Lima belas menit kemudian Renjana tiba di depan ruangan dokter Aslan, renjana mengetuk pintu ruangan tersebut.
Tok.. Tok...
" Oh iya silahkan masuk"
" Permisi dokter"
Dokter Aslan yang melihat renjana dengan balutan kemeja blue sky ditambah celana hitam longgar tak lupa hijab hitam sebagai penutup salah satu auratnya. Penampilan sederhana tapi tetap menawan inilah salah satu yang membuat dokter Aslan tertarik pada renjana, renjana tak malu berpenampilan sederhana ketika orang orang diluaran sana saling adu pakaian mahal dan mewah.
Renjana memberikan senyum manisnya pada dokter yang bertanggung jawab akan penyakitnya itu. Jika renjana memberikan senyuman sebagai tanda ramah tamah tapi dokter Aslan malah semakin terpana melihatnya bahkan hal itu mampu membuat dokter Aslan tak berkedip.
" Dok, dokter baik baik saja? " tanya renjana tatkala ia melihat dokter muda itu tak berkedip menatapnya.
" Ah iya saya baik baik saja" senyum kikuk dokter Aslan, ia mencoba menetralkan debar jantungnya yang berdetak di kaki lebih cepat dari biasanya. Aaah jika begini lama lama ia akan menderita penyakit jantung.
" Baiklah renjana, setelah pemeriksaan terakhir bersama dokter Mesud apa kamu mengalami hal hal seperti sebelumnya atau ada hal baru yang menurutmu menganggu atau bagaimana? "
" Alhamdulillah sejauh ini tidak ada dokter, saya rutin minum obat yang dokter berikan dan saya juga rutin melakukan kegiatan kegiatan seperti yang dokter sekalian sarankan"
" Alhamdulillah, baguslah kalau memang tidak ada keluhan, lalu untuk konsul hari ini kamu ingin menanyakan apa lagi? "
" Saya cuma mau memastikan apakah penyakit saya sudah membaik atau bagaimana dokter, karna memang beberapa waktu terakhir ini saraf saya sudah mulai kembali normal karna saya sudah bisa melakukan pekerjaan ringan dirumah dok"
" Oh begitu, bagaimana jika kita lakukan pemeriksaan lagi untuk mengetahui perkembangannya? "
" Baik dokter"
Dokter Aslan memeriksa semua yang berkaitan dengan penyakit renjana, ia juga mencoba menggerakkan beberapa bagian yang sebelumnya sulit untuk digerakkan, dan sepertinya ada kemajuan signifikan dari sebelum sebelumnya.
Dua puluh menit melakukan pemeriksaan akhirnya selesai juga, dokter Aslan menjelaskan pada renjana bahwa kondisinya saat ini jauh lebih baik.
" Sepertinya keadaanmu jauh lebih baik renjana, saya tak menyangka jika perjuanganmu selama lima tahun ini akhirnya membuahkan hasil yang sangat bagus, hasil yang sangat kita nanti nantikan, terimakasih sudah bertahan sampai sejauh ini, terimakasih sudah datang kemari dan mengizinkan kami untuk meneliti penyakitku dan bisa menemukan solusi mengenai pengobatannya "
" Dokter, seharusnya saya yang berterimakasih pada dokter semua dan staff yang merawat saya selama ini, jika bukan karna dorongan kalian mungkin saya sudah menyerah dan kembali ke negara saya dok"
Renjana mengucapkan hal itu dari hati yang paling dalam, karna benar saja saat ia ingin menyerah para dokter dan perawat yang mengurusnya selalu menyemangatinya agar tetap berjuang dan tidak menyerah.
" Ah dokter sepertinya saya harus kembali, semuanya sudah selesai kan dok tidak ada yang harus di periksa lagi"
" Iya semuanya sudah selesai, selamat ya renjana akhirnya semua akan selesai, oh iya kamu hanya perlu melakukan beberapa kali terapi dan konsultasi lagi, setelah itu InshaAllah kamu akan sembuh dan bisa beraktivitas seperti sebelumnya"
" Iya dokter, untuk terapi dan konsultasi selanjutnya kira kira kapan akan dilakukan ya dok? "
" Mengenai hal itu sepertinya saya harus mendiskusikan nya dengan dokter Mesud dan dokter Ozkan terlebih dahulu, jika waktunya sudah ada kami akan mengabari mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI ASMARA
General FictionJika banyak manusia sangat mendambakan pernikahan tapi banyak juga yang ingin menghindari pernikahan. sama seperti Renjana gadis biasa yang hidup layaknya gadis lain menjalani harinya seperti orang orang pada umumnya semua berjalan dengan baik, hin...