20. Teman Baru yang Tidak Tahu Malu

375 58 6
                                    

Semester baru dimulai, Jaejoong mengambil lagi mata kuliah yang sama dimana dia dulu mendapatkan nilai E. Kali ini dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi terlalu baik pada orang lain seperti kata Yunho, bahkan jika itu seorang wanita sekalipun, karena ternyata tidak hanya pria yang bisa menjadi brengsek.

Malu dengan adik angkatan, Jaejoong memilih duduk jauh di deretan bangku belakang. Tidak masalah jika suara dosen tidak terdengar jelas, toh dia mengulang bukan karena gagal menguasai materi.

SRET.
Ada yang duduk di sebelahnya. Jaejoong menoleh untuk melihat siapa yang kira-kira malu juga untuk duduk di depan.

"Junsu?"

"Hehe. Halo Jae."

Kim Junsu adalah teman satu angkatan Jaejoong. Jaejoong mengenalnya, hanya saja tidak dekat.

"Kenapa ada di sini?" Tanya Jaejoong.

"Ikut kuliah lah."

"Maksudku kenapa mengulang~"

"Waktu ujian kemarin aku lupa bawa kartu ujian. Hehe."

"...."

"Kenapa?"

"Hanya karena itu?"

"Iya. Penjaga ujian tidak mengijinkanku masuk ruangan. Nilaiku otomatis E." Kata Junsu santai.

Dulu Junsu mengambil mata kuliah yang sama tapi berbeda kelas dengan Jaejoong. Kalau Dosen Jaejoong mengambil nilai ujian dari tugas jurnal, Dosen Junsu memberikan soal ujian manual seperti biasa.

"Bodoh sekali."

"Aku tidak bodoh Jae, hanya pelupa. Eh. Dosen yang ini tidak memberi soal ujian manual kan?"

"Dulu sih tidak, kurang tau sekarang."

"Baguslah. Kalau ujian cuma memgumpulkan tugas kan enak. Oya, Kenapa kau mengulang Jae?"

Jaejoong berdecak kesal kemudian mulai bercerita tentang Yeri. Menyebut nama itu saja sudah membuatnya kembali emosi. Ingin rasanya menjambak rambut pirang gadis itu.

PLETAK!

"Ah!"
Jaejoong dan Junsu memekik bersamaan sambil memegangi kepala. 2 buah kapur melayang tepat sasaran.

"Yang di sana, kalau mau mengobrol di luar saja."
Dosen tua itu berkata dingin.

"Maafkan kami Pak!"
Kedua mahasiswa itu kemudian menunduk menyembunyikan muka, berpura-pura mencatat.

Jaejoong dan Junsu saling mengumpati. Sebenarnya metode pengajaran sudah tidak lagi menggunakan kapur, tapi dosen itu masih membawa satu kotak untuk menegur murid-murid bandel seperti Jaejoong dan Junsu.

[ Kenapa tidak ada yang bilang padaku kalau dosen ini killer??? ] Junsu menulis di bukunya lalu menunjukkan kepada Jaejoong.

[ Jangan cari masalah lagi! Aku tidak mau mengulang untuk ketiga kalinya! ] Jaejoong membalas dengan tulisan juga di bukunya.

[ Apa yang terjadi pada kalian sekarang? Kau dan Yeri. ] Junsu kembali menunjukkan tulisan sesaat kemudian.

[ Junsu! Kau ingin kapur itu melayang lagi?! Perhatikan papan tulis! ]

[ Perhatianmu sendiri ke mana Jae? Kau pikir aku tidak tau kalau sejak tadi kau hanya membuat gambar-gambar aneh di bukumu? XD ]

[ Brengsek! ]

"Kau pikir aku tidak tahu kalau sejak tadi kalian mengobrol lewat tulisan?

Junsu dan Jaejoong langsung menoleh ke belakang. Dosen tua itu sudah melipat tangan di dada sambil menatap tajam ke bawah dari balik kacamatanya.

5 Years M-ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang