Four

1.5K 132 12
                                    

-Kanada, pukul 10.28

Kini nyonya Erlangga sudah sampai di kediaman putra bungsunya bersama kedua cucunya dan beberapa bodyguard dengan Jemma yang tertidur digendongannya. Gemma? Ia juga digendong. Tapi ia digendong di punggung seorang bodyguard karna ia malas berjalan.

"Nyonya besar, kami permisi dulu" ujar bodyguard yang menggendong gemma setelah meletakkan gemma di sofa. Nyonya Erlangga mengangguk lalu bodyguard itu pergi.

"Aku harus memberi tau Dipta dan Ruby tentang perilaku gemma tadi ketika mereka pulang" ujar nyonya Erlangga. Ia menatap kedua cucunya yang berbaring di sofa. Lihatlah betapa menggemaskannya mereka ketika tidur.

***

- Kanada, pukul 17.36

Hari sudah sore dan Dipta baru saja sampai dikediamannya bersama Ruby. Saat mereka masuk,mereka melihat putri mereka yang sedang bermain mobil mainan mereka.

Dipta dan Ruby segera menghindar ketika mobil mainan yang dikendarai oleh gemma itu melaju dengan cepat ke arah mereka untung saja mereka bisa menghindar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dipta dan Ruby segera menghindar ketika mobil mainan yang dikendarai oleh gemma itu melaju dengan cepat ke arah mereka untung saja mereka bisa menghindar. Ruby menghembuskan nafasnya lelah.

"Kalian sudah pulang?kemari,ibu ingin bicara" Dipta dan Ruby melihat sang ibu yang turun dari tangga menghampiri mereka.

"Ikuti ibu. Biarkan mereka bermain" ujar nyonya erlangga berjalan mendahului putra dan menantunya. Dipta dan Ruby mengikuti nyonya Erlangga tanpa banyak bertanya.

Disinilah mereka, ditaman belakang mansion Dipta. Mereka duduk di kursi taman itu.

"Ada apa ibu?apa yang ingin ibu bicarakan?" Tanya Ruby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa ibu?apa yang ingin ibu bicarakan?" Tanya Ruby. Ia bingung saja kenapa mertuanya mengajak ia dan suaminya berbicara seperti ini.

Nyonya Erlangga menghela nafasnya dan menatap putra serta menantunya. Ia mulai menceritakan kejadian disekolah Jemma dan gemma tanpa dikurang atau dilebih lebihkan. Dipta dan Ruby membulatkan mata mereka tak percaya dengan aksi putri bungsu mereka itu.

"A-apa?gemma melukai seseorang untuk melindungi kakaknya?" Ujar Ruby. Nyonya Erlangga mengangguk

"Aku tak menyangka. Sudah berapa kali ia seperti ini hanya karna orang itu membuat Jemma menangis" ujar Ruby.

"Ibu, ruby. Apa kalian ingat rencana ku untuk mengirim gemma ke Australia?" Nyonya Erlangga dan Ruby mengangguk

"Kita harus mengirimnya disana. Kak Chandra yang akan merawatnya" ujar Dipta membuat Ruby dan nyonya Erlangga menatapnya tak percaya

"Hei,apa tujuannya ia dikirim ke Australia huh?"

"Untuk dididik lebih baik lagi. Kak Chandra itu orang yang tegas jadi pasti gemma bisa menjadi gadis lebih baik lagi, bisa saja sifat gila nya hilang" ujar Dipta.

"Keputusanku sudah bulat. Besok pagi kita antar gemma ke bandara, aku akan mengabari kak Chandra untuk menjemput gemma ketika sampai di Australia" ujar Dipta pergi dari sana. Ruby dan nyonya Erlangga hanya bisa setuju, karna Dipta tak bisa dibantah.

.
.
.
-Kanada, pukul 06.45

Pagi ini dimansion Dipta sudah ramai. Beberapa maid membereskan baju gemma kedalam koper. Ruby dan nyonya Erlangga memandikan si kembar. Ibu Ruby menyiapkan membantu maid maid yang membereskan baju gemma. Ayah Dipta dan Ruby yang menyiapkan mobil. Dipta yang menyiapkan jet pribadi nya dan mengabari Chandra. Semuanya begitu sibuk.

"Ayo pakai bajunya sayang" ujar Ruby. Ia memakaikan baju gemma sedangkan mertuanya memasangkan baju Jemma.

"Cah sudah siap. Ayo kita pergi" ujar Ruby sembari menggandeng si kembar di kedua tangannya.

 Ayo kita pergi" ujar Ruby sembari menggandeng si kembar di kedua tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Baju hitam punya gemma yang satu lagi punya jemma

***

Kini Dipta dan keluarganya sudah sampai di bandara. Kini mereka sudah ada didekat jet pribadi milik Dipta. Jemma dan gemma nampak bingung karna sang mommy bilang akan jalan jalan. Tapi kenapa membawa koper?

"Kalian jaga gemma selama diperjalanan, mengerti?" Ujar Dipta pada dua bodyguard yang ia tugaskan

"Mengerti tuan besar"

"Bawa koper gemma masuk" salah satu bodyguard mengangguk dan membawa koper gemma masuk kedalam jet pribadi milik Dipta.

"Ini sebenal na ada apa cih?" Ujar Jemma.

"Gemma harus pergi sebentar, jadi kita disini mau ngantar gemma" ujar Ruby sembari menyamakan tingginya dengan Jemma

"Boleh Jemma ikut?"

"Ga bisa sayang. Kamu disini ya?Lion bawa gemma masuk ke dalam" ujar Dipta. Bodyguard yang bernama lion itu segera membawa gemma masuk. Namun gadis kecil itu memberontak

"Huaaaa!!jangan bawa gemma!!" Ujar Jemma berlari ke arah kembarannya sembari menahan tangan gemma. Dipta yang melihat itu menghampiri keduanya dan melepaskan tautan tangan si kembar. Gemma dibawa masuk oleh lion, Jemma hanya menangis sembari berusaha melepaskan diri di gendongan sang Daddy namun tak bisa.

"GEMMA!!!" Teriak Jemma ketika melihat pintu jet pribadi milik daddynya tertutup. Ruby dan mertua serta ibunya tak kuasa menahan air mata ketika jet pribadi itu mulai lepas landas.

Dipta menundukkan kepalanya. Air matanya menetes melihat kepergian si bungsu. Bukannya ia ingin memisahkan si kembar tapi jika gemma terus melukai seseorang karna melihat kakaknya menangis itu bisa menjadi kebiasaan yang buruk. Bisa saja suatu saat nanti ia membunuh seseorang karna menganggu kakaknya kan?Dipta hanya ingin gemma berubah

TBC

Hai!gimana??

Janlup vote and share yak

Bye bye

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang