Pagi yang cerah. Jaejoong sudah berdandan rapi dengan kemeja terbaik keduanya. Kemeja terbaik pertama tentu saja masih dia simpan. Hari ini acara orientasi mahasiswa baru, dia tidak boleh terlambat, Jaejoong segera keluar dari kamar.
"Kau mau pergi?"
Tanya Jaejoong ketika melihat Yunho mengangkat ransel."Mn."
"Jangan lupa kunci pintunya."
"Kau saja."
Jawab Yunho sambil mendahului Jaejoong keluar."Aiish."
Jaejoong menuruni tangga di belakang Yunho, menapaki jalanan juga di belakang Yunho, bahkan berbelok ke arah yang sama kemanapun Yunho melangkah. 'Ck. Kenapa aku jadi seperti menguntitnya.' Jaejoong kemudian memperbesar langkah untuk mendahului. Hah, akhirnya dia bisa berjalan dengan tenang setelah berada di depan Yunho. Tapi tidak lama kemudian Yunho kembali berjalan di depannya. Jaejoong kembali menyalip. Yunho pun menyalipnya lagi. Langkah mereka semakin cepat karena berusaha saling mendahului.
"Apa kita sedang berlomba?!"
Umpat Jaejoong sambil menggerakkan kedua tangannya bak atlet jalan cepat, berusaha mengimbangi kecepatan berjalan Yunho. Kaki Yunho lebih panjang oke! Sebentar lagi mungkin Jaejoong harus berlari."Kenapa mengikutiku."
"Siapa yang mengikutimu! Tujuanku memang lewat sini~"
Mereka kemudian berbelok hampir bersamaan, Jaejoong sedikit lebih di depan.
"Ha! Sekarang siapa yang mengikuti siapa!"
"Ini memang jalanku."
"Memangnya kau mau ke mana?" Jaejoong bertanya.
"Kampus."
"Oooh, kau mahasiswa juga? Kampus apa?"
"SNU."
"Eh? Aku juga kuliah di sana!"
Sejak pertama kali bertemu mereka hanya saling kenal sebatas informasi di kartu identitas. Sebenarnya Jaejoong sudah mengira, hanya tidak menyangka jika mereka satu kampus. Yunho mungkin kakak kelasnya.
"Tunggu~ berjalan santai saja, aku lelah!"
Jaejoong menarik sejumput lengan baju Yunho karena mulai tertinggal. Yunho pun akhirnya melambat."Kenapa aku harus menunggumu?"
"Tujuan kita sama. Bukankah lebih enak jalan bersama?"
"Aku tidak tahu."
"Haeh.. itu informasi, bukan pertanyaan."
Yunho menoleh, tapi kemudian memalingkan wajah lagi. Baginya itu adalah sebuah pertanyaan, karena dia memang tidak tahu. Bagaimana bisa dia membandingkan kalau tidak pernah merasakan berjalan ditemani seseorang.
"Di kampungku, aku harus berjalan selama satu jam untuk sampai ke sekolah. Aku dan teman-teman biasa saling menghampiri kalau berangkat, berbincang, bermain, bercanda, melakukan apapun sepanjang jalan, perjalanan berkilo-kilo meter jadi terasa singkat. Haaaah baru 3 hari tapi aku sudah merindukan mereka! Apa kau juga merindukan teman-temanmu??"
"Tidak ada yang kurindukan."
"Benarkah? Satupun??"
"Tidak ada."
"Wow.. apa kau tidak punya teman?"
"Apa urusanmu."
Yunho kembali berjalan cepat."Eh~ Tunggu!"
"Oya, kau semester berapa? Jurusan apa? Bagaimana rasanya kuliah di SNU? Apa aku perlu memanggilmu 'Kak' untuk kesopanan? Oppa? Hyung?"
"Apa kau akan terus mengoceh dan menguntitku sepanjang perjalanan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years M-Contract
Fiksi PenggemarKim Jaejoong dan Jung Yunho, 2 orang mahasiswa yang sama-sama miskin, berbagi rumah demi berjuang dalam kesulitan hidup mereka.