Kanada, pukul 08.30
Tubuh jemma bergetar ketika mendengar penuturan sang dokter. Ia harus segera mendapatkan pendonor, atau tidak nyawanya lah yang terancam. Ia harus operasi secepat mungkin sebelum virus ini menyebar lebih luas lagi didalam tubuhnya. Jemma sebenarnya ingin pasrah namun kalimat yang pernah gemma lontarkan membuatnya ada semangat untuk lanjut hidup.
"Kumohon jemma, lakukan operasi agar nyawamu selamat" ujar dokter itu. Jemma menatap dokternya dengan mata yang berlinang air mata.
"B-bagaimana caranya? Pendonor nya saja belum ada dokter.. " lirih jemma. Dokter itu mengenggam tangan jemma
"Sudah ada, dan jantungnya begitu cocok pada dirimu. Katakan pada keluargamu jika kau akan melakukan operasi ya? "
"S-siapa? "
"Kau tak perlu tau. Intinya nyawamu selamat" ucapan dokter itu membuat jemma mengangguk.
Jemma menatap Theo yang berdiri di sisinya. Ia lihat, Theo menatap lurus ke arah meja dokter itu dengan matanya yang berkaca kaca. Jemma tau bahwa Theo terkejut
"Kenapa kau menyembunyikan ini semua jemma.. Kenapa!? " bentakan dari Theo membuat jemma terkejut
"Kau menyembunyikan hal yang berbahaya seperti ini dari kami? Apa yang kau pikirkan" lirih Theo. Jemma berdiri dan memeluk sepupunya itu.
"Aku tidak bermaksud.. Maaf" ujar jemma. Theo hanya diam tak menjawab
"Bukan maksud saya untuk mengganggu. Tapi sebaiknya beri tau pada keluarga kalian tentang ini" ucapan dokter itu membuat Theo dan jemma menatap ke arah dirinya
"Kapan sepupu saya harus operasi? " tanya Theo
"Besok pagi. Lebih cepat lebih baik" ujar dokter itu. Jemma dan Theo mengangguk dan langsung pergi dari sana untuk pulang.
Jemma sudah tau, ketika keluarganya mengetahui hal ini pasti semuanya akan terkejut dan marah padanya. Terutama ruby dan dipta. Tapi tak apa, ia bersedia menerima resiko itu karna itu memang kesalahannya karna tak memberi tau semua ini pada mereka.
' gemma, doa kan diriku'
***
Di mansion
Saat sampai di mansion Theo dan jemma langsung masuk. Saat masuk mereka sudah melihat jika semua orang sedang berkumpul sekarang. Tatapan keluarga mereka langsung Theo dan jemma dapatkan ketika baru masuk. Mereka melangkah untuk mendekat
"Kalian dari mana saja..? " tanya jihan. Theo dan jemma tak menjawab melainkan hanya diam
"Ada apa? Kalian butuh sesuatu? " ujar Chandra. Namun sekali lagi ia tak mendapat jawaban. Theo dan jemma hanya diam
"Ada apa dengan kalian. Bicaralah" kini dipta mengangkat suara dan menatap putri serta keponakannya itu.
"Ada hal penting yang ingin kami beri tau. Mohon jangan memotong pembicaraan kami" pinta jemma. Semua orang mengangguk saja
"Sebelumnya jemma meminta maaf karna menyembunyikan hal ini. Tapi jantung jemma begitu lemah dan sebuah virus masuk ke tubuh jemma dan sudah menyebar hingga ke jantung dan menyebabkan beberapa hal yang berbahaya. Jadi.. Jemma harus operasi agar selamat dan itu membutuhkan pendonor. Operasinya harus dilakukan esok pagi" jelas jemma panjang lebar. Hening, semua orang diam
"Kenapa baru sekarang kamu kasih tau jemma!? Kamu pikir itu ga berbahaya? Kamu mau mommy sedih hah? Setelah gemma tiada kamu juga mau nyusul? Kamu mau bikin mommy kesepian? " ujar ruby. Jemma menggeleng
"Bukan gitu mommy.. "
"Sudah ruby. Nyawa jemma lebih penting daripada omelanmu" Chandra angkat bicara dan mendekat ke arah jemma
"Apa sudah ada pendonor nya? " tanya jihan
"Kata dokter sudah ada pendonor untuk jemma"
"Kenapa operasinya harus besok? Kita masih berduka atas kehilangan gemma.. " lirih ruby
"Lebih cepat lebih baik aunty. Aunty setuju kan? " ujar Theo. Ruby menatapnya dan mengangguk
"Mommy setuju. Mommy ga mau kehilangan putri mommy lagi" ujar ruby sembari memeluk jemma
"Kita siapkan barang barang dan berangkat ke rumah sakit nanti malam" ujar gerald. Semua orang setuju
Jemma tersenyum, ia senang jika ada pendonor namun ia tak bisa menyusul gemma. Jemma bertanya tanya siapa pendonornya?. Dan jemma juga berpikir, apa tidak terlalu cepat jika operasinya dilakukan esok hari? Tapi sudahlah jemma tak perduli.
TBC
Aaaa mon maap kagak seru. Hehe:)
Jangan lupa ramein cerita baru el ya
Jangan lupa vote and share
See you and bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
My crazy twins{END}
RandomKisah dua saudara kembar yang satu rahim, satu keluarga. tetapi walau kembar mereka tidak mirip sama sekali atau bisa dibilang tidak identik. selain wajah mereka yang tak mirip, perilaku dan kepribadian juga bertolak belakang. si sulung yang memili...