Ujian semester sudah dimulai. Jaejoong dan Yunho berhenti kerja sambilan untuk fokus belajar. Masing-masing dari mereka sibuk dengan materinya sendiri-sendiri. Buku-buku dan kertas berserakan di kamar dan ruang tamu. Kadang pertengkaran terjadi jika salah satu tidak bisa menemukan barang yang dicari akibat barang-barang yang bercampur. Sebut saja salah satu itu dengan Yunho, karena dia yang paling sering kehilangan barang. Yah, sebenarnya bukan hilang, hanya tertimbun oleh barang Jaejoong yang berantakan.
"Meminjam tugas?"
"Mm...bagaimana ya.."
"Yah..sebenarnya.."
"Baiklah.. tapi jangan terlalu mirip ya.."
"Jangan terlalu lama juga, besok siangkan dikumpulkan.."
"Apa? Sudah di depan?"Sambil belajar, Yunho mencuri dengar ketika Jaejoong seperti sedang bermonolog dengan handphonenya. Tidak lama kemudian Jaejoong menutup telepon lalu turun ke bawah membawa beberapa lembar kertas. Yunho yang penasaran kemudian pergi ke balkon untuk mengintip. Dsri bakkon bisa melihat bagian pagar depan, jika Jaejoong menemui seseorang di situ, pasti terlihat.
Jaejoong telihat menyerahkan lembaran kertas itu pada seorang wanita. Karena dari atas, jadi tidak terlalu jelas siapa. Yunho tidak tahu apakab mengenalnya atau tidak. Wanita itu kemudian pergi setelah Jaejoong masuk ke dalam. Mungkin karena Yunho menatapnya terlalu tajam, wanita itu kemudian menoleh dan mendongak melihat ke arah balkon tempat Yunho berada.
Wow. Peka sekali. Yunho mendengus geli. Ternyata itu Yeri. Yunho terus menatapnya tanpa berkedip, hingga Yeri sendiri yanh kemudian memutuskan pandangan dan masuk ke dalam mobilnya untuk pergi.
Sedikit-sedikit Yunho bisa menangkap apa yang Jaejoong dan Yeri lakukan di bawah. Rubah licik itu nampaknya masih memanfaatkan kebaikan Jaejoong.
"Dari mana?"
Yunho iseng bertanya meskipun sudah tau jawabannya."Menemui Yeri di bawah."
"Oh, dia datang? Kenapa tidak mampir ke sini?"
"Tidak, dia terburu-buru. Datang hanya untuk meminjam jurnalku. Semalam ayahnya masuk rumah sakit, sehingga tidak sempat mengerjakan jurnal untuk ujian nanti. Jadi dia datang untuk mencontoh punyaku."
Yunho mendengus geli dalam hati. Masuk tumah sakit? Apa tidak salah? Mungkin ayahnya sedang main golf sekarang.
"Boo, bukankah sudah kubilang agar jangan terlalu baik pada orang lain.
"Iya, aku tahu, tapi itu Yeri. Keluarganya sedang tertimpa musibah, dia temanku, aku harus membantunya."
"Kau yakin dia temanmu?"
"Apa maksudmu?"
"Tidak apa-apa. Hanya memastikan kalau dia selalu bersikap baik padamu seperti yang kau lakukan padanya."
"Kenapa aku merasa kau tidak menyukainya?"
"Kenapa aku harus menyukai orang yang selalu bergantung pada temannya?"
"Dia sedang kesulitan Bear! Itulah gunakanya teman, saling membantu!"
"Dengan memberikan tugas ujianmu padanya? Membiarkan dia mencontek pekerjaanmu? Apa kau tidak takut ketahuan lalu mendapat sanksi?"
"Kenapa jadi kau yang sewot?!"
"Aku hanya tidak ingin kau dimanfaatkan."
"Jadi sekarang kau menuduh Yeri?!"
"Apakah kau tidak merasa jika dia selalu memanfaatkanmu?"
"Kau tidak mengenalnya! Kami sudah berteman lama."
"Tapi kau belum tahu seperti apa dia sebenarnya. Aku---"
"Cukup! Aku tidak mau mendengar lagi. Jangan campuri urusanku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years M-Contract
FanficKim Jaejoong dan Jung Yunho, 2 orang mahasiswa yang sama-sama miskin, berbagi rumah demi berjuang dalam kesulitan hidup mereka.