Chapter 4

358 12 0
                                    

Pada dasarnya pernikahan dilakukan oleh dua orang yang saling cinta, pernikahan dilakukan untuk menyempurnakan agama dan cinta mereka, tapi bagaimana jika kamu harus menikah dengan orang yang tidak kamu cintai?

Bukan hal yang langka bahwa meskipun zaman sudah modern tapi masih banyak orang yang menikah karna perjodohan

Seperti hal nya hari ini, sebuah pernikahan akan dilaksanakan. Pernikahan antara dua insan yang tidak saling cinta dan tidak saling mengenal satu sama lain. Pernikahan yang dilakukan adalah pernikahan karna sebuah perjodohan.

Mustahil jika garis itu tak sedih atas pernikahan ini, pasalnya ia harus menikah dengan pria yang tidak ia cintai sedikitpun, tapi mau bagaimana lagi, gadis itu sangat mencintai orangtuanya, dia harus pura pura bahagia di hari pernikahannya demi orangtuanya

Meskipun ini hanya pernikahan karna perjodohan tapi dia berharap ini akan menjadi pernikahan pertama dan terakhirnya. Renjana mencoba ikhlas dengan takdir jodohnya, dia hanya berfikir bahwa semua hanya perlu waktu.

Alvaro sudah duduk di tempat yang telah disediakan berhadapan dengan ayah Renjana untuk melakukan ijab qobul.

" Apakah acaranya bisa kita mulai sekarang " tanya pak penghulu

" Bisa pak, sepertinya tidak ada lagi yang harus kita tunggu " jawab Ayah Renjana.

➻➻➻➻➻➻➻➻

Acara pun berlangsung dengan baik, kini Alvaro dan Renjana sudah sah menjadi pasangan suami istri. Renjana tidak percaya hanya dalam hitungan jam dia sudah menjadi istri orang, dia akan dibawa pergi oleh suami dan keluarganya ketempat mereka, dia akan berpisah dengan Ayah, Bunda dan adiknya. Dia akan tinggal dirumah baru, di rumah yang asing baginya.

Renjana akan memulai kehidupan baru memulai kehidupan sebagai istri orang, sebagai perempuan yang akan melewati hari hari dengan mengurus rumah dan suaminya.

Renjana dibawa pulang kerumah orangtua suaminya, rumah yang terasa sangat asing baginya, rumah yang begitu jauh berbeda dengan rumah orangtuanya, bagaimana tidak rumah mertuanya dua kali lipat lebih besar dari rumah orangtuanya. Renjana tak menyangka bahwa mertua dan suami nya sekaya ini, ia bahkan sampai berfikir bahwa sepertinya mertuanya salah dalam memilih menantu, kehidupannya dengan suaminya sangat jauh berbeda, meskipun keluarganya bukan orang yang kekurangan tapi bukan orang kaya juga.

" Sayang, istrimu pasti lelah kalian harus istirahat, bawa dia ke kamarmu kalian perlu istirahat" ucap mama Varo

" Iya mah"

" Jana sayang, jangan sungkan ya, anggap rumah sendiri aja, mamah gak mau kalau jana merasa gak nyaman dirumah ini"

" iya mah" jawab Renjana seadanya

" Yasudah kamu pasti lelah kan, naiklah keatas kamu dan suamimu perlu istirahat"

Suami? Renjana masih merasa asing dengan kata itu, dia masih belum percaya bahwa dia benar benar sudah memiliki suami. Laki laki yang akan membimbingnya, laki laki yang akan bertanggungjawab atas hidupnya, dan laki laki yang akan menjadi imam nya. Setidaknya seperti itulah gambaran suami yang Renjana dambakan.

" Mmmm, Renjana bisakah kita bicara sebentar? Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan padamu" Varo membuka suara terlebih dahulu.

" Baiklah"

" Begini, Sebelumnya aku minta maaf Renjana, kamu tau kan kita menikah bukan atas dasar cinta, kita menikah karna perjodohan yang dilakukan orangtua kita, pastinya kamu juga tau jika aku tidak memiliki rasa padamu begitupun sebaliknya, aku minta maaf jika aku belum bisa memperlakukanmu layaknya sebagai seorang istri, maksudku aku butuh waktu untuk itu, kamu mengertikan maksud aku? "

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang