Fourteen

1K 91 1
                                    

Seminggu kemudian.

Indonesia,pukul 06.00

Hari terus berganti hari, tak terasa sudah seminggu sejak perayaan ulang tahun si kembar. Setelah tiga hari perayaan itu Dipta dan Ruby pamit untuk keluar negri karna ada perkerjaan yang harus mereka urus. Chandra juga kembali ke Australia karna ada perkerjaan yang mengharuskan ia pulang ke Australia. Kini hanya tersisa si kembar dan Theo. Terkadang teman teman gemma juga kerap menginap. Dan juga Jihan tak jarang berkunjung untuk melihat kondisi keponakannya, tak jarang ia membawa makanan atau memaksakan si kembar dan Theo.

"Pagi gemma!!" Ujar Jemma dari meja makan ketika melihat gemma turun dari tangga. Jarak nya memang agak berjauhan jadi Jemma harus berteriak.

"Pagi juga" balas gemma menghampiri kakaknya dimeja makan dan duduk disebelah kakaknya itu.

"Ini, aku sudah menyiapkan roti dengan selai kacang" ucap Jemma mengulurkan sebuah roti dengan olesan selai kacang dan ia letakkan di piring.

"Gua alergi kacang, Jemma. Kau lupa?" Jemma menepuk jidatnya mendengar ucapan gemma. Ia melupakan hal itu bahwa gemma alergi semua hal yang ada kacangnya.

"Sowwy..yaudah Jemma masakin nasi goreng aja ya?" Tanya Jemma. Gemma menggeleng

"Gak usah. Sini rotinya, biar gua makan" mata Jemma membulat mendengar ucapan adiknya itu

"Tapi nanti alergi kamu kumat!"

"Gak, kan ada obatnya. Udah siniin" ujar gemma merebut roti dari tangan kakaknya. Ia tak perduli, paling alerginya muncul nya tak secepat itu. Sekarang ia sudah lebih kuat jadi alerginya tak akan cepat kambuh.

Jemma menghela nafas, padahal dia sudah berusaha menahan gemma. Tapi gemma itu keras kepala dan bandel jadi Jemma pasrah saja.

Tak lama Theo muncul dan bergabung dengan mereka. Mereka sarapan bersama sama diiringi canda tawa.

"Jem, kamu berangkat bareng aku apa gemma?" Tanya Theo. Jemma nampak memilih untuk berangkat dengan siapa.

"Sama kamu aja Theo. Males sama gemma, dia bawa motor udah kayak mau bunuh aku" jawab jemma. Gemma yang mendengar itu hanya terkekeh pelan.

Akhirnya tepat pukul 06.38 mereka berangkat dengan gemma yang menaiki motornya dan Theo menaiki mobilnya bersama Jemma. Gemma membuntuti mobil mereka dari belakang .

•••

•Sma Garuda, pukul 07.00

Kini tepat jam 7 gemma dan kedua saudaranya sampai disekolah sebelum gerbang ditutup. Mereka memarkirkan kendaraan mereka dan pergi ke kelas masing masing. Theo berbeda kelas dengan si kembar. Awalnya gemma dan Jemma tak sekelas namun gemma mengancam kepsek jika ia tak sekelas dengan Jemma ia akan membuat kehidupan kepsek itu tidak tenang.

Bahkan dengan kedatangan gemma tak ada yang berani menganggu Jemma. Dan perlahan ada yang mau berteman dengan kakaknya itu. Lihat?gemma itu malaikat penyelamat Jemma.

"Kak, ntar lu pulang duluan aja. Gua ada urusan sama anak anak" ujar gemma. Jemma hanya mengangguk dan memakan permen yang ia bawa dari rumah.

"Yaudah, tapi pulangnya bawain ice cream,coklat,permen,sama...umm" Jemma nampak berpikir apa yang ingin ia minta pada gemma. Hal yang ia lakukan membuat gemma gemas sendiri

"Sama boneka!boleh??pwease" lirih Jemma dengan mata memelasnya. Gemma terkekeh dan mengangguk

Tak lama guru pun masuk ke kelas. Para murid duduk di kursi masing masing dan memulai pelajaran.

Gemma duduk bersama kakaknya, setelah mengusir teman sebangku Jemma sebelumnya. Yeah inilah gemma, harus ada pemaksaan dan kekerasan.

Jemma nampak fokus memperhatikan guru yang sedang menerangkan mapel favoritnya yaitu matematika. Sedangkan gemma hanya bermain game online di handphone nya tanpa perduli jika guru itu akan marah nantinya.

"Gemma, kamu ga nyatet yang di papan tulis?" Tanya Jemma ketika melihat adiknya asyik dengan game nya

"Liat kakak aja nanti" balas gemma. Jemma tak ingin ambil pusing dan kembali memfokuskan diri.

Disisi lain ada yang memperhatikan mereka dengan tatapan anehnya. Tangannya mengepal kuat dan matanya menatap tajam terutama pada Jemma.

Gemma yang fokus ke gamenya tak sengaja melihat orang itu, tatapan mereka bertemu. Gemma menyeringai membuat orang yang tertangkap basah itu gelagapan dan langsung melihat ke papan tulis agar bebas dari tatapan gemma.

' cih, dasar hama'

Gemma tau orang itu. Siapa lagi kalau bukan Alana?gadis itu memang mencari mati dengannya. Berani sekali menatap kakaknya dengan mata penuh dosanya itu.

' sebentar lagi hidupmu tak akan tenang..hahaha'

TBC

Sorry baru up😗

Janlup vote and share yak

See you

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang