Eighteen

780 58 5
                                    

Indonesia,pukul 19.05

Reashaka dan teman nya kini sudah berada diluar markas karna mendengar teriakan Arjuna. Saat sampai mereka sudah melihat Arjuna menggendong gemma ala bridal style. Arjuna menatap mereka semua dengan tatapan kesal

"Lama banget sih!awas Lo pada gue mau bawa gemma ke dalem" ujar Arjuna. Yang lainnya pun memberikan jalan untuknya dan Arjuna pun membawa gemma ke dalam markas

Ketika didalam Arjuna membaringkan gemma ke sofa panjang. Ia meletakkan perlahan tubuh gemma, ketika gemma sudah dibaringkan Arjuna menatap gemma lekat. Tersirat kekhawatiran dimatanya. 

' Lo kenapa gem?pertama kalinya gue liat Lo pingsan..'

Arjuna duduk dilantai, ia menggenggam tangan gemma dan mengusap telapak tangan gadis itu. Ia tak memperdulikan teman temannya yang menatapnya dengan berbagai reaksi. Tapi Arjuna tak perduli, ia hanya fokus ke gemma. Karna rasa khawatirnya lebih tinggi.

"Sen, ambilin minyak angin" ujar Arjuna pada arsen. Arsen mengangguk dan mengambil minyak angin, tak butuh waktu lama ia menemukan minyak itu dan memberikannya pada Arjuna.

Arjuna menerima minyak itu dan membuka tutupnya dan mengoleskan minyak itu ke hidung gemma agar aromanya terhirup dan gemma cepat sadar, hanya itu yang Arjuna tau.

Berselang lama, akhirnya mata gemma terbuka membuat yang lainnya lega terutama Arjuna. Gemma bangkit dari baringnya dan memegang kepalanya, pusing kembali menyerangnya.

"Lo gapapa,gem?" Tanya Lilly

"Gapapa"

"Lo kenapa pingsan gitu?" Tanya Arjuna. Gemma tak menjawab, ia juga tak tau apa penyebab ia pingsan

"Gak ada yang Lo sembunyiin dari kita kan..gem?" Tanya rea. Gemma menatapnya

"Gak ada, paling gua kecapekan. Udah gua mau pulang, tq udah bantuin" ujar gemma. Ia pun pergi dan berjalan keluar. Arjuna menatap kepergian gadis itu, ia merasakan bahwa gemma berbohong. Jadi ia segera bangkit dan mengikuti gadis itu diam diam.

"Jun,Lo mau kemana?" Tanya Leon. Arjuna tak menjawab sama sekali

"Udah biarin, Arjuna itu suka sama gemma" jawab Louis. Hal itu membuatnya menjadi pusat perhatian

"Maksud Lo?tau dari mana?" Ujar arsen

"Pas gemma pingsan dia khawatir banget. Dan gua sering mergokin dia Mandang gemma secara diam diam" jawab Louis

"Bener juga. Gua dukung sih kalau beneran!"

"Setuju??kita punya kapal baru" ujar rea

"Apa namanya?" Tanya farel

"Arma. Singkatan dari Arjuna dan gemMa" ujar rea. Yang lainnya bertepuk tangan dengan kapal baru di geng mereka.

"Pokoknya mereka harus jadian apapun caranya!"

"IYA!!"

•••

Gemma kini menjalankan motornya menuju rumah sakit terdekat. Ia memberanikan diri untuk memeriksakan dirinya pada dokter tentang kenapa ia sering merasakan pusing yang luar biasa. Gemma tak sadar bahwa ada yang mengikutinya.

Tak lama gemma sampai dirumah sakit ia bergegas untuk masuk ke rumah sakit itu karna takut ada yang mengenalinya. Arjuna juga sampai, ia bergegas mengikuti gemma secara diam diam.

Arjuna mengikuti gemma yang masuk ke salah satu ruangan dokter. Arjuna berpikir mungkin gemma sudah membuat janji duluan jadi ia cepat bertemu dengan dokter itu. Arjuna menguping dari balik pintu. Ia tau ini lancang tapi ia penasaran.

Didalam

Gemma menemui seorang dokter perempuan yang sudah ada janji bertemu dengannya. Ia duduk dihadapan dokter itu

"Sorry, aku terlambat" ujar gemma. Dokter itu tersenyum

"Tak apa. Mau periksa sekarang?" Gemma mengangguk akhirnya ia mengikuti dokter itu.

5 menit kemudian gemma sudah berhasil diperiksa. Ia duduk di kursi tempatnya tadi sembari menunggu dokter itu. Jantungnya berdegup kencang karna takut mendengar hasilnya, ia berdoa semoga rasa pusing itu hanya karna ia kelelahan.

"Gemma.." dokter itu memanggilnya, gemma dapat melihat bahwa raut wajah dokter itu gelisah ia pun bingung. Dokter itu duduk dihadapannya lagi

"Apa hasilnya?" Tanya gemma. Dokter itu menghela nafas

"Dengan berat hati saya katakan bahwa kamu mengidap leukimia stadium 2,gemma" ujar dokter itu. Gemma nampak diam membeku,ia terkejut

"H-huh..kau berbohong kan?" Tanya gemma. Dokter itu menggeleng

"Tidak. Ini hasilnya" dokter itu memberikan sebuah kertas. Gemma membacanya, benar saja ia mengidap leukimia.

"T-terima kasih. Saya permisi" ujar gemma. Ia pun berdiri dan beranjak

Cklek

Pintu terbuka, saat gemma akan keluar ia melihat seorang pria di sisi pintu itu. Gemma terkejut dengan kehadiran pria itu. Pria itu memandangnya dengan air mata yang menetes

"A-arjuna?" Lirih gemma. Arjuna menatapnya dengan khawatir dan kesedihan

"Gue ga salah denger kan,gemma?" Lirih Arjuna. Gemma hanya diam namun Arjuna tiba tiba memeluknya erat

"Juna??" Gemma terkejut karna Arjuna memeluknya

Arjuna melepaskan pelukannya dan menatap gemma, gemma menghapus air mata Arjuna menggunakan ibu jarinya

"Lo harus sembuh gem, gue ga mau tau!" Ucap Arjuna

"Gue bakal nemenin Lo ngelakuin pengobatannya, gue mau Lo sembuh gemma. Leukimia itu salah satu penyakit berbahaya...gue ga mau kehilangan Lo" ujar Arjuna dengan memelankankan suara nya diakhir. Tapi gemma tetap mendengarnya

"Gua mohon,jangan bilang siapapun ya?cukup lu Ama gua yang tau" lirih gemma. Arjuna mengangguk dan memeluknya kembali.

Arjuna sangat terkejut atas penyakit yang diderita gemma. Sungguh ia tak mau kehilangan gemma. Katakanlah jika ia menyukai gemma tapi ia tak berani mengungkapkannya.

' Gemma Hazelio Erlangga, gadis yang udah bikin gue jatuh cinta pertama kalinya. Tapi apa gue bakal kehilangan Lo,gem?'

TBC

Arjuna waktu tau penyakit gemma

Hehe gimana nih?mau double up ga?

Janlup vote and share ya

See you

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang