29. Namhae (2)

352 52 11
                                    

"Selamat pagi."
Yunho menyapa semua orang di kamarnya.

"Selamat pagi... Hoaaahhhmm.."

Jaehyun dan Jaemin membalas sapaan sambil melipat alas tidurnya dengan malas. Sementara Jaechul masih belum mau membuka mata, Jaejoong sedang berusaha membangunkannya dengan bulu ayam. Sudah menjadi kebiasaan di keluarga itu bahwa semua orang harus bangun pagi, walau libur sekalipun, kecuali sedang sakit, karena rejeki hanya akan datang pada orang yang rajin.

Merasa heran dengan wajah orang-orang, Yunho pun berbisik. "Jae, apakah terjadi sesuatu tadi malam? Kenapa semua tampak seperti kurang tidur?"

Jaejoong menahan tawa.
"Tidak ada apa-apa, hanya ada seekor jangkrik besar yang membuat panda-panda kecil itu ketakutan."

BUK.
Jaehyun menimpuk Jaejoong dengan bantal, membuat Jaejoong terpingkal.

"Hah??? Sebesar apa???"

"Sangat besar. Hahaha! Lupakan. Ayo cari sarapan."
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ibu, apa Paman Tang dan Bibi Lung masih hidup?"

"Tentu saja. Mereka masih sehat."

"Baguslah. Aku akan meminta beberapa telur pada mereka untuk sarapan. Ayo Yun."

"Hyung aku ikut!"
Jaechul yang sudah bangun membuntut. Dia memang selalu menempel pada kakaknya yang satu itu jika di rumah.

Pukul setengah enam pagi di Namhae terasa sangat amat menyejukkan, hingga Yunho tidak lepas mengempit kedua telapak tangannya di ketiak. Napasnya bahkan beruap ketika menyentuh udara. Ujung pipinya menyengat seperti membeku, kulitnya terasa terawetkan. Belum lagi kakinya yang basah oleh embun rerumputan yang sedingin air es. 'Ternyata begini prosesnya, yang membuat paman dan bibi kim awet muda', batin Yunho.

"Siapa Paman Tang dan Bibi Lung Jae?"
Yunho berusaha menggerakkan bibir untuk menghalau rasa dingin.

"Dermawan kita."

Beberapa langkah setelah menjawab, Jaejoong kemudian berhenti. Sudah sampai.

"Nah, kenalkan, Paman Tang, Bibi Lung, dan keluarga besarnya."


Pok. Pok. Pok. Petok!
Sekelompok ayam dalam pagar kawat menyapa Yunho. Besar, kecil, remaja, semuanya ada.


"...Kupikir mereka keluarga atau tetanggamu."

"Mereka memang keluarga sekaligus tetanggaku Yun, mereka kan tinggal di belakang rumah hahaha."

"Kalian menamai semua ayam ini?"

"Tidak, hanya Paman Tang dan Bibi Lung, mereka berdua ayam pertama kami, selebihnya adalah generasi kesekian mereka." Kata Jaejoong sambil menunjuk dua ekor ayam, jantan dan betina, yang tampak paling gemuk dan gagah dari semuanya.

"Kenapa tidak semua diberi nama?"

"Tidak perlu, yang lain hidup silih berganti untuk lauk makan atau dijual. Hanya Paman Tang dan Bibi Lung saja yang tidak pernah kami potong."

"Oh... kenapa hanya mereka yang dibiarkan? Padahal daging mereka sepertinya yang paling banyak?"

"Ya ampun, bagaimana mungkin kami tega, mereka sudah kami rawat bahkan sejak sebelum Jaechul lahir."

5 Years M-ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang