Indonesia, pukul 20.03
Jemma menghapus air matanya. Perlahan ia mengumpulkan tenaganya. Saat ia sudah yakin jemma mengangkat tubuh tak bernyawa adiknya dan menggendong gemma di punggungnya. Ia ingin membawa gemma turun dan memperlihatkan jasad gemma pada keluarganya. Jemma ingin menangis melihat wajah pucat gemma yang tersandar di bahunya. Air matanya lolos kembali, perlahan namun pasti jemma melangkah kan kakinya. Walau sedikit gemetar namun jemma tak menyerah.
Saat sudah berada di tangga menuju kebawah jemma bisa melihat jika keluarganya tengah berkumpul. Ada sang ibu, sang ayah, paman dan bibinya serta sepupunya. Mereka nampak sedang tertawa bersama, jemma yakin tawa itu akan hilang digantikan oleh tangisan yang begitu pilu.
"Hei jemma, ada apa nak? " ujar ruby yang baru menyadari kehadiran putri sulungnya. Jemma tak merespon, ia kembali berjalan mendekati keluarganya. Dengan gemma di gendongannya.
"Loh? Gemma nya tidur? Kok dibawa kesini jem" ucap Jihan saat melihat gemma digendongan jemma. Lagi, jemma tak menjawab. Semua orang pun heran, ditambah ada jejak air mata diwajah jemma.
"Kenapa kamu menangis? Gemma bawa ke kamarnya aja kalau udah tidur, kasian" ujar Chandra. Jemma menutup matanya. Ia tak bisa melihat wajah orang orang didekatnya, terutama ruby dan dipta.
"Iya.. G-gemma tidur, dan ga akan bangun lagi" lirih jemma namun semua orang masih bisa mendengarnya walau samar samar. Semua orang sontak berdiri dan mendekati jemma
"A-apa? Ulangi lagi jemma" ujar ruby. Jemma menggeleng pelan. Tubuhnya mulai melemah.
Dipta langsung mengambil tubuh gemma dari punggung jemma. Biasanya jika gemma tertidur digendongan seseorang dan ketika ingin diambil maka ia akan terbangun. Namun saat dipta menarik tubuh putri bungsunya untuk ia gendong tubuh gemma tak memberi respon. Tubuh putri nya begitu dingin dan wajahnya memucat
"Gemma.. Bangun sayang, daddy antar ke kamar ya? " bisik dipta. Sekali lagi, gemma tidak memberi respon. Jantung dipta langsung berdetak kencang, matanya mulai berair.
"Gemma, bangun! Kamu dengar daddy kan?! " ujar dipta sembari menepuk nepuk pelan pipi gemma yang berada di dekapannya.
"Percuma dad... G-gemma udah ga ada" ujar jemma. Semua orang menatapnya dengan terkejut, terutama ruby.
"Apa maksud kamu jemma? Kalian cuman bercanda kan!? " ucapan ruby membuat jemma menggeleng. Ia melihat jika ruby mulai menangis.
Dipta mendudukkan dirinya dilantai dan meletakkan kepala gemma ke pahanya. Ia menatap sendu tubuh tak bernyawa putri bungsunya. Ruby mendekat dan mengelus wajah pucat gemma. Air matanya mengalir, ruby segera memeluk tubuh gemma
"Bangun gemma!! Bangun!! Jangan tinggalin mommy" ujar ruby sembari memeluk tubuh gemma.
Semua orang yang melihat itu tak kuasa menahan tangis mereka. Jihan berjalan menghampiri ruby. Ia duduk di sisi ruby dan memeluk tubuh rapuh itu. Jihan mengusap bahu ruby untuk menenangkan wanita itu
"Ikhlaskan gemma.. Dia udah ga sakit lagi ruby" ujar Jihan. Ruby menatap Jihan dengan mata yang berair
"Bagaimana aku bisa ikhlas kak? Putri bungsu ku sudah pergi.. " lirih ruby. Jihan mengangguk dan kembali memeluk ruby. Ia tau rasa sakit yang dirasakan ruby. Bagaimana pun Jihan sudah menganggap gemma sebagai putri nya jadi ia juga merasakan kehilangan.
Theo menghampiri jemma. Ia menyentuh bahu jemma membuat jemma menatapnya. Tatapan jemma begitu sendu dan tersirat rasa sakit yang begitu mendalam. Theo merasakan apa yang dirasakan jemma. Jemma kehilangan adiknya dan Theo juga kehilangan sepupu nya.
"Theo.. Gemma udah ga sakit lagi. Leukimia gemma udah sembuh, tapi gemma harus pergi selama lamanya.. " lirih jemma. Theo mengangguk, ia langsung membawa jemma kedekapannya. Ia membiarkan jemma menangis di dekapannya
"Gemma pembohong. Dia udah janji, aku sama gemma bakal nikah terus punya keluarga bahagia masing masing. Gemma ingkar janji Theo.. " lirihan jemma masih bisa Theo dengar. Theo mengusap punggung jemma
"Udah, ikhlasin gemma ya. Jemma kan ga suka lihat gemma kesakitan kan? Ikhlasin ya? " ujar Theo. Jemma mengangguk pelan
"Besok.. Kita antar gemma ke peristirahatan terakhirnya ya. Gemma pasti senang" ujar gerald. Semua orang mengangguk setuju
' Terima kasih sudah bertahan. Selamat jalan gemma.. '
Tbc
Huaahh harus semangat!! Tinggal beberapa chapter lagi menuju end!!
Jangan lupa vote and share
See you guys. Bye bye
KAMU SEDANG MEMBACA
My crazy twins{END}
RandomKisah dua saudara kembar yang satu rahim, satu keluarga. tetapi walau kembar mereka tidak mirip sama sekali atau bisa dibilang tidak identik. selain wajah mereka yang tak mirip, perilaku dan kepribadian juga bertolak belakang. si sulung yang memili...