Eight

1.4K 118 9
                                    

- Indonesia, pukul 07.00

Hari ini adalah hari ulangtahun Jemma, dan tengah malam nanti ulang tahun gemma. Dipta dan Ruby kini sedang menunggu kedatangan si bungsu berserta kakak dan keponakan mereka. Ruby dan Dipta izin karna ingin menyambut kedatangan tiga tamu jauh mereka.

"Babe, aku tak sabar menunggu gemma. Apa dia masih menjadi jagoanku yang menggemaskan?" Ujar Ruby. Dipta hanya terkekeh dan menarik Ruby kedelapannya.

"Tentu,dia pasti masih menjadi gemma kita yang menggemaskan" ujar Dipta. Dibenaknya adalah gemma datang dengan memakai dress dan berjalan dengan anggunnya. Pasti putrinya itu semakin cantik

Dipta sudah memberi kabar pada Chandra. Chandra bilang bahwa ia serta theo dan gemma akan tiba sebentar lagi. Mereka sampai di Indonesia pukul 23.23 malam. Jadi mereka masih berada di hotel dan akan menuju ke mansionnya.

"OII!! DIPTA KAMI DATANG!!" seseorang berteriak memasuki mansionnya. Dipta dan Ruby tersenyum dan langsung berdiri menyambut Chandra.

"Apa kabarmu kak?" Ujar Dipta saat ia dan Chandra berpelukan. Yeah,melepas rindu saja

"Baik. Bagaimana denganmu?aku yakin kau baik" ujar Chandra. Dia yang bertanya dia juga yang menjawab.

"Dimana putriku?" Tanya Ruby langsung ke inti. Chandra langsung menunjuk ke arah pintu, Ruby dan Dipta langsung melihat ke arah pintu. Mereka melihat dua orang laki laki dan perempuan memasuki mansion mereka. Ruby dan Dipta yakini mereka adalah Theo dan...gemma?

* Abaikan masker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Abaikan masker

"G-gemma" lirih ruby. Dipta hanya diam melihat penampilan putri bungsunya yang diluar ekspektasi nya.

Ruby?wanita itu berlari ke arah gemma dan dengan sigap memeluk putrinya. Melepaskan rindu yang bertahun tahun ini ia pendam. Ia menangis ketika memeluk gemma. Gemma sendiri membalas pelukan sang ibu dengan erat.

"Ini putriku kan?kau benar benar putriku kan?" Ujar Ruby sembari menangkup kedua pipi gemma

"Yes. Yes. I really am your daughter" lirih gemma. Ruby mengecup pipinya walau harus sedikit berjinjit.

Disisi lain Dipta menatap kakaknya. Sedangkan yang ditatap hanya duduk santai. Dipta langsung mendekati Chandra dengan wajah kesalnya

"Yak dasar kutub!aku menyuruhmu mendidiknya"

"Sudah ku didik. Kau buta?"

"Maksudku menjadi anggun dan baik kak. Lihatlah penampilan nya,seperti brandalan" ujar Dipta dengan nada ketus

"Hei kambing gurun putrimu memang ditakdirkan begitu tak bisa diubah. Kau juga seperti itu ketika masih muda" balas Chandra dengan tatapan sinisnya

"Maksudmu aku sudah tua,kak?"

"Tak sadar umur"

***

- Indonesia,pukul 07.35

Kini gemma sedang menuju ke sekolah kakaknya. Ia sebenarnya malas namun Dipta menyuruhnya mengantarkan buku jemma yang ketinggalan. Akhirnya gemma menurut dan berakhir lah ia dan Theo dijalanan ini. Theo sebenarnya tak ingin ikut namun ia diseret oleh gemma.

"Inikan sekolahnya?" Ujar Theo saat sudah sampai disekolah. Sebelumnya ia sempat mencium tanah setelah turun dari motor gemma karna sungguh gadis itu seperti ingin mengajaknya mati muda.

"Iya, baca tulisan nya. SMA Garuda. Sudah ayo masuk" ujar gemma mendahului Theo. Theo langsung menyusul sepupunya itu. Mereka masuk tanpa memperdulikan satpam.

Baru masuk banyak mata yang melihat mereka. Namun mereka tak perduli. Mereka memilih mencari kelas Jemma. Gemma sudah bertanya pada seorang murid jadi ia dan Theo tinggal berjalan menuju kelas Jemma. Didalam hatinya,gemma sangat tak sabar untuk bertemu dengan Jemma. Ia cukup senang saat Dipta mengatakan bahwa Jemma memiliki banyak teman.

"G-gemma!lihat itu!" Ujar Theo, gemma mengerutkan alisnya dan melihat ke arah yang ditunjuk Theo. Matanya membulat sempurna

"Jemma." Gemma naik pitam ketika melihat seorang gadis tengah di Jambak dan di siram memakai tepung. Lalu gadis itu dilempari telur, gemma mengenali gadis itu pun segera menghampiri rombongan itu dan..

DUAK

Gemma melempar buku tebal yang ia bawa ke orang yang menjambak rambut kembarannya. Gemma segera menghampiri gadis yang terduduk lemah dan menariknya agar berdiri dan membawa gadis itu ke belakangnya untuk berlindung.

"Yak!!apa yang kau lakukan!!" Teriak salah satu dari anggota pembully itu ketika melihat ketua mereka pingsan setelah mendapat hadiah lemparan buku tebal yang bisa membuat orang pingsan, mungkin. Orang orang itu tak lain adalah Alana dan teman temannya

"Kau buta?aku melempar buku pada temanmu" ujar gemma dengan nada santai namun tidak dengan wajahnya.

"Kau ini siapa?kau bukan murid disini!" Ujar Thea

"Aku..."

TBC

Double up untuk malam ini.

See you next chapter

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang