Forty

610 48 1
                                    

Indonesia, pukul 09.00

Kini semua orang sudah bubar dari kamar gemma. Ada yang pulang, pergi mencari makanan, kembali ke kamar ruby dan banyak lagi. Hingga tersisa kembali gemma bersama jemma, arsen dan Arjuna. Kemana Theo? Dia pulang untuk berganti pakaian dan membawa pakaian ganti untuk dipta, gerald, jihan, dan Chandra. Arjuna dan arsen hanya duduk disofa dikamar inap gemma sembari menatap bidadari mereka masing masing. Jemma kini sedang menyuapi adiknya bubur dari rumah sakit. Gemma awalnya menolak karna buburnya hambar namun jemma bilang kalau gemma ga makan jemma bakal pulang, alhasil gemma makan dengan terpaksa.

"Udah kak, gua udah kenyang" ujar gemma saat jemma ingin menyuapi sesendok bubur. Jemma langsung merubah raut wajahnya menjadi raut wajah marah

"Gak, tinggal dikit ini gem tanggung. Ayo buka mulut nya.. Aaaaa kereta datang" ujar jemma. Jemma membujuk gemma seperti membujuk anak kecil saja. Gemma memakan bubur hambar itu dengan wajah tertekan nya

Arsen dan Arjuna yang melihat keduanya hanya senyum senyum saja. Lucu juga melihat kakak adik ini. Tapi Arjuna memudarkan senyumannya ketika mengingat jika gemma bisa tiada kapan saja karna penyakitnya. Gemma mungkin bisa bertahan sekarang, namun itu tidak akan lama. Arjuna iri dengan arsen, jemma bisa senantiasa ada disisinya. Arjuna berpikir, ntah bagaimana dirinya jika gemma tiada nanti. Perasaan nya saja belum ia ungkapkan.

"Acen.temenin jemma ke kantin yuk? Mau cari sesuatu" ujar jemma pada arsen. Arsen pun mengangguk dan berdiri menghampiri jemma

"Baik, ayo" ajak arsen. Jemma pun mengangguk dan mendekati Arjuna

"Lanjutin ya suapin gemma gantiin aku, bye bye"

Jemma dan arsen pergi ke kantin rumah sakit meninggalkan Arjuna dan gemma berdua saja. Arjuna berdiri dari sofa dengan mangkuk bubur ditangannya, ia mendekati gemma yang berada di brankar. Arjuna pun duduk disisi brankar dan menyuapi sesendok bubur

"Buka mulut lo" ujar Arjuna. Gemma masih menutup mulutnya

"Gua kenyang" Jawab gemma

"Ini tinggal setengah loh gem, habisin dong" ujar Arjuna namun gemma malah menggeleng. Tiba tiba gemma merebut mangkuk itu dari tangannya

"Gak adil kalau cuman gua yang makan. Lo juga harus makan" ujar gemma. Ia menyodorkan sesendok bubur ke arah Arjuna. Arjuna diam dan menatap gemma, mata mereka bertemu

"Ayo.aaaa" ucap gemma, Arjuna membuka mulutnya dan gemma menyuapkan sesendok bubur. Bubur hambar itu terasa manis saat berada didalam mulut Arjuna, alasannya karna ia menatap gemma.

"Juna. Nanti, temenin gua ngeliat senja ya? Udah lama ga liat senja bareng lu" ujar gemma

"Iya, nanti gue temenin. Dah sekarang habisin buburnya" ucap Arjuna. Gemma mengangguk dan menyuapkan bubur itu pada dirinya sendiri, sesekali ia menyuapkan bubur itu pada Arjuna hingga habis.

Arjuna meletakkan mangkuk kosong itu ke atas nakas dan mengambil segelas air minum lalu memberikannya pada gemma untuk diminum. Setelah gemma minum Arjuna meletakkan gelas itu ke nakas.

"Gemma.. Apa yang adlan lakuin selama lo disekap? " tanya Arjuna pada gemma

"Gua disiksa. Gua diikat pakai rantai atau tali. Kadang gua dijadiin samsak sama dia. Gua pengen bales tapi tangan gua diikat" jawab gemma. Arjuna hanya diam menahan amarah

"Dan disaat itu Lilly datang, bukan buat nyelametin gua tapi malah berkhianat" lanjut gemma

"Gue dan yang lainnya udah tau. Gue kaget dia ngelakuin itu, dia bilang ada alasan di balik perbuatannya itu. Tapi tetap aja, dia udah berkhianat" ujar Arjuna

"Tapi gua dibuat bingung. Terkadang dia ngobatin luka gua saat gua habis dipukul, digores pake beda tajam sama adlan" ujar gemma. Arjuna menatap gemma

"Udah, biarin aja.. " ujar Arjuna. Gemma pun menurut saja

Mereka saling mendiamkan diri. Arjuna bermain ponselnya dan gemma menonton TV. Hingga tiba tiba ucapan gemma membuat Arjuna menatap gadis itu

"Kalau gua udah gak ada.. Lu jaga keluarga gua ya? Terutama jemma. And lu harus pimpin liondez" ucap gemma dengan santainya, lalu gadis itu tersenyum. Arjuna yang awalnya fokus pada ponselnya langsung menatap gemma

"Maksud lo? Lo ga bakal pergi gemma. Lo tetep disini nemenin kita" jawab Arjuna. Ia tak suka jika gemma berbicara seperti ini

"Umur gua udah ga lama lagi, juna. Leukimia gua udah stadium akhir dan waktu itu dokter bilang umur gua tinggal hitungan minggu dan gua disekap adlan udah dua minggu, juna. Kalau dikasih pilihan gua juga pengen sembuh.. " ucapan gemma dan diakhiri dengan lirihan

"Apaan sih gem omongan lo ngelantur tau ga, pasti gara gara kurang istirahat. Dah sekarang mending lo tidur"

"Gua serius juna... " Arjuna terdiam mendengar lirihan gemma. Tak terasa matanya berkaca kaca dan siap meloloskan air mata. Arjuna membuat muka ke arah lain agar gemma tak tau jika ia ingin menangis

'Gue ga bisa tanpa lo.. Gemma'

TBC

Aaaaaa sorry el baru up.. Hehe

Gimana? Ada yang kangen? Seru ga chapter kali ini?

Jangan lupa vote and share ya

See you

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang