Chapter 39

714 37 5
                                    

Semakin hari perjalanan hidup di dunia ini berjalan dengan cepat, semakin lama kita hidup maka semakin banyak pengalaman yang dilalui, baik itu pengalaman menyenangkan atau sebaliknya. 

Tak banyak orang yang gagal dalam rumah tangga memutuskan untuk tetap sendiri selamanya, biasanya bahkan kebanyakan orang orang tak hanya menjalani hubungan sekali saja tapi ada juga yang dua kali bahkan lebih. 

Hal itu tidaklah salah, kita boleh bersedih dalam kegagalan rumah tangga, hanya saja jangan terlalu berlarut larut, kita juga boleh melanjutkan hidup lebih baik mungkin dengan orang baru. 

Hari ini terlihat sebuah gedung sedang ramai pengunjung, semua pengunjung yang hadir diwajibkan memakai pakaian warna baby purple, tak ada undangan yang diberikan pada kenalan kenalan acara ini hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat saja. 

Aksa terlihat lebih tampan hari ini, tak ada yang menyangka jika pria ini jauh lebih tampan memakai pakaian formal. Aksa memakai celana hitam dan kemeja putih yang kemudian dibalut dengan jas hitam dan sepatu hitam mengkilap. 

Ia sedikit merapikan rambutnya agar terlihat lebih sempurna, ah seandainya orang orang tau jika pemeran utama dari acara ini bukanlah dirinya pasti mereka tidak akan meliriknya sedikit pun. 

Ezio juga tak kalah rapi dan tampan dari Aksa, ia juga mengenakan pakaian senada dengan Aksa begitu juga dengan Dimas, Dimas sangat exited menghadiri acara ini karna ia ingin melihat peneran utamanya berdiri di hadapan mereka semua. 

Qiana tak menyangka jika kali ini ialah yang akan menjadi salah satu wali Renjana, ia ingat betul bagaimana keluarga renjana menjadi wali untuknya saat pernikahannya dulu, ini terasa sangat menyayat hati mengingat ayah sama bunda tak bisa bergabung disini bersama mereka. 

Satu jam menunggu akhirnya mempelai wanita pun memasuki ruangan untuk melakukan acara sakral itu. Aslan tak bisa berkedip begitu renjana keluar dari ruang hias tersebut, is merasa sangat beruntung akhirnya bisa mendapatkan renjana yang sangat amat cantik itu. 

Aslan sudah duduk di tempat yang sudah disediakan begitu juga dengan renjana , Aksa dan penghulu sudah duduk tepat di hadapan Aslan dan renjana. 

Aksa menatap Aslan dengan saksama, ia berharap semoga pria yang ada di hadapannya ini bisa membahagiakan kakaknya, semoga pria ini menjadi pria terkahir dan menyanyangi kakaknya. 

Saat penghulu meminta Aksa dan Aslan untuk berjabat tangan agar ijab qabul nya segera dimulai seketika Aksa berkata pada Aslan. 

" Jika suatu hari nanti kakak saya melakukan kesalahan tolong jangan membentaknya, jika is melakukan kesalahan ingatkan dia, selama saya hidup saya tidak pernah menyakiti hatinya jadi tolong nasihati ia dengan baik dan benar, jika suatu hari nanti rasa cintamu pada kakak saya sudah berkurang atau sudah pudar katakan padaku, jika kamu sudah bosan dengannya katakan padaku maka aku akan menjemputnya, jika kamu ingin mencari atau menemukan kebahagiaan dengan orang lain maka segera pulangkan kakak saya saat itu juga, jangan torehkan luka padanya, saya adalah satu satunya tempat ia untuk pulang, sekali lagi saya ingatkan jika sudah tak ada lagi cinta jangan tunggu sampai ada yang terluka segera selesaikan dan kembalikan dia pada saya, tapi saya harap dan saya selalu berdoa agar kalian selalu dalam ridha allah sampai akhir hayat kalian"

Orang orang yang mendengar kalimat itu seketika meneteskan airmata, se sayang itu ia pada kakaknya, bahkan kata katanya melebihi kata kata dari seorang ayah untuk putrinya. 

Aslan yang mendengar semua kalimat itu dari pria yang umurnya dibawahnya sungguh ia merasa kagum, se dewasa itu pemikiran pria ini, se sayang itu dia pada kakaknya, Aslan tak menyangka jika Tuhan akan memberinya keluarga baru yang luar biasa, aah sepertinya Tuhan sedang memberikan hadiah terindah untuknya. 

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang