Jaejoong bangun di tengah malam dengan kepala yang berat. Dia pasti sangat mabuk tadi siang. Ntah bagaimana caranya dia kemudian pulang, Junsu mungkin mengantarnya. Membasuh muka agar sedikit mendapat kesegaran, Jaejoong termenung lama di wastafel. Sekarang dia pengangguran.. hah..
Tidak menyia-nyiakan waktu, Jaejoong mulai begadang untuk memperbarui berkas-berkas lamaran kerjanya. Menyusuri dunia maya untuk mencari lowongan pekerjaan, Jaejoong menghela napas. Kenapa rasanya malas sekali.. Dia lelah bekerja dengan mengorbankan perasaan.. Apakah ada pekerjaan yang bisa dia nikmati sekaligus bisa memberinya gaji besar? Apa dia perlu menghubungi teman-teman kuliahnya untuk menanyakan lowongan di tempat mereka bekerja? Ah.. Bodoh sekali.. Jaejoong tidak pernah menghubungi siapapun selama 5 tahun ini.. Siapa yang mau membantunya..
Nada dering terdengar, Jaejoong membuka mata. Sepertinya hari sudah siang, dia ketiduran di meja setelah begadang sampai pagi. Itu Junsu, Jaejoong mengangkat panggilan dengan lesu.
"Halo.."
"Jae! Ada lowongan di sini! Cepat kirimkan lamaranmu kemari! Akan kukirim informasinya lewat email! Daah!"
"Hah?"
Belum juga sempat menanggapi, Junsu sudah menutup telepon. Sebuah email kemudian masuk. Dari mana juga Junsu tahu emailnya? Waktu ganti nomer dulu, dia juga ganti email baru, seharusnya tidak banyak yang tahu selain rekan kerja di tempat sebelumnya. Ah...benar, Junsu punya kawan di sana. Tidak lagi memikirkan hal itu, Jaejoong kemudian membuka email yang Junsu kirimkan.
Sebuah lowongan untuk akuntan senior di sebuah Firma Hukum ternama. Wow.. posisinya bahkan setara dengan pengalaman kerjanya. Sebelumnya Jaejoong pikir jika pindah kerja dia harus memulai lagi karirnya dari nol. Tanpa pikir panjang, Jaejoong pun merespon lowongan tersebut.
---------------------------------1 minggu kemudian.
Jaejoong bersiap untuk berangkat kerja. Lamaran kerjanya diterima dengan proses yang cepat karena Firma Hukum itu butuh pengganti segera untuk karyawan mereka yang keluar mendadak. Jaejoong sangat bersyukur, dia harus mentraktir Junsu nanti.
Tersenyum menatap cermin, Jeejoong berdoa dalam hati, semoga lingkungan kerjanya kali ini tidak buruk. Jaejoong cukup yakin, karena Junsu yang pemilih saja betah terus bekerja di sana, jadi Firma Hukum itu seharusnya cukup baik kan? Dan yang paling penting, gajinya sekarang 11-12 dengan gajinya yang dulu, 12 untuk tempat yang baru. Jaejoong menarik senyum lebih lebar kemudian berangkat.
Firma Hukum yang berkelas. Jaejoong disambut baik oleh rekan-rekan kerja barunya. Apalagi dengan adanya Junsu, membuatnya lebih mudah berbaur. Dia ditempatkan satu bagian dengan Junsu, hanya menangani masalah keuangan divisi yang berbeda.
Siang itu Junsu mengajaknya makan siang di kantin. Jaejoong sangat terkesan. Tempat itu sepertinya kurang tepat kalau disebut kantin, karena lebih mirip kafe yang mewah. Ruangannya sangat nyaman dan elegan, berisi banyak meja untuk makan bersama. Ruangan yang bebas asap rokok dan sirkulasi yang bagus juga membuat udara terasa segar. Tidak seperti kantin di tempat kerjanya dulu yang bebas merokok.
"Bagaimana, kau senang kerja di sini Jae?"
Tanya Junsu sambil mengisi piringnya dengan makanan dari meja buffet."Sejauh ini, ya. Omong-omong, apakah makan di sini perlu membayar??" Jaejoong takut mengambil banyak jika ternyata harganya mahal.
"Hahahaha! Tidak, semua di ruangan ini free, makan dan minum sepuasmu."
"Daebak!"
Mendengar itu Jaejoong tanpa ragu mengambil banyak makanan. Betapa beruntungnya! Dia bahkan bisa menghemat uang makan. Kalau dia makan kenyang siang ini, nanti malam tidak perlu makan terlalu banyak, mie instan atau roti saja cukup. Jaejoong sangat senang membayangkan bisa menabung lebih banyak uang.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years M-Contract
FanfictionKim Jaejoong dan Jung Yunho, 2 orang mahasiswa yang sama-sama miskin, berbagi rumah demi berjuang dalam kesulitan hidup mereka.