Chapter 19

418 22 1
                                    

Dalam sebuah hubungan mengambil keputusan sepihak itu bukanlah hal yang benar, dan perceraian bukanlah solusi dari segala masalah dalam rumah tangga. Segala sesuatu harus dilakukan dengan penuh pertimbangan agar tidak ada kalimat penyesalan diakhir.

Tapi hal itu hanya berlaku bagi orang yang hatinya kuat akan ujian dalam rumah tangga, lalu bagaimana dengan mereka yang menyerah ditengah apakah mereka tak memiliki hati yang kuat? Tentu saja mereka juga memiliki hati yang kuat, karna sudah mampu bertahan sampai sejauh batas kemampuan mereka.

Banyak orang menyalahkan pihak istri jika si istri menggugat cerai suaminya, banyak yang mengatakan jika si istri tersebut terlalu lemah, baru dikasih ujian seperti itu udah minta cerai, tapi banyak orang yang mengabaikan kesalahan si suami mau sebesar apapun kesalahannya, tidak adil? Ya begitulah kenyataan pahit seorang istri dalam sebuah pernikahan.

Sebaiknya bagi orang orang yang belum menjalin hubungan rumah tangga atau singkatnya menikah lebih baik di pikir pikir lagi, tak perlu minder dengan orang yang sudah menikah , bukankah lebih tertawa sebelum menikah daripada tidak bisa tertawa setelah menikah?.

Orangtua renjana sudah sampai dirumah mereka, renjana sudah menyiapkan semuanya, dia memasak banyak makanan dan menyiapkan berbagai hal untuk menyambut semua tamu yang akan hadir hari ini.

" Assalamu'alaikum "

" Wa'alaikumussalam, Ayah Bunda Aksa udah nyampe, ayo masuk Bun Bunda harus cobain masakan jana,jana masak banyak tapi jana gak tau apa rasanya enak hehehe"

" Masha'Allah anak Bunda rajin banget, soal rasa mah bisa lebih baik seiring berjalannya waktu, asalkan jana sering latihan nanti lama lama juga rasanya pas"

" Iya Bun, oh iya ayah sama Bunda mau makan sekarang atau bareng sama yang lain nanti? "

" Yang lain? Emang siapa aja yang mau datang? "

" Ada orangtua mas varo, Yana sama Zio dan.... Jenia Bun" renjana menjeda sedikit kalimatnya kemudian ia baru menyebutkan nama jenia.

" Jenia? Jenia temen kamu waktu sekolah dulu? "

" Iya bun jenia yang itu"

" Ya ampun Bunda udah lama gak ketemu sama dia, sekarang dia apa kabar? "

" Jenia udah nikah Bun dia udah punya anak juga, bahkan sekarang dia lagi hamil anak kedua"

" MashaAllah, lama gak ada kabar tiba tiba udah berkeluarga aja ya, bahkan anaknya udah mau dia lagi"

" Hehehe iya Bun"

" Suaminya orang mana? "

" Nanti juga Bunda tau, biar jenia aja yang ngasih tau, nanti kalau jana yang bilang takut jana dibilang kecepatan "

" Oh iya juga ya"

Selesai berbincang orangtuanya langsung saja mengabaikan nya dan sekarang mereka malah beralih pada Arkana. Renjana tak masalah karna ia tau orangtuanya sangat menyayangi anaknya, yah namanya juga cucu pertama dan satu satunya jadi wajar mereka begitu, ia bahkan sangat bahagia akhirnya bisa mewujudkan keinginan orangtuanya.

Beberapa saat kemudian terdengar suara mobil di halaman, oh mungkin tamu lainnya sudah sampai. Dan benar saja ternyata yang datang Qiana dan Ezio. Renjana yang memang sudah mengetahui hubungan mereka biasa saja, lain halnya dengan orangtuanya yang langsung menginterogasi Qiana perihal bagaimana ia menjalin hubungan dengan Ezio yang notabenenya sahabat varo dari kecil. Andai saja orangtuanya tau kalau hubungan Ezio dan Alvaro sudah tidak se akrab dulu lagi, karna Ezio yang menjauhkan diri dari Alvaro, karna Ezio lelah dengan kelakuan varo, ia bahkan sudah sering menasihati varo perihal hubungan gelapnya tapi varo acuh tak acuh dan hal itu membuat Ezio jengkel dan akhirnya memilih untuk tidak terlalu dekat dengan varo lagi.

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang