Forty-one

564 43 0
                                    

Indonesia, pukul 09.01

Arjuna berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tak ingin menangis di hadapan gemma. Ia tak ingin terlihat lemah di hadapan gemma. Tapi Arjuna juga seorang manusia, sekuat apapun dirinya. Dadanya sesak menahan isakan tangis, air matanya terbendung hampir turun. Arjuna berdiri dari duduknya di brankar gemma

"G-gue keluar dulu. Mau cari minum" ujar Arjuna. Gemma mengangguk saja lalu Arjuna pergi ke luar.

Saat diluar Arjuna menutup pintu. Ia berjalan dengan lunglai kearah kursi tunggu rumah sakit yang ada didekat kamar gemma. Arjuna duduk disana dan meneteskan air matanya yang sudah ia tahan sejak tadi. Namun dadanya masih saja sesak. Arjuna menutup matanya

'Tuhan, ujian apa yang engkau berikan? '

Arjuna ingin ada keajaiban seperti yang ia dengar dinegeri dongeng. Ia ingin seorang dokter mengatakan jika penyakit sialan itu hilang dari diri gemma, dan menyatakan jika gemma sembuh dari leukimia itu. Tapi Arjuna sadar ini dunia nyata bukan dunia dongeng. Arjuna rela kehilangan banyak hal, hanya dua hal yang tidak ia relakan. Keluarganya, dan gemma. Itu saja

Arjuna beranjak dari sana, ia ingin mencari udara segar untuk menenangkan dirinya. Arjuna tak tau jika dari kejauhan ada dipta bersama ruby yang menatapnya. Dipta dan ruby menatap nya sendu. Ruby yang sudah kembali tenaganya mengajak suaminya untuk melihat putri mereka tanpa kursi roda. Namun mereka melihat Arjuna keluar dan duduk di kursi sembari menangis lalu tak lama ia pergi.

"Lihat, aku yakin dia mencintai gemma lebih dari ia mencintai dirinya. Sesulit sulitnya kisah cinta kita lebih sulit mereka, suamiku. Gemma mungkin sebentar lagi akan diambil Tuhan kembali, namun pemuda itu belum menyatakan cintanya" ujar ruby pada dipta. Dipta menatap ruby dan tersenyum getir

"Kau benar, istriku. Semoga ungkapan Arjuna terhadap putri kita segera terungkap... Sebelum gemma diambil kembali dari kita" jawab dipta. Ruby mengangguk lalu mereka pergi ke kamar gemma

Cklek...

Pintu terbuka, menampilkan gemma yang sedang duduk dipinggir brankar nya. Ruby dan dipta segera menghampiri putri mereka

"Gemma? Kamu mau kemana sayang? " ujar ruby. Gemma menatap sang ibu dan tersenyum

"Tidak ada. Gemma hanya bosan berbaring. Mommy dan daddy kenapa disini? Kenapa tidak istirahat? "

"Kami ingin melihat putri kami, lagi pula mommy sudah sehat" jawab ruby. Gemma mengangguk saja

Dipta pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dan menyisakan ibu dan anak ini. Ruby mengambil makanan yang ia bawa tadi, makanan yang suster berikan. Ruby mendekat dan duduk disisi gemma untuk menyuapi putri nya itu.

"Buka mulutmu. Biar mommy suapkan" ujar ruby. Ia sudah siap dengan sesendok bubur yang sudah berada di hadapan gemma. Gemma menatap dirinya

"Tidak mau. Itu hambar" ujar gemma. Ruby tersenyum, senyuman yang begitu tulus dan manis

"Kalau gemma tidak makan, mommy juga tidak makan. Ayo aaa" titah ruby, gemma pun membuka mulutnya dan menerima suapan bubur itu. Bubur hambar ini menjadi manis saat melihat senyuman sang ibu.

Selang beberapa menit bubur itu habis. Ruby memberikan minum pada gemma dan diterima baik oleh gemma. Dan tak lama jemma kembali bersamaan dengan datangnya dipta dari kamar mandi. Jemma dan dipta mendekat ke arah mereka

"Jemma dari mana, nak? " tanya dipta

"Dari kantin.. Hehe" ujar jemma. Dipta dan ruby hanya tersenyum melihat jemma

"Hah.. Akhirnya kita berkumpul lagi ya?. Dulu, kita berpisah dari gemma selama sebelas tahun, dan kita bertemu lagi sebagai keluarga kecil yang bahagia. Tapi naas, gemma kembali menghilang dua minggu lebih dan kembali dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Kisah keluarga kita memang tak seperti orang diluar sana, kita memiliki cerita tersendiri. Cerita yang singkat, padat namun begitu menyayat" ujar dipta panjang lebar dengan air mata yang membendung. Ruby dan jemma juga sama sepertinya. Mereka bertiga menatap gemma begitu dalam

"Kalau gemma tidak hadir disini mungkin ntah apa kami jadinya. Terima kasih sudah hadir di keluarga kecil mommy dan daddy, gemma hazelio erlangga" ujar ruby memeluk gemma diikuti dipta dan jemma.

Keluarga kecil ini berpelukan. Pelukan penuh kasih sayang namun memiliki pesan yang tersimpan. Kisah keluarga dipta dan ruby memang tak serumit yang dialami orang orang namun bagi mereka ini sudah cukup menyayat. Mereka memiliki kisah tersendiri yang tentu memiliki arti. Berpisah dengan putri bungsu mereka dan kini hanya memiliki sedikit waktu untuk menikmati masa masa bersama putri bungsu mereka, gemma. Tapi ini tercipta karna kesalahan mereka.

Jemma, akankah dipta dan ruby kehilangan gadis ceria itu karna belum menemukan pendonor jantung?ntahlah hanya tuhan yang tau. Jemma itu gadis ceria, begitulah bagaimana orang orang mendeskripsikan gadis itu. Senyuman yang ia perlihatkan begitu manis dan tulus, namun apa semua orang tau jika ada luka dan rasa sakit yang ia sembunyikan dibalik senyuman itu?. Jemma memang tak menjadi apa apa disini, namun ia memiliki peran penting.

Tbc

Hai. El kembali lagi!!

Gimana chapter kali ini?? Jawab yaa

Jangan lupa vote and share

See you guys!!!!

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang