Indonesia,pukul 05.42
Hari sudah hampir pukul enam pagi tepat. Semua orang dimansion masih tertidur kecuali Ruby dan Dipta. Kedua suami istri itu sudah bangun dengan cepat karna Dipta harus pergi keluar negeri lagi. Ruby yang ingin menyiapkan keperluan suaminya itu pun ikut bangun cepat. Kini ia sedang merapikan koper Dipta sedangkan suaminya itu sedang mandi. Setelah selesai merapikan barang barang Dipta Ruby duduk dipinggir kasur. Ia termenung,haruskah ia memberi tau Dipta soal ini?tapi gemma meminta agar jangan memberi siapapun. Tetapi disisi lain Dipta itu ayah dari gemma, Dipta berhak tau.
' gemma..mommy bingung sayang. Tapi Daddy mu berhak tau'
Ruby menghela nafas dan membulatkan keputusannya. Dipta harus tau, setidaknya Dipta bisa melakukan sesuatu untuk gemma sebagai seorang ayah kan??
"Babe..kenapa termenung seperti itu?" Tanya Dipta. Ruby tersentak dan melihat Dipta yang sudah duduk disebelahnya dengan handuk yang melilit pinggang suaminya memperlihatkan abs nya. Ruby menatap suaminya dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Dipta bingung
"Hei?kenapa?ada masalah?ceritakan pada suamimu ini" ujar Dipta. Ruby menunduk namun Dipta mengangkat dagunya agar ia menatap sang suami
"Ceritakan semuanya" ujar Dipta dengan nada yang begitu lembut
"Ini tentang gemma, Dipta. Hiks.." belum lagi menyelesaikan ucapannya Ruby sudah terlanjur menangis. Dipta bingung,ada apa dengan gemma?namun ia segera memeluk istrinya guna menenangkan Ruby
"Ada apa dengan gemma,hmm??ceritakan dengan perlahan"
"G-gemma hiks mengidap leukimia Dipta. Dan sekarang sudah memasuki stadium 4 yang artinya tak ada harapan lagi untuk ia sembuh" ujar Ruby menatap Dipta. Air matanya masih turun dengan deras.
Senyuman Dipta luntur,bagai disambar petir. Dunianya hancur seketika ketika sebuah kata yang dilontarkan oleh istrinya. Air matanya turun dengan perlahan tanpa seizin Dipta. Dipta menatap Ruby yang masih menangis dengan tatapan terkejut dan tak percaya.
"K-kau berbohong kan sayang?" Tanya Dipta. Ia berharap bahwa ini adalah kebohongan yang sengaja dibuat namun sayangnya Ruby menggeleng yang artinya ini sebuah kenyataan.
"Tidak mungkin!putri bungsu ku baik baik saja" ujar Dipta. Ia segera menarik tangan Ruby menuju kamar gemma. Ruby yang ditarikpun hanya mengikuti langkah Dipta dengan tatapan kosong dan air mata yang mengalir.
Cklek..
Dipta membuka pintu kamar gemma dengan perasaan khawatir. Ia tak perduli jika ia masih memakai handuk yang melilit di pinggang nya. Disana ia melihat gemma yang tertidur dengan pulas. Dipta tersenyum getir, perlahan ia melepaskan genggaman tangannya pada Ruby dan berjalan perlahan menghampiri gemma.
Namun saat ia sudah hampir didekat kasur ia tak sengaja menginjak sebuah botol berisi sebuah obat. Dipta pun membungkuk dan meraih botol itu. Ia membaca sebuah tulisan di botol kecil itu, tak lama matanya membulat sempurna.
Itu adalah obat tidur. Obat yang biasa dikonsumsi orang orang yang sulit tidur. Putrinya mengonsumsi obat obatan seperti ini tanpa sepengetahuan dirinya?Dipta melempar botol kecil itu dan menghampiri gemma dengan cepat.
"Gemma..bangun sayang" ujar Dipta menggoyangkan tubuh gemma. Ia membawa putrinya itu menuju dekapannya, tangan gemma terkulai lemah saat tubuhnya diangkat dan dibawa kedekepan sang ayah. Dipta mengusap punggung gemma dan mengecup kening putrinya.
Sedangkan Ruby hanya tersenyum getir disertai air mata yang mengalir melihat moment yang menyentuh ini. Sebagai seorang ibu, Ruby begitu hancur ketika mengetahui gemma mengidap penyakit berbahaya yaitu leukimia, namun ia yakin jika Dipta lebih hancur lagi karna ia seorang ayah, cinta pertama dari putri putrinya. Dan juga gemma sangat dekat dengan sang ayah sedari kecil jadi wajar jika Dipta takut dan khawatir.
Sudah cukup dunia mereka hancur ketika mengetahui jika Jemma memiliki jantung yang lemah, dan kini dunia mereka kembali hancur karna mengetahui gemma mengidap leukimia?apa kesalahan Dipta dan Ruby??
' tuhan, jangan ambil gemma dari kami'
Gemma pov
Aku terbangun dengan perasaan tenang. Aku tak merasakan pusing lagi setelah memakan segenggam obat tidur. Namun aku heran, aku tak berada dikamar ku. Melainkan disuatu tempat dimana semuanya putih tanpa terkecuali. Aku bingung ini dimana.
Aku pun melangkahkan kaki ku untuk mencari jalan keluar, namun semakin lama aku berjalan tak ada sebuah pintu atau jalan keluar lainnya. Hanya dikelilingi warna putih.
Sayup sayup ku dengar seseorang memanggil diriku namun aku tak menemukan siapa siapa, hanya diriku.
' gemma..bangun sayang!jangan membuat kami takut'
'gemma,sayang. Jangan membuat Daddy khawatir'
Kalimat kalimat itu kembali kudengar. Ternyata itu adalah keluargaku. Aku pun ikut panik karna membuat mereka khawatir. Aku berusaha mencari jalan keluar. Aku tak ingin terjebak di Alam bawah sadar ku .
TBC
Hehehehe double up nih..
Gimana?suka ga??
Janlup vote and share yaa
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
My crazy twins{END}
RandomKisah dua saudara kembar yang satu rahim, satu keluarga. tetapi walau kembar mereka tidak mirip sama sekali atau bisa dibilang tidak identik. selain wajah mereka yang tak mirip, perilaku dan kepribadian juga bertolak belakang. si sulung yang memili...