six

1.4K 116 17
                                    

- Indonesia, pukul 06.38

Kini Jemma memandangi sekolahnya dengan perasaan takut. Ingin melangkah saja ia ragu. Namun ia menghela nafas dan mulai memasuki area sekolah. Semua orang memandanginya dengan tatapan penuh kebencian. Jemma hanya bisa berjalan sembari menundukkan kepalanya.

Memang, Jemma selalu dibully disekolah nya. Semua orang hanya mengenal dirinya adalah orang yang lemah dan tak tau identitas aslinya. Jemma meminta pada Dipta agar tak memberi tau identitasnya.

' andai ada gemma. Pasti mereka udah di kasih balasan'

Jemma berjalan menuju kelasnya. Namun ia malah dihadang kakak kelasnya. Mereka menatap Jemma dengan tatapan sinis. Jemma hanya bisa menggenggam ujung roknya saja

"Wih,culun udah Dateng nih" ujar Alana,ketua pembully. Ia memang suka membully, tak ada yang berani melawan karna sekolah ini milik ayahnya.

"Aku mau k-ke kelas. Permisi" baru saja Jemma ingin lewat namun rambutnya ditarik hingga ia tersungkur kebelakang. Semua orang tertawa melihatnya tersungkur. Jemma menghapur air matanya yang hampir jatuh.

"Lo jangan sok rajin. Lo ga pantes sekolah disekolahan Daddy gue" ujar Alana menyamakan tingginya dengan jemma lalu mencengkram dagu gadis itu dengan keras membuat Jemma meringis.

"Jahat!G-gemma bakal bales kamu lebih dari ini!!" Ujar Jemma menatap tajam ke arah Alana

"Berulang kali Lo nyebutin nama gemma. Mana dia?gak Dateng buat nolongin Lo" ujar Thea,teman Alana

"Dia lagi di luar negeri! Nanti dia pulang bakal bales kalian"

"Dia ga bakal balik. Dia malu punya saudara kayak Lo,Jemma" ujar Lea. Jemma terdiam karnanya. Nggak, gemma ga kayak gitu. Gemma sayang sama Jemma jadi ga mungkin dia malu...mungkin?

"Udahlah ngabisin waktu ngomong sama culun. Cabut" ujar Alana. Ia dan teman temannya pergi meninggalkan Jemma.

Jemma mengepalkan tangannya kuat, air matanya turun. Ia beranjak masuk ke kelasnya dan duduk di bangkunya. Jemma memang tak memiliki teman, dan ia tak pernah memberi tau ke keluarganya jika ia dibully.

"Gemma...Jemma kanget gemma" lirih nya. Jemma menatap foto gemma kecil. Ia merindukan senyuman itu. Jemma,merindukan kembarannya.

***

- Australia,pukul 10. 39

Suara langkah kaki terdengar memasuki sebuah markas. Orang orang memandang ke asal suara, mereka langsung berdiri melihat kedatangan orang itu.

"Nona?" Ujar salah satu orang itu.

Nona yang dimaksud itu adalah gemma. Kini ia sedang berada di markas geng motornya. Gemma tersenyum melihat anggotanya membungkuk hormat

"Tumben anda kesini?biasanya 2 kali dalam sebulan"

"Diamlah Leon, aku ingin memberi tau bahwa aku akan pindah ke keluarga kandungku. Jadi kau yang memimpin sementara" ujar gemma. Anggotanya nampak terkejut

"Benarkah?tapi bukankah..?"

"Mereka membuang ku?mungkin iya dan mungkin tidak. Aku memang membenci mereka, tapi aku merindukan kembaranku" ujar gemma dengan posisi duduk di kursinya.

"Apa kami tak bisa ikut?" Tanya Leon

"Tidak. Kau memimpin mereka saja. Intinya jika suatu hari aku kemari yang aku tau anggota kita 378 orang" ujar gemma sembari meminum soda yang diberikan Leon.

Benar,geng liondez begitu terkenal dan memiliki banyak anggota. Tak hanya pria melainkan ada wanita. Dan mereka tak cuma cuma bergabung di geng gemma melainkan geng liondez hanya berisi orang orang prefisional.

"Perkiraanmu,bagaimana kabar kembaranku?" Tanya Lilly

"Baik baik saja mungkin. Dia bahagia disana. Dia aman disana tanpa diriku disisinya" ujar gemma dengan santai.

Jika gemma tau apa yang sebenarnya terjadi pada kakak kesayangannya itu ntah bagaimana reaksinya. Sedari kecil gemma paling tidak suka kakaknya menangis terutama disebabkan karna orang lain menyakitinya. Jangankan orang lain,Dipta membuat Jemma menangis saja gemma sudah bersiap dengan sebuah pisau ditangannya.

' kau bahagia disanakan..kak?'

.
.
.

Dipta dan Ruby sedang duduk di bangku taman belakang. Mereka sedang merencanakan kejutan untuk putri mereka

"Aku tak sabar melihat ekspresi Jemma ketika melihat gemma" ujar Ruby dengan senyuman manisnya

"Yeah, besok pagi mereka akan berangkat. Aku akan menyuruh gemma ke sekolah Jemma saat jam pelajaran dimulai" ujar Dipta.

"Jemma pasti akan senang. Dan teman temannya pasti akan terkejut bahwa Jemma memiliki kembaran yang mempesona seperti dirinya" ujar Ruby.

Yang Dipta dan Ruby tau Jemma memiliki banyak teman disekolahnya. Karna Jemma selalu bercerita keseruan disekolahnya. Terkadang mereka curiga dengan luka lebam di tubuh Jemma namun gadis itu selalu menjawab bahwa dirinya terjatuh,terpentok meja atau kursi.

"Gemma akan ku daftarkan satu sekolah dengan Jemma. Jadi keinginan Jemma untuk pergi bersama gemma terwujud" ujar Dipta

TBC

Ini up ketiga kalinya hari ini :v

Janlup vote and ramein yak

Bye bye

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang