Tibalah hari dimana Arkana akan mempertemukan Orlin dengan ibunya, Erhan sudah berangkat sejak tadi pagi dan halk itu memudahkan arkana untuk membawa renjana kerumah kakeknya karna pertemuannya akan diadakan dirumah kakeknya.
Arkana sangat bahagia karna hanya butuh satu langkah lagi agar ia bisa menikah dengan Orlin tanpa ada hambatan lain lagi.
Duapuluh menit menunggu akhirnya terdengar lah suara mobil yang menandakan kalau Orlin dan keluarganya sudah sampai, berbagai makanan sudah di hidangkan untuk menyambut tamu yang akan datang, terdengar dari suara mobilnya sepertinya yang datang hari ini lumayan banyak.
Semua anggota keluarga Orlin mulai memasuki rumah satu persatu, semua saling sapa dan langsung mengambil posisi duduk di tempat yang sudah disediakan, orang terakhir memasuki rumah dan hendak bersalaman dengan pemilik rumah tapi di cegat oleh Arkana.
" Apa yang kamu lakukan disini, aku tidak memintamu datang kemari" sementara orang yang dimaksud hanya tersenyum mendengar kalimat Arkana tersebut.
" Kenapa saya tidak boleh datang? Bukankah saya juga keluarga mereka? " tanya pria itu
Dapat ia lihat jika arkana dan renjana sangat terkejut saat melihat kedatangannya, renjana tak bisa berkata apa apa, sementara pria tersebut tersenyum getir tersirat rasa kecewa didalamnya.
" Keluarga? Apa maksudnya? " Tanya Arkana
" Kamu tidak tau? Kalau begitu silahkan tanya pada ibumu apakah dia keluarga kami atau bukan " ketus ayah Orlin, pasalnya ayah Orlin sudah sangat kecewa pada arkana dan renjana yang sudah mengkhianati keponakannya.
" Bu, apa maksudnya? Kenapa aku harus tanya pada ibu? "
Sungguh ingin rasanya renjana menghilang dari tempat itu saat ini juga, ia tak berani menatap mata Erhan sedikit pun, ia merasa sangat bersalah karna berbohong pada anak sebaik Erhan.
" Ayah,,, Ayah dari calon istrimu adalah paman Erhan " jawab renjana yang tentu saja membuat arkana merana, ia sudah sangat bahagia karna mendapatkan restu renjana tapi ia harus dihadapkan dengan kenyataan kalau penghalang nya merupakan keluarga calon istrinya. Apa ini awal dari cobaan yang sebenarnya?
" Jadi tuan Grayson, kedatangan kami kemari bukanlah untuk menepati janji atau persyaratan yang pernah kami buat, sama seperti yang tuan katakan sebelumnya jika keputusannya tergantung pada kami, kami sudah berdiskusi bahwa kami akan membatalkan pernikahan ini, untuk biaya yang sudah dikeluarkan kami akan mengganti semuanya, alasan kami membatalkan pernikahan ini adalah kami tidak bisa bersatu dengan keluarga yang problematik, saya tau setiap keluarga pasti memiliki masalah dan pasti akan menyelesaikan nya bukan seperti ini harus dengan persyaratan baru nak Arkana mau berdamai dengan ibunya, dan kami juga tidak bisa mempercayai ibunya yang bahkan tidak bisa jujur pada anak yang menyayanginya " Tutur ayah Orlin
" Maaf semuanya saya harus permisi karna ada pasien gawat darurat yang akan saya tangani sekarang" Erhan menatap renjana penuh kekecewaan lalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun pada renjana.
Renjana berlari mengejar Erhan ia harus minta maaf pada Erhan, ia tak mau anak sebaik Erhan sampai membencinya, ia memang bodoh termakan kata kata manis dari Arkana, tidak ia tidak ingin kehilangan Erhan bahkan jika disuruh memilih ia akan memilih Erhan daripada arkana.
Saat hendak masuk ke dalam mobil tiba tiba renjana memegang tangan Erhan.
" Erhan maafkan mommy, maaf mommy sudah berbohong pada kamu sungguh mommy fikir Arkana benar benar berubah dan mau menerima mommy" mohon renjana
" Mom tolong lepaskan aku harus pergi kerumah sakit sekarang, aku tidak bisa membahas itu saat ini biarkan aku menangani pasien ku terlebih dahulu"
" Mommy mohon tolong maafkan mommy, mommy janji tidak akan melakukan itu lagi "
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI ASMARA
General FictionJika banyak manusia sangat mendambakan pernikahan tapi banyak juga yang ingin menghindari pernikahan. sama seperti Renjana gadis biasa yang hidup layaknya gadis lain menjalani harinya seperti orang orang pada umumnya semua berjalan dengan baik, hin...