Chapter 20

543 19 1
                                    

Istilah Setiap pertemuan pasti ada perpisahan itu nyata adanya, lalu kenapa kita harus bertemu jika harus berpisah?. Pertemuan terjadi karna sebuah ketidak sengajaan, lalu bagaimana dengan perpisahan? Perpisahan terjadi bukan karna sebuah ketidak sengajaan melainkan karna sebuah kesalahan dan takdir.

Tentunya tak ada manusia yang menginginkan perpisahan, tapi seringkali terjadi perpisahan karna ego dan keras kepala seseorang.

Lalu bagaimana jika perpisahan terjadi karna kesalahan yang dilakukan berulang kali. Kesalahan yang terjadi sekali atau dua kali mungkin seseorang masih bisa menerimanya tapi untuk kesalahan yang terjadi secara berulang kali tanpa adanya kesadaran dan penyesalan tak bisa untuk diterima.

Sebulan sudah renjana dan Alvaro bercerai, selama sebulan itu pula orangtua Alvaro mengunjungi renjana dan Arkana sekali dua minggu tapi tidak dengan Alvaro, sudah sebulan penuh ia belum melihat wajahnya anaknya, setiap kali ia ingin bertemu orangtua renjana dan renjana nya sendiri tak ada yang mau bertemu dengannya.

Setiap Alvaro datang ke rumah renjana selalu Aksa yang menemui Alvaro dan langsung menyuruhnya pulang, tapi meski begitu Alvaro tak pernah menyerah untuk bertemu dengan anaknya.

Semenjak kepergian renjana dari rumah mereka rumah menjadi sepi lampu yang biasanya terang sekarang hanya satu yang di hidupkan itupun hanya untuk sekedar penerang jalan saja bak rumah tak berpenghuni.

Alvaro merindukan renjana dan Arkana tapi bagaimana caranya agar setidaknya ia bisa melihat Arkana walau sebentar saja.

Ia baru menyadari ternyata setelah kepergian renjana hidupnya benar benar kesepian, dulu ia mengira jika hidupnya akan membosankan karna hanya mereka berdua yang tinggal dirumah itu, ia mengira dengan hadirnya Jenia dan Narendra hidupnya akan bahagia, ternyata ia salah yang membuat hidupnya bahagia adalah kehadiran istrinya.

Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi tai eh bubur maksudnya, semua sudah terjadi tak ada yang bisa diulang lagi, tak ada yang bisa diulang kembali.

Ya pada dasarnya penyesalan memang selalu terjadi di akhir kalau di awal namanya pengumuman, tapi apa Alvaro sudah benar benar menyesali perbuatannya atau hanya merasa kesepian karna kekosongan dirumah itu yang terjadi secara mendadak dan tiba tiba?.

Tiga bulan sudah berlalu, semua menjalani hari seperti biasa mungkin hanya beberapa orang yang berbeda, renjana sudah bekerja sejak anaknya berusia dua bulan lebih tepatnya sejak satu bulan yang lalu, ia harus bekerja keras dan ia akan menabung untuk biaya masa depan Arkana.

Sebenarnya orangtua Alvaro sudah menyarankan agar renjana mau menerima keinginan mereka yang mana mereka ingin tetap menafkahi Arkana karna biar bagaimanapun juga Arkana adalah cucu mereka, tapi renjana bilang ia tak mau merepotkan mereka, itulah kenapa ia memutuskan untuk bekerja kembali.

Aksa sudah kembali ke Jerman, karna ia tak mungkin bisa cuti berlama lama lagi, satu bulan saja tekan kerjanya sudah bolak balik menghubunginya karna pekerjaan yang menumpuk, akhirnya Aksa kembali ke Jerman, awalnya ia ingin mengajak renjana dan Arkana ke Jerman, ia berencana akan bertanggung jawab pada kehidupan kakak dan keponakannya, tapi renjana menolak karna Arkana masih sangat kecil, jadi ia tak ingin membawa Arkana melakukan perjalanan jauh, mungkin jika ia berubah pikiran harus menunggu setidaknya Arkana sampai usia satu tahun.

" Jan,gimana rasanya jadi seorang ibu "

" Gimana apanya? "

" Maksud gue lo kewalahan gak capek gak atau pengen ngeluh gak "

" Gimana ya bilangnya, kalau gue bilang gak capek ya pasti capek banget tapi kalau dibilang capek gak juga karna semua akan hilang kalau udah lihat wajah tenangnya Arkana , kenapa emang? "

ELEGI ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang