Jaejoong menutup pintu dan membuka sepatunya dengan lesu. Wajahnya terlipat menyembunyikan kekecewaan.
"Kenapa kembali lagi?"
Tanya Yunho begitu keluar dari kamar mandi, dia baru saja selesai mandi, bersiap untuk berangkat kuliah siang. Seingatnya Jaejoong sudah berangkat duluan 30 menit yang lalu."Tidak ada kuliah.." jawab Jaejoong.
"Dosenmu tidak datang?"
Jaejoong menggelengkan kepala. Kemudian menjatuhkan badannya ke sofa. Membiarkan dirinya teronggok begitu saja tanpa melepas jaket dan ranselnya terlebih dahulu.
"Kelas tiba-tiba dimajukan tadi pagi, tapi aku tidak tahu.. Pengumumannya lewat grup angkatan.."
"....."
"Aku melewatkan kuis hari ini.."
Yunho menghela napas. Sekarang dia paham kenapa Jaejoong tampak begitu sedih. Semalam Jaejoong sudah belajar dengan serius untuk kuis itu. Usahanya sia-sia, dan lagi Jaejoong kehilangan kesempatan untuk tabungan nilai akhir mata kuliah itu.
Sebelum berangkat, Yunho melihat lagi ke arah Jaejoong.
"Mau kubelikan makan siang? Kelasku cuma sebentar." Tanyanya.Jaejoong menggelengkan kepala sambil tengkurap.
'Memangnya bisa bernapas dengan posisi seperti itu?' Yunho bertanya-tanya dalam hati melihat Jaejoong tidak begerak sejak tadi dengan postur yang aneh. Yunho kemudian pergi, tidak berusaha mengganggu atau bertanya macam-macam lagi.
.
.
.
.
.
Kelasnya sudah selesai, tapi Yunho tidak langsung pulang. Dia menuju ke halte untuk naik bus umum ke suatu tempat.Yunho turun dari bus lalu berjalan kaki menyusuri jalanan hingga masuk ke dalam sebuah pecinan. Rumah-rumah kecil tanpa halaman berdempetan. Berbagai macam kios berjajar, dari makanan hingga elektronik. Yunho berhenti di salah satu kios langganannya.
"Zhan-Ge."
Seorang pemuda mendongak ketika mendengar namanya disebut. Senyumnya langsung mengembang begitu melihat Yunho, tapi tetap tidak meninggalkan pekerjaan yang sedang dilakukannya.
"Hei Yun, lama tidak berjumpa, bagaimana kabarmu?" Tanyanya sambil memutar obeng untuk membongkar sebuah leptop."Baik. Apa aku mengganggu?"
"Aiyaa tidaaak, kau kan tahu aku seperti apa, aku bisa bekerja sambil berbincang, santai saja! Apa ada sesuatu?"
Yunho kemudian mengeluarkan sebuah handphone monokrom tua dan menyodorkannya kepada Xiao Zhan. Xiao Zhan adalah seorang pegawai di salah satu kios reparasi elektronik di pecinan ini. Usia mereka hanya terpaut 10 tahun, jadi Yunho memanggilnya gege mengikuti bahasa sehari-hari di daerah itu. Sejak 6 tahun yang lalu, Yunho menjadi pelanggan tetapnya. Bermula dari memperbaiki jam tangan bekas yang dia miliki, lalu handohone bekas, leptop bekas, pokoknya setiap ada kerusakan pada barang elektroniknya, Yunho selalu mendatangi kios Xiao Zhan, karena biaya reparasi di sana yang paling murah. Xiao Zhan bahkan sering menggratiskan biayanya jika kerusakannya tidak seberapa.
"Aku hanya ingin tahu apa ini masih bisa dipakai.."
Xiao Zhan segera meletakkan obengnya lalu melihat dan membolak-balik handohone itu sambil menaikkan bingkai kacamatanya.
"Ya ampun handphone ini, masih ada rupanya. Aku masih ingat, bukankah ini handphone pertamamu?""Mn.."
"Kau masih ingin memakainya? Bukankah kau sudah memakai android sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years M-Contract
FanficKim Jaejoong dan Jung Yunho, 2 orang mahasiswa yang sama-sama miskin, berbagi rumah demi berjuang dalam kesulitan hidup mereka.