Kanada, pukul 12.04
Jemma membuka matanya dengan perlahan. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menormalkan pandangannya yang kabur. Saat pandangannya sudah jelas, jemma melihat sekitar. Semuanya tidak putih seperti tempatnya di awal, kini ia berada dikamarnya. Ia juga melihat arsen dan Arjuna yang sedang mengobrol disofa, mereka nampaknya belum menyadari jika gadis ini sudah sadar.
"Eugh.. " jemma mengerang ketika pusing menyerangnya. Erangan nya sukses membuat arsen dan Arjuna melirik ke arahnya
"Jemma?! Kamu sudah sadar!? " ujar arsen. Pria itu segera bangkit untuk memeluk kekasihnya. Saat arsen memeluk jemma, jemma membalasnya. Sedangkan Arjuna? Ia segera keluar untuk mencari keberadaan ruby guna memberi tau jika jemma sudah sadar.
"Acen.. Jemma ketemu gemma" lirih gadis itu didalam dekapan arsen. Arsen mengusap punggung jemma
"Acen.. Kita sekarang pacaran kan? Jangan tinggalin jemma ya? Jemma takut" ujar jemma kepada arsen. Arsen mengangguk saja
Asal jemma tau, arsen lah yang seharusnya bicara seperti itu. Ia sudah khawatir semenjak jemma operasi dan belum sadar tadi. Tapi kini hatinya senang karna gadisnya sudah sadar. Arsen mengecup kening jemma dengan penuh kasih sayang.
Cklek..
Pintu terbuka menampilkan ruby bersama Arjuna disana. Ruby kembali ke kamar putrinya dengan tergesa-gesa saat Arjuna memberi tau jika putrinya sudah sadar. Ruby segera berlari mendekati jemma. Arsen yang peka kalau ruby ingin memeluk jemma pun langsung minggir dan benar ruby langsung memeluk putrinya.
"Akhirnya kamu sadar sayang.. Ada yang sakit? Pusing? Atau kamu lapar? " ujar ruby dengan melemparkan banyak pertanyaan. Jemma tersenyum dan menggeleng
"Jemma baik baik saja. Jangan khawatir" ujar jemma. Ruby tersenyum dan mengangguk, ia terlalu khawatir.
Ruby melepaskan pelukannya dan mengambil ponselnya guna mengabari keluarganya jika jemma sudah sadar. Jemma sendiri tersenyum memandangi arsen begitu pula sebaliknya. Arjuna? Ia kembali duduk disofa dan memandangi foto gemma di ponselnya. Tanpa sadar Arjuna tersenyum melihat raut wajah gemma yang begitu menggemaskan menurutnya.
'Gadis cantik, tenang disana ya. Juna sayang gemma'
"Mommy, nanti kita ke pemakaman gemma ya? Jemma kangen" ujar jemma. Ruby pun menoleh
"Tentu. Nanti pas semua orang udah dateng, kita ke sana. Tapi harus ada izin dokter dulu. Kamu kan habis operasi sayang" jemma mengangguk mendengar jawaban ruby.
Alasan utama ia ingin ke makam gemma adalah karna rasa rindu yang begitu menumpuk. Dan ia ingin memberi tau gemma jika ia sudah operasi dan sudah sembuh. Jemma sudah tidak lemah lagi jadi gemma bisa istirahat dengan tenang.
'Gemma.. Jemma udah sembuh! '
***
Kanada, pukul 13.00 (di pemakaman)
Jemma dan yang lainnya kini sudah berada di pemakaman. Atas izin dokter dan sedikit permohonan serta pemaksaan akhirnya ia bisa ada disini. Jemma berjongkok disisi makan gemma. Mengelus batu nisan bertuliskan nama adiknya. Air matanya terbendung
"Gemma.. Jemma balik lagi. Kangen ga? Kalo jemma kangen banget. Gemma tau ga? Jemma udah selesai operasi loh! Hehe.. Sebenarnya dokter ga bolehin tapi jemma maksa. Gapapa kan? " ujar jemma pada batu nisan gemma. Keluarganya menatapnya penuh dengan kesedihan
"Gemma,kapan kapan mampir ke mimpi jemma dong.. Jemma kangen" lirih jemma. Sungguh, andai waktu bisa diulang dan ia mengetahui penyakit gemma lebih cepat pasti jemma akan menyuruh gemma untuk melakukan pengobatan. Tapi itu tak mungkin kan? Ini sudah terlambat.
Ruby ikut berjongkok disebelah jemma. Ia mengulurkan satu keranjang bunga pada jemma, jemma mengambil segenggam bunga itu dan menaburkannya pada makam gemma. Air matanya menetes, ia mengingat moment bersama gemma dulu.
Dipta tak bergeming sedari tadi. Ia mengingat moment nya bersama gemma, tak banyak ia habiskan waktu bersama gemma semasa gadis itu masih hidup. Ia menyesal, ia ingin mengulang kembali waktu dan menghabiskan waktu yang sebelumnya tersia-sia. Dipta juga menyesal pernah mengasingkan gemma ke Australia. Haha.. Ucapan orang orang benar. Penyesalan selalu datang di akhir.
'Gemma, maafin daddy ya nak. Daddy ga becus sebagai seorang ayah'
Cerita mereka berakhir disini. Kehidupan yang seharusnya bahagia kini sia sia karna kebodohan yang mereka lakukan. Gemma, gadis yang siap melakukan apapun demi kakaknya kini telah pergi meninggalkan kenangan yang menjadi luka bagi keluarganya. Memang, tak banyak kegilaan yang ia lakukan tetapi ia tetap di cap gadis gila.
Terima kasih untuk gemma hazelio erlangga karna sudah hadir untuk melengkapi kebahagiaan keluarga tuan dipta dan nyonya ruby. Kebahagian yang sempat tertunda selama sebelas tahun. Meski sebentar, kehadirannya cukup berarti disini.
Dan dengan itu cerita ini berakhir.
End
Huaaahahhh akhirnya end juga. Sebelumnya el minta maaf banget kalau ceritanya ga sesuai sama judul. Karna el belum sehebat itu dalam membuat cerita, tapi el harap kalian terhibur dengan cerita karya el. El ucapkan beribu ribu makasih buat kalian yang udah setia baca cerita El yang nggak seru dan nggak nyambung. Love you buat kalian.
El pamit dulu. Babay~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My crazy twins{END}
RandomKisah dua saudara kembar yang satu rahim, satu keluarga. tetapi walau kembar mereka tidak mirip sama sekali atau bisa dibilang tidak identik. selain wajah mereka yang tak mirip, perilaku dan kepribadian juga bertolak belakang. si sulung yang memili...