Thirty-three

619 40 1
                                    

Indonesia,pukul 21.00

Kini sudah pukul sembilan malam. Tetapi Jemma masih berada di pantai ini. Ia tak ada niatan untuk pulang jika yang ia dapat hanya rasa sedih melihat ibunya mengamuk untuk bertemu gemma. Jemma ingin seperti seminggu sebelum gemma menghilang. Ketika sampai dirumah ia disambut kebahagiaan dan keceriaan di mansionnya. Perubahan ia rasakan sejak gemma menghilang, mulai dari sana lah semuanya hancur. Ruby yang sakit Sakitan, Dipta yang sering mengamuk dan depresi karna tak bisa menemukan gemma, dan banyak lagi.

Jemma ingin kuat, tapi ia lemah. Ntah itu lemah fisik atau mental. Benar adanya ucapan semua orang jika ia hanya beban bagi keluarganya terutama pada gemma. Ia tak bisa melakukan apa apa untuk membayar semua usaha gemma selama ini untuk melindungi dirinya.

Disaat ia asyik melamun, tubuh Jemma tersentak ketika seseorang menyentuh bahunya. Lantas Jemma pun menoleh ke belakang dan menatap orang yang sudah membuatnya terkejut

"Arsen.." iya, orang itu adalah arsen

"Lo kenapa disini?ini udah malem Jemma" tanya arsen. Dapat Jemma lihat ada raut wajah khawatir disana.

"Jemma rindu gemma,sen. Semuanya hancur semenjak dia hilang.." lirih Jemma. Arsen pun tersenyum getir, lalu ia membantu Jemma berdiri dan menatap dirinya

"Gemma pasti ketemu,semua bakal balik kayak semula. Lo ga boleh sedih. Apapun yang terjadi Lo ga boleh nyerah,okey?disaat Lo kesepian hubungin gue. Saat ini gue yang gantiin posisi gemma sementara buat ngehibur dan ngelindungi Lo,Jemma. Gue yakin,kalau Lo lemah gini pasti gemma juga lemah" ucapan arsen membuat Jemma menangis. Benar,gemma tak suka jika ia menangis seperti ini. Gemma akan memarahinya jika tau ia lemah seperti ini

Arsen tersenyum dan memeluk tubuh Jemma. Ia mengusap punggung gadis itu dan berusaha menenangkan Jemma. Jujur ia tak kuat melihat orang yang ia cintai seperti ini. Terlebih saat ia menemukan Jemma sendirian dipantai ini.

"Jemma..Lo kayak nya harus tau satu rahasia yang gemma simpan dari Lo" ujar arsen. Jemma pun menatapnya dan melepaskan pelukan mereka

"Apa?gemma sembunyiin rahasia apa?" Tanya Jemma. Ia bingung,rahasia apa yang disimpan oleh adiknya?

"Gemma..." Ucapan arsen terhenti karna ia bingung harus memberi tau pada Jemma atau tidak

"Gemma kenapa?jangan bikin khawatir dong sen!" Ujar Jemma. Matanya kembali berlinang air mata. Arsen menghela nafas dan menatapnya

"Gemma mengidap leukimia. Sekarang udah stadium 4 yang artinya ga ada lagi peluang untuk dia sembuh. Tinggal hitung Minggu dan dia bakal tiada!" Ujar arsen dengan cepat. Arsen menutup matanya saat mengatakan kalimat itu karna ia tak ingin menatap mata Jemma.

Jemma terkejut karna ucapan arsen. Jantungnya berdetak kencang, tubuhnya seperti disambar petir. Pikirannya hancur, semuanya hancur. Jemma menangis lagi

"Kamu b-bohongkan?! " ujar jemma. Arsen menggeleng

"Kenapa gemma ga ngasih tau.. "

"Dia ga mau kalian khawatir. Ayah dan ibu lo aja sebenarnya gemma ga mau mereka tau tapi ibu lo udah tau duluan. Gue kasih tau ke lo karna ga mungkin kita semua tau sedangkan lo nggak" ujar arsen. Jemma hanya diam mematung

"Sekarang kita pulang ya? Hari udah malem" ajak arsen. Ia menarik tangan jemma dengan lembut

•••

Disisi lain

Gemma kini memberontak disaat tangannya di tahan oleh dua anggota aister. Ntah kemana ia akan dibawa gemma pun tidak tau. Hingga di sebuah ruangan tubuhnya di dorong oleh dua orang itu hingga ia jatuh bersimpuh. Gemma mendongak menatap ke arah depan dimana seorang pria duduk dengan angkuh dan disebelah pria itu ada seorang wanita memakai dress biru. Gemma menatap mereka dengan penuh kebencian. Mereka adalah adlan dan Lilly

"Lepasin gua sialan! " ujar gemma. Adlan tertawa remeh menatapnya

"Jangan harap gue bakal lepasin lo. Baru seminggu aja keluarga dan geng lo udah hancur apalagi gue tahan lo selama bertahun tahun" ujar adlan. Gemma pun menatapnya tajam

"Lo boleh ambil alih geng gua tapi jangan pernah sentuh keluarga gua bajingan!! " bentak gemma. Adlan pun menatapnya

"Ga bisa. Semua yang berhubungan sama lo itu harus hancur gemma. Termasuk keluarga lo" jawab adlan. Pria itu menyeringai menatap gemma. Ia suka bagaimana gemma tak bisa berkutik ditangannya. Gemma, gadis yang terkenal gila dan sadis kini menciut ditangannya hanya dengan ancaman keluarganya saja.

"Ini kah gemma yang dibilang orang-orang gila, sadis, kuat? Kenapa pas disini dia malah kelihatan LEMAH? " ujar adlan menekan kata terakhir yang ia ucapkan

"Sialan."

TBC

Nuella up lagi nih. Gimana chapter kali ini??

Jangan lupa vote and share yaa

Ramein juga cerita terbaru Nuel yang berjudul "POSESSIVE"

BYE BYE

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang