Thirty-seven

587 51 1
                                    

Indonesia, pukul 21.00

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam dimana saatnya mereka menyelamatkan gemma dari raja licik yaitu adlan. Rencana yang mereka rancang tadi siang pun sudah siap dan sudah matang. Selain persiapan rencana mereka juga mempersiapkan diri mereka, termasuk arjuna. Pemuda itu kini mempersiapkan dirinya sembari memandangi foto gemma yang ia tempat di tembok. Foto gemma yang sedang tersenyum itu ia ambil saat mereka ke pantai setelah pulang dari rumah sakit saat itu, dan gemma belum menyadarinya.

"Gemma.. Kamu akan kembali lagi bersama keluargamu, dan ke pelukanku" lirih arjuna. Ia menatap gelang milik gemma. Matanya menajam menatap gelang itu, gemma nya harus bebas dari iblis itu.

Arjuna pun berjalan keluar sembari memakai gelang gemma di pergelangan nya. Arjuna berjalan untuk bergabung dengan teman temannya yang lain, dan juga jemma. Semua orang menyambutnya dengan penuh senyuman.

"Ayo pergi. " ujar arjuna dan diangguki semua orang. Arjuna memimpin perjalanan mereka menuju keluar markas. Ia diikuti anggota liondez ntah itu anggota biasa atau anggota inti. Mereka menaiki motor mereka masing masing dan pergi menuju tempat adlan.

' gemma.. Kau akan bebas, adik'

•••

Di markas aister

Kini adlan bersama anggota geng nya sedang menunggu kedatangan geng liondez. Ia sudah tak sabar menanti moment ini. Rencana dan pembalasan yang selama ini ia pendam kini akan terlampiaskan. Impiannya untuk menghancurkan liondez akan terwujud, terlebih ketua dari geng itu sendiri. Iya, gemma akan mati ditangannya. Kalian lihatlah, gadis iblis itu semakin melemah setiap harinya. Haha.. Adlan memang hebat.

"Ingat rencana yang kita buat. Liondez harus hancur" ujar adlan pada anggota aister. Anggotanya hanya mengangguk paham.

Tak lama terdengar suara motor yang sangat berisik. Suara yang semakin lama terasa semakin dekat, adlan menyeringai. Yang ia nanti kini telah datang. Benar dugaan nya, itu adalah geng liondez. Geng yang paling kuat dan hebat kata orang diluaran sana. Namun bagi adlan geng nya lah yang terbaik. Geng liondez pun memberhentikan motor mereka di hadapan adlan. Mereka turun dari motor mereka masing masing dan maju untuk mendekat ke arah adlan dan anggota aister.

"Woah.. Kalian datang juga akhirnya" ujar adlan dengan senyumannya. Arjuna pun menatapnya datar dan tajam. Mereka saling memandang satu sama lain. Arjuna pun langsung mencengkram kerah baju adlan

"Bebasin gemma sekarang juga, adlan" ujar Arjuna dengan penuh penekanan. Adlan takut? Tentu tidak. Adlan masih tersenyum manis tentunya

"Ga semudah itu. Kita bertarung dulu, siapa yang menang dia akan mendapatkan gemma" ujar adlan sembari menyeringai. Arjuna pun memejamkan matanya dan..

BUGH

Arjuna memberi bogeman ke rahang adlan membuat pria itu tersungkur. Adlan pun menatap dirinya dengan penuh amarah dan menyuruh anak buahnya untuk menyerang anggota liondez

"SERANG MEREKA!! " teriak adlan. Anggotanya pun langsung menyerang, dan terjadilah pertarungan di tempat itu. Adlan pun berdiri dan menatap Arjuna tajam namun Arjuna menendang dadanya hingga adlan tersungkur mundur masuk ke markasnya. Arjuna pun ikut masuk bersama anggota liondez inti.

"Lo ga bisa bebas adlan!! " ujar reashaka. Namun adlan malah menyeringai

"Lilly.. Kemari" ujar adlan, Arjuna dan yang lainnya pun terkejut. Lilly yang dipanggil pun maju mendekati adlan dengan wajah penuh penyesalan dan kesedihan. Saat sudah didekat adlan Lilly menatap teman temannya

"Lilly.. A-apa maksudnya ini? " ujar Louis tak percaya. Lilly hanya menunduk

"Sorry.. Gue terpaksa ngekhianatin liondez" lirih Lilly namun masih bisa didengar

"Kurang ajar lo Lilly!!! " ujar arsen. Lilly tak menjawab

Adlan yang bosan melihat drama itu pun memanggil anggota intinya. Kini jumlah mereka imbang. Arjuna pun mengepalkan tangannya kuat

"Sialan.. Serang dia teman teman!! " ujar Arjuna. Teman temannya pun mengangguk dan menyerang anggota inti aister. Arjuna melawan adlan, arsen melawan pino, Farel melawan zack, reashaka melawan liona, Louis melawan Lilly, leon melawan arky. Mereka bertarung dengan sengit.

Jemma yang melihat semua orang bertarung pun memilih untuk mencari keberadaan gemma. Ia pun pergi dari sana untuk mencari keberadaan adiknya. Jemma berharap ia menemukan gemma dengan keadaan baik baik saja. Sungguh, jemma takut sekali. Jemma pun berlari mengitari markas ini untuk menemukan gemma. Hingga disuatu ruangan yang pintunya terbuka jemma melihat seorang gadis yang terduduk lemah dengan tangannya diikat. Jemma menajamkan penglihatannya, ia terkejut ketika mengenali gadis itu

"GEMMA!! " seru jemma. Ia segera berlari menghampiri gemma didalam ruangan itu. Saat sudah dekat jemma melihat tubuh gemma yang penuh luka dan lebam. Sontak air matanya turun tanpa izin

"K-kakak.. " lirih gemma. Jemma pun mendekat dan membukakan ikatan pada tangan gemma dan membantu gemma berdiri saat ikatan itu terbuka.

"Gemma.. Aku merindukanmu! " ujar jemma sembari memeluk adiknya itu. Gemma hanya tersenyum getir dan membalas pelukan kakaknya itu. Akhirnya, mereka bertemu lagi.

"Aku juga.. Kakak" lirih gemma. Mereka berpelukan sangat erat melepas rindu selama ini. Tangisan dari jemma tentu tidak ketinggalan. Akhirnya ia bisa memeluk adiknya lagi

Saat mereka sedang melepas rindu. Adlan datang sembari membawa pistol. Jemma tentunya kaget, kenapa bisa adlan ada disana!? Bukankah ia sedang bertarung dengan Arjuna?!

"Uhh moment yang menyedihkan.. Aku akan membuat kalian bersama sama... Dineraka" ujar adlan yang siap menekan pelatuk pistolnya.

DOR

BRUK

"Gemma!!! " teriakan terdengar setelah suara tembakan menggema. Tubuh lemah itu ambruk dipelukan sang kakak.

Iya, itu adalah gemma. Ia mengorbankan dirinya agar jemma tidak tertembak. Dengan posisi jemma yang memeluknya membelakangi pintu membuat gemma harus memutar posisi mereka hingga ia lah yang tertembak. Gemma ambruk dipelukan kakaknya. Jemma yang terkejut pun menangis. Ia membaringkan tubuh gemma ke pantai dan membaringkan kepala gemma ke dekapannya.

"Gemma.. Apa yang kau lakukan!? " ujar jemma. Gemma hanya tersenyum menatapnya

"Aku.. Tak ingin kau tertembak kak.. " lirih gemma. Jemma pun menggeleng

"Dasar bodoh!! Hiks aku tak ingin kehilangan mu. Mommy membutuhkan darahmu dan juga kehadiran mu gemma!! Kenapa kau bodoh sekali!? "

"Kalau begitu ambilah darahku.. Kalau b-bisa jantungku sekalian. Agar k-kau mendapat pendonor jantung kak" lirih gemma. Jemma mendekat tubuhnya. Jemma tak perduli jika pakaiannya terkena darah.

Adlan yang melihat itu pun tersenyum dan melarikan diri dari sana. Ia membiarkan anggotanya disini, adlan harus menyelamatkan dirinya terlebih dahulu. Berselang adlan pergi, Arjuna dan teman temannya pun datang dan melihat kejadian di hadapan mereka.

"Gemma... " lirih Arjuna. Gemma pun menatapnya dan tersenyum

"Juna.. "

"TELPON AMBULAN DAN POLISI!! Gemma ku harus ditangani dan harus sembuh kembali!!! " ujar arjuna. Reashaka pun mengangguk paham dan menelpon ambulan serta polisi.

' Terima kasih Tuhan.. Aku kembali lagi bersama kakakku'

TBC

Aaaaa chapter kali ini panjang banget!!

Gimana? Seru gak?

Jangan lupa vote and share

See you

My crazy twins{END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang