Twelve

1.2K 92 3
                                    

Indonesia, pukul 20.52

Gemma kini berada di taman belakang. Mereka sengaja karna ini memasuki acara berdansa, mereka sangat membenci dansa. Bukan benci sih, tapi lebih tepatnya mereka tak bisa dansa kecuali arsen. Jadi alhasil arsen gemma suruh untuk berdansa dengan Jemma sekaligus menemani dan menjaga saudaranya. Gemma tak mau kakaknya sendirian.

"So?apa rencana Lo bos?" Tanya Louis

"Udah penasaran banget?" Ujar gemma dengan diakhiri dengan kekehannya. Anggotanya menatap dirinya dengan tatapan datar

"Iya lah bos, kita tuh penasaran...secarakan Lo gila" ucap Leon namun diakhiri dengan lirihan di akhirnya. Namun gemma tetap bisa mendengarnya

"Lu ngatain gua gila,Leon?" Leon gelagapan menatap gemma

"N-nggak bos. Mulut gua yang bilang"

"Udah ah, kasih tau buruan nape" ujar reashaka menengahi gemma dan Leon. Sebelum ada adegan baku hantam. Gemma menghela nafasnya dan mengangguk

"Jadi besok pagi kita daftar sebagai murid baru disekolah Jemma. Setelah itu kita mulai pantau geng yang berani ngebully kembaran gua, setelah beberapa lama kita mulai hancurin hidup mereka. Ntah mulai dari keluarga atau apapun. Intinya gua mau mereka dapet lebih atas perbuatan mereka ke Jemma. Paham?" Ujar gemma. Semua anggotanya mengangguk paham

"Tumben?biasanya kalo ada yang nyenggol keluarga Lo, Lo langsung main bunuh ae" tanya Arjuna. Gemma hanya terkekeh membuat teman temannya heran

"Gapapa. Gua mau Jemma ngeliat musuhnya tersiksa. Siapa tau dendamnya terluapkan dengan diwakilkan Ama gua" ucap gemma

"Hahaha...emang bos kita ini gila nya bukan main. Ga salah gue join liondez" ujar farel. Gemma hanya tersenyum

"Woy Louis. Lo nape main hp Mulu?" Ujar reashaka. Louis hanya menatap mereka. Memang sedari tadi ia fokus dengan hp nya

"Salah satu anggota liondez di Australia ngabarin gue. Katanya geng aister bakal nyusul kesini buat balas dendam Ama lo bos" ujar Louis. Gemma yang awalnya tersenyum langsung merubah raut wajah nya.

"Biarin. Selama mereka ga nyentuh keluarga gua biarin aja"

Anggota geng gemma mengangguk. Geng aister, geng yang 11 12 dengan liondez. Namun tetap saja mereka masih dibawah geng gemma. Aister sangat membenci dan bermusuhan dengan liondez. Terutama ketua aister, ia sangat membenci gemma karna sebuah kejadian yang membuat hubungan mereka hancur. Hubungan?iya, awalnya kedua geng ini berteman baik bahkan berkerja sama. Namun sebuah kesalahpahaman membuat mereka terpecah belah.

"Tapi bos..kalau dia kesini dan tau tentang Jemma gimana?"ujar Arjuna. Gemma menajamkan tatapannya, tangannya mengepal kuat. Namun reashaka yang berada disebelahnya mengusap bahunya agar ia tenang

"Ga akan gua biarin. Dia sentuh Jemma dikit aja, dia berurusan sama gua" ucap gemma.

Gemma yang awalnya tak membenci geng aister kini sangat membenci geng itu. Karna tuduhan yang dilontarkan Adlan,ketua dari aister membuatnya emosi. Hingga saat itu gemma memberikan Bogeman mentah ke rahang Adlan.

"Tenang bos,kita disini. Kita bakal bantuin Lo" ujar Leon

"Thanks. Btw, jangan panggil gua bos. Panggil gua gemma" ujar gemma

"Tapi bos..." Ucapan Leon terpotong karna gemma menatapnya tajam.

Mereka pun kembali ke dalam mansion untuk kembali meramaikan acara. Gemma kasihan juga dengan Jemma yang sendirian dengan arsen. Takutnya kembarannya itu dibawa lari sama anggotanya itu kan gak lucu. Secara Jemma itu polos, disogok pake makanan terutama permen aja mau.

Mereka masuk kembali dengan gemma yang merangkul reashaka dan Louis dan dibuntuti yang lainnya. Mereka juga sembari tertawa karna candaan Arjuna dan Leon.

***

Indonesia, pukul 06.35

Hari sudah pagi. Dan kediaman Dipta kembali ramai karna Jemma yang merengek agar gemma mengantarnya sekolah. Ruby pun pusing karna gemma nya saja masih tertidur. Sedangkan Jemma?sudah ngamuk ngamuk dilantai

"huaaaaa pokoknya Jemma mau gemma yang nganter!" Rengek jemma. Dipta sudah menyerah membujuknya. Sedangkan Ruby dan Chandra bersama theo masih berusaha membangunkan si kebo.

Akhirnya gemma bangun dan turun bersama sang mommy,paman dan sepupunya. Ia melihat Jemma yang menangis sembari duduk dilantai. Jemma melihat ke arah tangga, ia menatap gemma dengan mata yang berkaca kaca. Jemma segera bangkit dan berlari menubruk tubuh gemma. Untungnya gemma kuat menahan tubuh nya dan kakaknya itu

"Kamu Anter Jemma sekalian antar brosur aja. Daddy udah daftarin kamu sama Theo" ujar Dipta. Gemma hanya mengangguk

"Lu mau bareng gua Ama Jemma apa sendirian?" Tanya gemma

"Aku sama papa aja nanti. Kalian duluan aja" gemma mengangguk dan berjalan menuju garasi dengan Jemma yang bergelayutan ditangannya.

Dipta dan Ruby hanya menggeleng pelan melihat kedua putrinya dan tersenyum.

"Putriku lucu banget ya?" Ujar Ruby

"Putri kita" Ruby hanya mendengus mendengar ucapan Dipta

TBC

Wkwkwk gimana?double up ga nih?

Janlup vote dan ramein cerita terbaru author.

Untuk cerita yang blackvelvet up nya agak lama ya, karna author lagi ngerancang alur nya. Haha ngerancang ga tuh?

Bye bye

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang