15. Kerja Sambilan

428 53 3
                                    

CESSS. CESSS.
Aroma asap yang keluar saat daging merah menyentuh panggangan tercium begitu menggiurkan. Jaejoong mengoleskan bumbu agar aroma yang mucul semakin menggelitik hidung calon pembeli.

"Silakan. Daging panggang. Diskon. Lezat. Bergizi."

PAK!
Gagang spatula melayang ke pantat Yunho.

"Mana ada yang mau beli kalau seperti itu caranya! Lebih ramah! Senyum! Senyum! Sana datangi orang-orang~"
Jaejoong berbisik sambil mendorong Yunho dengan spatulanya.

Yunho berdecak kesal lalu berjalan mendekat ke arah orang-orang yang lewat. Dengan kaku kembali menawarkan barang yang dibawanya. Tidak lama kemudian Jaejoong menyusul sambil membawa sebuah nampan berisi potongan daging yang baru saja matang untuk tester. Mereka sedang bekerja sambilan menjadi sales promosi suatu produk daging sapi kemasan untuk menambah uang saku. Inilah jalan keluar yang Jaejoong dapatkan untuk mengganti semua uang yang mereka habiskan di midnight sale yang lalu.

"Silakan dicicipi Nyonya! Daging sapi premium, diskon 25% sampai akhir bulan ini. Mari! Mari! Gratis 1 sachet bumbu untuk setiap pembelian! Bisa pilih rasa!"

Suara renyah Jaejoong dengan cepat menarik orang-orang untuk datang. Beberapa bungkus daging langsung terjual.

"Lihat. Suara dan wajah menentukan hasil!"

"Bagaimana kalau kau rekam saja suaramu lalu kubawa berkeliling."

"Memangnya es krim keliling~ Ini, dekati orang-orang di sebelah sana. Jangan malu-malu! Sodorkan saja testernya, ibu-ibu pasti tertarik."

"Ck. Aku memanggang saja."

"Testernya masih banyak, idiot."

"Kalau begitu aku berjaga saja di counter, siapa tahu ada yang datang membeli."

"Tidak mau! Enak saja makan gaji buta, gantian, sejak tadi sudah aku yang berkeliling!"

Yunho menghela napas lalu pergi sebelum Jaejoong mengayunkan spatulanya lagi. Sales promosi bukan pekerjaan yang cocok untuknya, tapi mau bagaimana lagi. Tidak ada orang lain yang bisa mereka mintai bantuan keuangan, jadi kerja sambilan adalah pilihan satu-satunya. Beruntung Jaejoong bisa menemukan lowongan yang mau merekrut mahasiswa seperti mereka. Tugasnya hanya menjual barang dari sore-malam, dan dibayar setiap minggu sesuai jumlah barang yang terjual. Jika penjualan tidak memenuhi target, mereka akan menerima gaji minimal, tapi jika memenuhi target atau lebih, akan diberi bonus tambahan. Sudah 2 minggu ini mereka bekerja dan ditempatkan di sebuah Mall. Penjualannya selalu mencapai target (berkat Jaejoong tentu saja, Yunho lebih sering berada di balik meja).

"Ayo beberes, Pak Nam sudah mau datang."
Jaejoong melihat jam.

"Mn."
Yunho segera merapikan barang-barang, mengisi form penjualan, lalu mengelap meja, dan mencuci peralatan. Karena Jaejoong sudah lebih banyak bekerja sebelumnya, jadi Yunho mengerjakan semuanya sendiri.

Jaejoong memakan sebagai tester yang sudah termasak, lalu menyuapkannya sisanya kepada Yunho. Tester sisa memang boleh dihabiskan, tidak banyak, tapi lumayan untuk camilan malam. Ini salah satu yang membuat Jaejoong dan Yunho betah di pekerjaan itu.

Tidak lama kemudian seorang pria datang, itu Pak Nam, supervisor mereka. Pria itu mengangguk-angguk ketika memeriksa form penjualan. Setiap hari Pak Nam akan datang 2x, sebelum mulai kerja untuk mengedrop barang, dan setelah selesai kerja untuk mengambil sisa barang.

"Bagus sekali. Ini bayaran kalian minggu ini."

Jaejoong dan Yunho menerima masing-masing sebuah amplop sambil tersenyum cerah. Hari ini hari gajian mereka.

5 Years M-ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang