Forty-three

550 38 5
                                    

Indonesia, pukul 10.00

Kini gemma sedang berbaring di kasurnya. Kamar yang begitu ia rindukan sejak lama. Tunggu, bukankah dia masih dirawat? Jawabannya iya. Tapi perawatan itu dilanjutkan di kediamannya. Awalnya ruby dan dipta tak mau mengambil keputusan itu tapi gemma memaksa dan akhirnya mereka pasrah. Mereka sudah sampai di mansion sejak dua jam yang lalu. Ruby dan dipta sedang berada dikamar mereka dan dikamar gemma hanya ada dirinya dan jemma saja.

Gemma menatap kakaknya yang sibuk merapikan pakaiannya. Sedangkan dirinya? Hanya berbaring dikasur ini. Gemma ingin membantu namun jemma menolak dan menyuruhnya untuk beristirahat saja.

"Kak, apa sudah selesai? " tanya gemma pada kakaknya. Jemma menoleh ke arahnya dan tersenyum

"Sudah. Kenapa? Ada yang kau butuhkan? " tanya jemma. Gemma menggeleng

"Tidak. Kemarilah" ujar gemma sembari menepuk nepuk tempat disisinya. Jemma mengangguk dan mendekat ke arahnya lalu duduk di tempat yang gemma minta tadi.

"Kenapa adikku?"

"Maukah kau menemani ku melihat bintang nanti malam? Aku ingin melihat bintang seperti saat kita kecil dulu" ujar gemma. Jemma menatap adiknya dan mengangguk

"Tentu saja. Apa yang tidak untukmu. Tapi, tumben sekali? " tanya jemma. Tumben sekali gemma mengajaknya untuk melihat bintang karna sejak kecil ia lah yang selalu mengajak gemma melihat bintang dimalam hari hingga ruby marah marah karna mereka belum tidur.

"Tidak ada. Hanya ingin" jawab gemma. Jemma mengangguk saja, toh cuman melihat bintang saja kan?

' Mungkinkan itu moment terakhir kita bersama '

Gemma merebahkan dirinya dan meminta jemma untuk tidur disebelahnya. Jemma menurut dan merebahkan dirinya disebelah gemma. Ia juga memeluk tubuh adiknya itu.

' apapun yang terjadi, kumohon tetap bertahan dan tetap hidup'

••••

Disisi lain

Ditempat lain seorang pria tengah duduk di kursi sembari menyesap sebatang rokok dan menghembuskan asapnya melalui mulutnya. Pria itu memejamkan matanya. Bisa dilihat jika penampilannya begitu kacau.

"Arjuna" panggil seseorang, lantas pria itu menoleh. Iya, itu adalah Arjuna

"Kenapa, arsen" ujar Arjuna pada arsen yang memanggilnya

"Lo kenapa disini? Kacau banget keliatannya" ujar arsen duduk disebelah Arjuna. Arjuna tak menjawab dan masih menyesap rokoknya

"Gemma ga akan suka kalau lo ngerokok" ujar arsen. Arjuna yang mendengar nama gemma disebut pun menoleh

"Dia juga ngerokok kalau lo lupa. Selain ngerokok dia juga nge-vape" jawab Arjuna. Arsen? Dia hanya tertawa hambar.

"Perasaan gue udah gue ungkapin. Gemma juga ada rasa sama gue.. Tapi dia bakal pergi sen.. " lirih Arjuna pada arsen. Arsen hanya tersenyum getir

"Gue sama jemma juga udah bersatu, itu karna gemma yang nyatuin kita. Gue ga nyangka jun, ketua liondez yang kuat banget ternyata punya penyakit kayak gitu.. Bahkan dia bakal pergi" ujar arsen. Arjuna menghela nafasnya

"Andai gue selalu nemenin gemma berobat waktu itu pasti dia sembuh"

"Lo ga sendiri. Kalau belum ada pendonor gue juga bakal kehilangan jemma. Kita bakal sama sama kehilangan" ujar arsen

Posisi mereka hampir sama tapi ada bedanya. Arjuna, ia akan kehilangan pujaan hatinya dalam waktu dekat karna penyakit sialan itu. Arsen, ia bisa saja kehilangan jemma jika tak ada pendonor jantung untuk kekasih hatinya itu. Kunci kehidupan jemma hanya pada pendonor saja. Tapi jika Tuhan lebih menyayangi gemma dan jemma mereka bisa apa?

"Impian gue buat bikin keluarga kecil bareng gemma ga bakal terwujud, sen. Gue sayang gemma, tapi Tuhan lebih sayang sama gemma. Gue harus apa... " ujar Arjuna. Kenapa dihidupnya selalu saja kehilangan? Apa kesalahan yang sudah Arjuna perbuat?

"Kita pasrah aja sama takdir"

Tuhan sudah menuliskan sebuah takdir untuk arsen, Arjuna, gemma dan jemma. Jadi biarkanlah takdir yang bertindak, mereka tak ada hak untuk melawan takdir Tuhan.

Tbc

Hai semua.. El kembali lagi!!

Gimana chapter kali ini? Suka?

Btw, diantara dua cerita itu yang mana mau di publish? KOMEN YAA

Itu aja. See you guys

Bye bye

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang