Thirty-four

588 42 1
                                    

Indonesia, pukul 22.00

Saat ini semuanya sedang berkumpul di markas liondez. Semua ini atas perintah arjuna, ia mengatakan bahwa ada sesuatu yang ingin ia beri tau. Ia juga menyuruh leon dan Farel untuk membawa dipta, gerald dan Chandra untuk datang kemari. Arjuna juga mengabari arsen untuk datang ke markas dengan membawa jemma serta. Saat semuanya sudah berkumpul arjuna datang dengan wajah datarnya. Dipta pun berdiri dan menatap dirinya

"Ada apa, nak? Apa yang ingin kau beri tau? " ujar dipta. Arjuna pun menatapnya, raut wajahnya langsung berubah menjadi sedih dan khawatir.

"Aku sudah tau keberadaan gemma, om. Tapi sayangnya sulit untuk membebaskannya" ujar arjuna. Semua orang bersorak senang namun terheran melihat raut wajah arjuna yang seperti takut dan sedih

"Terus kenapa lo sedih? Harusnya lo seneng dong jun" ujar reashaka. Arjuna pun menghela nafas dan menatap semua orang

"Gue seneng udah nemuin keberadaan gemma. Tapi yang bikin gue sedih itu sulit buat nyelametin dia. Dalang dibalik ini semua adlan! Dia yang udah nyulik gemma" ujar arjuna

"Adlan? Siapa dia? Kenapa bisa nyulik keponakan saya? " tanya chandra

"Dulu mereka pernah salah paham om. Om masih ingatkan adlan yang deket banget sama gemma dulu? Mereka itu temen dekat om. Tapi karna sebuah tragedi mereka musuhan. Adlan nuduh gemma ngebunuh liara padahal yang ngebunuh itu adlan bukan gemma" jelas arjuna. Dipta, gerald, dan Chandra nampak terkejut

"Kita harus cepet cepet nyelamatin gemma. Kalau nggak nanti... " ucapan leon terpotong dan leon menatap jemma seolah takut. Namun arsen menyentuh bahunya

"Jemma udah tau tentang penyakit adiknya. Gue yang ngasih tau, kayak ga adil aja orang tua nya tau. Bahkan kita yang cuman sahabat gemma aja tau duluan dan jemma nggak" ucap arsen. Jemma pun mengangguk

"Awalnya aku ga terima. Tapi ini takdir dari Tuhan buat aku dan gemma. Kita... Selamatin gemma sama sama ya? " ujar jemma. Semua orang terutama anggota liondez mengangguk setuju

"Btw, dari mana lo bisa tau keberadaan gemma? " tanya Lilly

"Pelacak. Gue waktu itu ngajak adlan ketemu terus yeah sempat ada adegan baku hantam. Tapi tanpa dia sadari gue tempelin alat pelacak di jaket dia" jelas arjuna. Lilly nampak terkejut namun ia berusaha menutupi wajah terkejutnya itu

"Hebat juga lo, bangga banget gua" ujar Louis sembari merangkul arjuna.

"Gue pamit dulu. Ada urusan" ujar lilly meninggalkan markas. Semua orang sempat bingung namun mereka tak perduli.

"Jadi.kapan kita nyelamatin gemma? Gue udah kesepian ga ada dia" ujar Farel

"Besok malam. Kita tentuin dulu rencananya" ujar dipta. Anggota liondez pun mengangguk

"Rencana nya besok malam itu... "

.
.
.
Disisi lain

"Adlan!! " teriak seorang gadis saat memasuki markas aister. Tak lama tiba lah seorang pria. Mereka adalah adlan dan Lilly

"Ada apa Lilly? " tanya adlan. Lilly nampak khawatir dan takut

"Geng liondez udah nemuin keberadaan gemma. Arjuna nempelin alat pelacak di jaket lo saat kalian ketemu" ujar Lilly. Adlan pun membulatkan matanya. Sial!

"Sialan!! Ga bakal gue biarin" ujar adlan. Namun sesaat kemudian adlan menyeringai

"Biarin aja mereka kesini. Saat mereka datang.. Gemma bakal gue bunuh" ucap adlan dengan wajah licik nya. Lilly pun tersenyum

"Hebat juga lo. Btw gemma dimana? " tanya Lilly. Adlan pun menunjuk ke tempat biasa gemma disekap. Lilly pun berjalan menuju tempat gemma

Saat sudah sampai Lilly melihat gemma sedang tertidur dengan posisi duduk dan menyender pada dinding. Lilly pun mendekati gemma namun sebelum itu ia mengunci pintu ruangan ini

Lilly tersenyum getir melihat keadaan mantan keduanya ini. Rambut yang berantakan, tubuh penuh luka, dan baju yang lusuh. Namun wajah gemma masih sempurna. Masih terlihat tampan dan cantik secara bersamaan. Lilly pun mendekat dan berjongkok didekat gemma

"Gemma.. " lirih Lilly. Gemma yang terusik pun membuka matanya. Saat membuka mata gemma langsung menatap wajah Lilly. Akhirnya ia membuang muka ke samping

"Kenapa lo ga liat gue? Gemma.. " ujar Lilly

"Gua ga mau mata gua rusak karna liat wajah pengkhianat" ujar gemma.

"Segitu benci dan kecewa nya ya lo sama gue...? "

"Pake nanya. Pergi lu!! Gua mau istirahat" gemma mengusir Lilly dengan kasar. Namun Lilly tak bergeming dari tempatnya, ia melihat sebuah luka baru di perut gemma. Darah menembus dari pakaian yang gemma kenakan. Akhirnya Lilly menyobek kain putih yang ia bawa

SREK

Lilly menyingkap pakaian gemma. Bisa ia lihat sebuah luka tusukan dengan darah segar yang keluar. Adlan pasti baru melukai gemma, pikirnya. Akhirnya Lilly melilitkan kain putih yang telah robek itu pada perut gemma. Gemma nampak diam dan masih enggan menatap Lilly

"Cah sudah selesai.. Kalau gitu gue pergi dulu ya" pamit Lilly. Gemma hanya diam, Lilly pun tersenyum sendu

Chup

Gemma mematung ketika Lilly mengecup kening nya. Ia menatap tajam ke arah Lilly, yang ditatap pun hanya diam dan pergi dari sana

"Menyeramkan"

TBC

Huaaa up jugaa

Gimana? Suka? Jangan lupa vote and share yaa

Baca cerita terbaru el ya. Bye bye

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang