Twenty-two

568 38 1
                                    

Indonesia, pukul 19.00

Hari sudah tepat pukul tujuh malam. Dan Jemma kini sedang jalan jalan ditaman bersama Adlan. Iya, Jemma berbohong pada gemma dengan alasan ia pergi dengan Theo untuk membeli barang padahal aslinya ia ada janji dengan Adlan. Jemma tak ingin memberi tau alasan sebenarnya ia keluar karna pasti tak diizinkan. Kini ia cukup senang setelah jalan jalan bersama Adlan. Mereka ke mall,toko mainan,toko ice cream dan terakhir ke taman ini.

"Lo seneng?" Tanya Adlan disertai senyuman. Jemma tersenyum dan mengangguk antusias

"Ayo kita duduk disana. Kita cerita banyak banyak" ujar Jemma. Adlan hanya menurut dan mereka pun pergi ke salah satu bangku kosong dan duduk disana.

"Jem..gue mau ngomong dan ini berhubungan dengan adek Lo" ucapan Adlan membuat Jemma bingung

"Apa?"

"Gemma selalu ngelindungi Lo selama ini,right?Lo pernah mikir gak sebenernya dia capek selalu ngelindungi Lo?" Tanya Adlan. Jemma hanya diam mencerna ucapan Adlan. Benar juga ucapan pria itu

"Gue ga maksud nyinggung Lo. Tapi mulai sekarang mending Lo berhenti dekat sama gemma. Dia itu risih dan males dekat Lo apa lagi ngelindungi Lo. Kenapa gue ngomong kini?karna sebelum jadi musuh gue Deket sama gemma. Dia cerita banyak tentang saudaranya yang sangat lemah" ujar Adlan. Jemma hanya diam, air matanya menetes. Benarkah gemma begitu?

"T-tapi gemma ga kayak gitu..dia tulus ngelindungi aku" lirih Jemma

"Sandiwara. Dia ga mau terlihat risih karna takut dimarahin keluarga Lo. Dan dia ga Sudi ngelindungi orang lemah kayak Lo" ujar Adlan. Jemma menangis, ia tak percaya gemma seperti itu.

"Mulai sekarang gue yang bakal lindungi Lo. Gue tulus jem..dan satu hal yang harus Lo tau" Jemma menatap Adlan dengan mata berair. Adlan tersenyum dan menghapus air matanya

"Gue suka sama Lo..iya kita baru kenal tapi perasaan ini tiba tiba muncul. Lo mau jadi pacar gue?" Ujar Adlan memegang kedua tangan Jemma. Jemma menatapnya syok

"B-benarkah?" Adlan mengangguk menjawab ucapan jemma

"Mau!Jemma mau"

"Makasih jem"

Adlan memeluk Jemma begitupun sebaliknya. Namun tanpa Jemma sadari Adlan menyeringai dibelakangnya

' rencana gue berhasil, ini cewek emang mudah dihasut ya'

Adlan mencium kening Jemma dengan tulus. Jemma hanya tersenyum dan bersender dibahu Adlan. Menikmati malam bersama sama. Namun pikirannya masih campur aduk. Sungguh ia tak menyangka bahwa gemma bisa munafik seperti ini,bahkan dengan kakaknya sendiri?Jemma tak habis pikir.

' gemma...kamu jahat!Jemma benci kamu!!!'

.
.
.

Di mansion

Gemma sedang duduk diruang tamu. Ia bosan dikamar dan memilih untuk duduk disofa ruang tamu. Ia bermain ponsel sedari tadi menunggu Jemma datang bersama Theo. Ia penasaran barang apa yang mereka beli hingga lama begini.

"Huh.. bosen banget gua" lirih gemma

Tiba tiba dua orang datang dari arah pintu. Gemma segera berdiri dan menatap ke arah pintu dengan tak percaya. Mulutnya menganga melihat siapa yang datang

"Daddy,mommy?PAMAN CHANDRA!?" Ujar gemma. Ia tersenyum senang dan segera berlari ke arah orang tua serta pamannya. Ia memeluk satu persatu dari mereka

"Kalian sudah pulang,kenapa tak mengabari?" Ujar gemma

"Kalau kami memberi tau bukan suprise namanya" balas Ruby. Gemma hanya terkekeh, ia membantu membawa barang bawaan Ruby. Dipta dan Chandra ia biarkan saja

"Kau bertambah tinggi saja, gemma. Btw,dimana putraku dan Jemma?" Ujar Chandra

"Katanya sih mereka beli sesuatu" Chandra dan orang tuanya mengangguk paham. Mereka duduk si sofa melepas penat selama perjalanan dipesawat tadi. Gemma sudah menyuruh maid untuk membuatkan minuman

"Kalian sehat kan gem?Jemma ga kenapa Napa kan?" Tanya Ruby. Gemma hanya diam namun kelamaan ia mengangguk

"I-iya mom. Kami baik baik saja" jawab gemma

Gemma merasa bersalah karna mengatakan bahwa ia baik baik saja. Jemma dan Theo memang baik baik saja namun tidak dengan dirinya. Gemma sakit, sakit yang begitu parah. Tapi gemma ga bisa bilang yang sebenarnya karna pasti Daddy dan mommy nya akan sangat khawatir padanya dari pada Jemma. Tidak,gemma tak mau. Jemma lah yang harus mendapatkan perhatian lebih.

' gemma sakit mommy...sakit sekali'

Mereka berbincang tentang banyak hal mulai dari sekolah si kembar dan Theo,kegiatan mereka dan banyak lagi. Hingga tak lama Theo pulang

"Theo?Jemma mana?" Tanya gemma. Theo pun menatapnya bingung

"Jemma apa?aku kan dari rumah temen" jawab Theo. Semua orang terkejut

"Dia bilang ke gua kalau dia pergi sama lu buat beli barang. Masa dia bohong?" Ujar gemma

"Mana aku tau. Udah ah aku mau melepas rindu dengan papa" ujar Theo mendekati Chandra dan duduk disebelah papanya. Chandra tentunya menyambut anaknya kepelukannya.

' kenapa Jemma berani bohong sama gua...'

TBC

Janlup vote and share yakk

And...mulai sekarang panggil author nuella. Dan author panggil kalian nuelove ya!!!!

Bye bye

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang