Twenty-three

540 39 2
                                    

Indonesia,pukul 22.00

Kini hari sudah hampir larut malam namun Jemma belum pulang, hal itu membuat gemma dan keluarganya khawatir. Terutama Ruby, wanita itu menangis karna takut Jemma kenapa Napa. Gemma yang tak tega melihat sang ibu menangis pun menyuruh Dipta untuk membawa Ruby ke kamar dan istirahat begitupun dengan Chandra dan Theo. Sedangkan gemma menunggu Jemma sendirian.

' lu kemana sih jem?bikin khawatir aja..'

Cklek..

Pintu mansion terbuka membuat gemma memandang ke arah pintu, tak lama seorang gadis seusia nya masuk dengan gaya yang tak seperti biasanya. Iya,itu Jemma. Gemma pun berdiri dan menghampiri Jemma dengan tatapan tajamnya

"Jemma!" Ujar gemma dengan nada dinaikkan sedikit. Jemma yang baru saja menutup pintu mansion menatap adiknya dengan tatapan dingin dan penuh kebencian.

"Apa?" Ujar Jemma dengan nada dinginnya.

"Kenapa dengan penampilanmu." Ucap gemma, auranya kini sudah berbeda. Jemma sedikit takut namun ucapan Adlan masih berputar diingatannya membuat ia marah.

"Bukan urusan Lo" balas Jemma. Gemma terkejut, jemma tak pernah memakai bahasa lo-gue karna selama ini ia hanya memakai bahasa aku-kamu. Bahkan penampilan kakaknya yang polos dan lugu kini berubah. Rambut blonde nya kini dicat menjadi ungu violet. Pakaiannya pun begitu seksi

"Lu dari mana aja kak?mommy khawatir sama lu" ujar gemma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lu dari mana aja kak?mommy khawatir sama lu" ujar gemma. Jemma hanya membuang wajahnya ke arah lain,ia malas melihat muka orang munafik.

"Gue jalan jalan sama pacar gue" ujar Jemma dengan santainya

"Siapa?"

"Adlan"

Jawaban Jemma membuat gemma terkejut. Bagaimana bisa kakaknya menjalin hubungan dengan musuhnya?ini sudah diluar batas. Si brengsek itu sudah mengubah kakaknya sangat jauh padahal mereka baru dekat.

"Putusin dia kak. Udah berapa kali gua bilang dia ga baik buat lu" ujar gemma

"Lo tau apa?Adlan itu baik. Bahkan semua kebusukan Lo udah dia kasih tau ke gue. Cih, gue ga nyangka gem Lo bisa semunafik itu ke kakak Lo sendiri" ujar Jemma dengan tatapan marahnya. Gemma bingung, apa yang dimaksud munafik?

"Apa maksud lu?"

"Lo selama ini risih dan males kan buat ngelindungi gue?iya gem gue lemah, gue penyakitan tapi Lo jangan munafik gini" ujar jemma. Gemma semakin bingung

"Jelasin dengan jelas kak jem-" ucapan gemma terhenti karna Jemma memotong ucapannya

"Gue benci Lo Gemma Hazelio Erlangga!!!" Teriak Jemma dan pergi menuju kamarnya. Ia meninggalkan gemma sendirian

Gemma menatap kepergian sang kakak. Ia bingung dengan ucapan kakaknya, namun hatinya sakit ketika Jemma mengatakan bahwa ia membenci gemma. Selama ini gemma melindungi kakaknya dengan tulus, ucapan yang dilontarkan Jemma itu salah, salah besar.

Gemma ingin menyusul kakaknya namun kepalanya pusing duluan dan sebuah cairan mengalir dari hidungnya, gemma menyentuh cairan itu dan memandang jarinya. Itu darah, ia mimisan. Gemma segera menuju kamarnya untuk memakan obatnya dan membersihkan darah ini.

Ketika dikamarnya gemma segera mengobrak abrik laci di nakasnya untuk mencari botol berisi obatnya. Tangan sebelah kanannya menahan area hidungnya untuk menahan darah. Tak lama ia menemukan Pil nya dan mengambil asal obatnya.

Gemma langsung memasukan pil obatnya kemulut nya dan menelannya tanpa air minum. Jika diperkirakan gemma memakan 5-6 butir obat. Ia tau itu diluar saran dokter namun gemma tak perduli yang penting pusingnya hilang dan mimisannya berhenti.

Gemma terkulai dilantai didekat kasurnya, nafasnya sesak ntah kenapa

' Juna...gemma capek'

.
.
.
Disisi lain

Arjuna kini sedang berusaha tidur namun tetap saja tak bisa. Akhirnya ia memilih mengabari gemma

Arjuna langsung beranjak dari kasurnya dan meraih jaket andalannya dan mengambil kunci motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arjuna langsung beranjak dari kasurnya dan meraih jaket andalannya dan mengambil kunci motornya. Arjuna segera berlari keluar menuju garasi ia harus cepat cepat menuju rumah gemma karna takut gadisnya kenapa Napa. Jantung Arjuna berdetak kencang, perasaannya khawatir serta takut. Andai ada pintu kemana saja dari film Doraemon Arjuna bisa menggunakan pintu itu namun ia sadar bahwa itu hanya kartun.

' Gemma..bertahan ya?demi gue' - Arjuna Elbastian

' gua capek, tapi takdir gua berkata gua masih harus hidup ga langsung mati' - Gemma Hazelio Erlangga

TBC

Konflik dimulai. Jiahahahaha

Main tebak tebakan yuk?cerita ini sad or happy ending??

Janlup vote and share

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang