One

2.9K 147 1
                                    

-Kanada, pukul 23.51

Kini seorang wanita tengah berusaha untuk melahirkan putrinya. Ia harus berjuang melawan rasa sakit agar putrinya bisa terlahir ke dunia. Perjuangannya sebagai seorang ibu memanglah sulit dan berbahaya karna ketika melahirkan maka nyawa lah taruhannya. Jane Ruby Erlangga seorang model dan aktris terkenal yang kini harus berjuang dengan didampingi oleh sang suami yaitu Pradipta Aditama Erlangga

"Ayo babe,kamu pasti bisa!" Ujar Dipta memberi semangat kepada istrinya. Tangannya mengelus kepala Ruby dan sesekali mengelap keringat sang istri. Hanya itu yang bisa Dipta lakukan karna istrinya lah yang berjuang saat ini. Dipta mengenggam jemari Ruby agar sang istri menyalurkan rasa sakit yang dirasakan

Tepat pukul 23.55 suara bayi terdengar di ruangan bersalin ini. Bayi yang masih merah itu menangis dengan keras mengundang perasaan bahagia bagi orang orang diruangan ini. Sang dokter meletakkan bayi itu ke dada sang ibu.

"Owh..lihatlah jari jari mungil ini" lirih Ruby. Hatinya senang melihat buah hatinya kini telah lahir.

Tak berselang lama, Ruby merasakan kontraksi kembali yang artinya ia harus berusaha mengeluarkan si bungsu. Seorang perawat mengambil bayi itu dari atas dadanya dan kini Ruby harus kembali berjuang.

"Awh.." rintihan dan erangan dikeluarkan ibu muda ini. Untungnya untuk si bungsu ini lebih mudah. Namun Ruby harus menjaga kesadarannya agar tak pingsan.

Tak butuh waktu lama. Tepat pukul 00.00 yaitu tengah malam si bungsu lahir. Dengan tubuh lemas Ruby tersenyum melihat dua buah hatinya dibawa oleh suster untuk dibersihkan.

"Terima kasih sayang. Kau hebat" Dipta mengecup kening Ruby. Ruby tersenyum dan mengangguk lalu memejamkan matanya untuk beristirahat.

                                 ***
-Kanada, pukul 07.00 pagi

Ruby membuka matanya perlahan. Ia mengerjapkan matanya dan menatap sekeliling.dapat ia lihat sang suami yang berdiri disisinya. Dan terdapat kakak iparnya berserta keluarganya.

"Sayang?kau sudah bangun??"

"Hum..iya. dimana bayi kita?" Lirih Ruby karna jujur tenaganya belum pulih sepenuhnya

"Belum dibawa kemari. Mungkin sebentar lagi"

Ucapan Dipta langsung terwujud karna tak lama dua orang perawat datang membawa bayi mereka. Dan seorang dokter juga ada bersama suster itu. Kedua suster itu memberikan dua orang bayi itu pada ibu mereka. Ruby menerima buah hatinya dengan senang hati

"Nyonya,silahkan susui putri putri anda" ujar dokter itu. Ruby mengangguk dan langsung menyusui kedua bayinya. Tentunya sang suami membantu membukakan kancing baju nya

"Apa sudah menyiapkan nama?kami ingin mengurus surat untuk anak anda" ujar salah satu suster itu. Dipta tersenyum mantap dan menatap anak anaknya yang tengah menyusu

"Putri sulung ku beri nama Jemma Razela Erlangga. Dan putri bungsu ku beri nama Gemma Hazelio Erlangga. Kau suka sayang?" Ujar dipta. Ruby mengangguk

"Nama yang bagus. Aku setuju"

"Baik, kami akan memproses data nya"

Kedua suster dan dokter itu pergi dan kini hanya tersisa Ruby,Dipta,dan keluarga mereka tak lupa dua orang bayi yang lucu itu. Ibu dari kedua belah pihak tersenyum mendekati Ruby dan memandangi cucu mereka

"Owhh..so cute. Jemma dan gemma sangat lucu" ujar ibu Ruby. Ibu dari Dipta pun mengangguk menyetujui ucapan besannya

Ketika Ruby sudah menyusui kedua putrinya ibu dan ibu mertuanya langsung meminta izin untuk menggendong cucu mereka. Ruby tentu dengan senang hati mengizinkannya

"Kyaaa cucuku yang menggemaskan!"

Ruby dan Dipta, ayah mereka dan kakak mereka hanya tertawa melihat kelakuan wanita yang kini sudah resmi menjadi nenek itu.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan seorang dokter wanita. Dokter itu membawa sebuah surat membuat keluarga diruangan ini penasaran

"Dokter?ada apa datang kemari?bukankah jadwal pengecekan masih 2 jam lagi?" Ujar Dipta

"Maaf jika saya menganggu. Tapi saya ingin memberi tau sebuah kabar tentang anak anda" ujar dokter itu. Ruby dan Dipta pun terkejut

"A-ada apa dok?" Lirih Ruby

"Putri sulung tuan dan nyonya yaitu atas nama Jemma Razela Erlangga memiliki fisik yang lemah. Dan selain fisik, jantungnya juga sangat lemah. Saya anjurkan untuk sangat sangat menjaga nona Jemma lebih dari biasanya. Dari bayi selalu bawa dia check up setiap dua Minggu sekali"

Dipta dan Ruby terkejut mendengar ungkapan dari dokter itu. Mereka tak menyangka bahwa putri mereka ada yang sakit seperti itu.

"L-lalu bagaimana putri bungsu saya?"

"Putri bungsu anda baik baik saja. Fisiknya tak selemah putri sulung" jelas dokter itu. Ruby hanya diam, tetapi tanpa sadar air matanya menetes. Ia tak menyangka dengan keadaan putrinya. Dipta memeluk istrinya itu

"Kalau begitu saya permisi" dokter itu pun pergi

"Hiks..Jemma kita!Jemma kita sakit.." Dipta memeluk erat istrinya yang histeris itu. Ia mengusap dan mengecup kening istrinya untuk menenangkan Ruby

"Ini takdir sayang.. kita harus menerimanya. Tenang saja,gemma pasti akan melindungi kakaknya" ujar Dipta.

Ruby mengangguk walau air matanya masih mengalir. Mulai saat ini,ia dan keluarganya akan memberi perhatian penuh pada si sulung.

TBC

Semoga suka yaaa. Janlup vote and ramein!

*Baby Jemma and Gemma (pict by : pinterest)

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang