Thirteen

1.1K 85 8
                                    

- Indonesia, pukul 06.40

Kini gemma dan Jemma sedang diperjalanan menuju SMA GARUDA. Tempat dimana Jemma menuntut ilmu dan tempat dimana Jemma sering di-bully. Dengan Jemma yang memakai seragamnya dan gemma yang memakai Hoodie putih dan celana jeans biru dan mengendarai motor sport hitam gemma. Awalnya Jemma ingin naik mobil namun gemma bilang ini sudah pagi jalanan pasti macet.

"Gemma!!stop!!" Teriak Jemma sembari memukul helm gemma membuat adiknya itu ngerem mendadak. Gemma membuka helm full face nya dan turun dari motornya lalu ia menatap Jemma

"Ada apa?!" Tanya gemma dengan wajah khawatirnya

"Mau itu.." lirih Jemma sembari menunjuk ke sesuatu. Gemma mengikuti arah yang ditunjuk kakaknya. Wajahnya berubah menjadi datar ketika kakaknya.

"Kau ingin...balon kak?" Tanya gemma, Jemma mengangguk dengan wajah lugunya.

Akhirnya gemma menuruti permintaan Jemma. Ia berjalan menghampiri penjual balon itu. Untung ia membawa dompetnya kalau tidak mungkin Jemma bisa menangis. Akhirnya gemma mengambil satu balon dan satu permen lollipop dan membayarnya. Setelah itu ia kembali ke motornya dan memberikan balon serta permen itu ke Jemma.

"Nih, sama itu permen gua beliin buat lu" ujar gemma. Jemma menerimanya dan memberikan senyuman manisnya

"Makasih. Ayo berangkat!" Gemma mengangguk dan menaiki motornya lalu memasang helm nya. Sedangkan Jemma memegang erat balon nya.

Brum..Brum

Gemma menjalankan motornya dari taman itu. Penjual balon itu melihat kepergiannya dan Jemma

"Mereka pacaran tah? Tapi kok pacarannya..." Ujar penjual balon itu. Menurutnya jika pelanggannya itu seorang pria mungkin mereka akan serasih.

"Jadi keinget masa muda.."

***

- Indonesia,pukul 06.53

Jemma dan gemma sudah sampai didepan gerbang. Jemma sudah masuk duluan karna gemma bilang ia menunggu teman temannya. Jemma sih ga perduli, ia masuk ke kelas sembari memakan permennya. Balonnya?ia berikan ke gemma untuk dibawa pulang.

"WOY BOS!!EHH..GEMMA!!" Gemma menoleh ke arah orang yang meneriakinya. Ia tau siapa. Memangnya siapa lagi kalau bukan anggota liondez?

"Datang juga lu pada" ujar gemma. Teman temannya menatapnya bingung

"Lu..ngapain bawa balon?mana bentuk bebek lagi" tanya Lilly. Semua temannya tertawa, gemma yang sadar pun menatap mereka tajam

"Ini punya jemma. Udah ah, ayo masuk" ujar gemma.

Yang lain hanya mengangguk dan turun dari motor mereka. Gemma mengikat balon itu ke ban motornya agar tak terbang dan mereka pun masuk bersama sama.

Ketika di loby sekolah,mereka menjadi pusat perhatian. Pasalnya mereka berjalan dengan wajah cuek dan aura dingin mereka. Dengan gemma yang mendahului anggota liondez lainnya.

Gemma sih tak peduli, namun ia berpapasan dengan geng pembully. Ia pun menghentikan langkahnya dan menghampiri geng pembully itu.

"Hai,kalian masih mengingatku?" Ujar gemma dengan nada riang nya. Namun bagi geng Alana itu menyeramkan.

"M-mau apa Lo kesini?" Ujar Adara menatap takut takut ke gemma

"Kabar gembira buat kalian. Gua bakal sekolah disini" ucapan gemma membuat geng Alana terkejut

"APA?!"

"Sans dong, gua tau kalian kangen Ama gua. Jadi gua sekolah disini deh" ujar gemma. Ia pun semakin mendekat ke arah Alana. Ia pun membisikkan sesuatu ke gadis itu

"Gua ada disini jangan harap lu bakal tenang,Alana." Bisik gemma.

Gemma tersenyum miring dan pergi meninggalkan geng Alana bersama teman temannya menuju kantor kepala sekolah.

Sedangkan Alana dan teman temannya hanya diam membeku. Mereka menelan ludah mereka dengan susah payah.

.
.
.

- Indonesia, pukul 08.28

Dipta sedang berada dikantornya. Ia sedang menatap ke arah luar melalui kaca yang mengarah langsung ke luar. Mulutnya menghembuskan asap rokok yang ia isap tadi. Dibelakangnya terdapat Chandra yang juga merokok namun Chandra duduk di kursi kebanggaannya.

"Apa hal tentang gemma yang gak gue tau,kak?" Ujar Dipta. Matanya masih mengarah keluar

"Lo ayahnya tapi ga tau apa apa. Dasar"

"Kasih tau aja sih!"

"Cih. Gemma itu punya dua kepribadian,Dipta. Sisi lain dia itu bisa lebih sadis,lebih kejam,lebih gila dari aslinya. Mungkin bisa dibilang sisi iblis?kegilaan yang dia buat itu masih belum apa apa, tapi jika sudah kepribadian lain nya muncul...ntahlah sulit dijelaskan" ujar Chandra. Dipta menatapnya dari pantulan kaca

"Lagi?"

"Jika sudah menyangkut Jemma, dia menggila. Karna lo memisahkan mereka 11 tahun lalu, hal itu lah penyebab sisi lain dirinya muncul. Lo penyebabnya, Pradipta Aditama Erlangga!" Ujar Chandra dengan nada sedikit meninggi

"Jika bukan gua yang membantunya mengendalikan emosi dari sisi lainnya mungkin ia masih ada niatan untuk ngebunuh lo Dipta. Lo harusnya sadar dari dulu, gemma dan Jemma tak bisa dipisahkan. Tapi lo dengan bodohnya memisahkan mereka dan mengirim gemma ke gua" lanjut Chandra. Dipta hanya mencerna ucapan Chandra

"Tindakannya saat itu karna Jemma disakiti jadi wajar ia membalas anak kecil itu, Jemma itu kakaknya. Dan kau dengan bodohnya malah memisahkan mereka karna hal itu?bodoh sekali. Dan lo harus tau Dipta!gemma menyimpan dendam dan ingin ngebunuh lo saat itu. Namun gua dan Theo berhasil menghilangkan keinginannya itu,namun mungkin dendamnya masih ia simpan?ntahlah tak ada yang tau. Gua pergi" Chandra bangkit dan pergi dari ruangan Dipta. Meninggalkan Dipta sendirian.

' gemma..ingin membunuhku?sebegitu bencinya kah dia padaku?karna memisahkannya dari Jemma?'

TBC

Yeay akhirnya up juga!!siapa nih yang nungguin?

Janlup vote and share. Baca juga cerita terbaru author.

See you

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang