Extra 2 - Jangan Sampai Nyonya Marah

541 53 17
                                    

Menjadi Nyonya Muda keluarga Kim bukan suatu hal yang mudah. Status sosial bisa terangkat dengan sendirinya, tapi status pendidikan tidak. Khawatir istrinya akan menjadi bahan cibiran di lingkungan hidup mereka, setelah menggelar pernikahan, Junsu langsung meminta ijin kepada ayahnya untuk meletakkan jabatan sementara, dia ingin menyekolahkan Jiyoung ke luar negeri, sekalian dia sendiri juga mau menuntut ilmu lagi agar lebih fasih mengelola bisnis.

Pemikiran yang sangat dewasa dan matang, tentu saja disambut gembira oleh Kim Daewon, meskipun itu berarti dia tidak jadi pensiun dini dan harus menjabat sebagai CEO lagi hingga Junsu dan Jiyoung selesai menuntaskan pendidikan.

Mendapat lampu hijau, Junsu pun segera mengurus semuanya. Jiyoung pandai memasak dan menyukai dunia kuliner, sehingga Junsu mendaftarkannya ke sebuah institusi pendidikan kuliner ternama di Perancis, Le Cordon Bleu. Bukankah para chef terkenal di dunia berasal dari sana?

Jiyoung dan Junsu pada dasarnya sangat pandai, tidak perlu waktu lama bagi mereka untuk menguasai dasar-dasar bahasa Perancis sebelum kemudian berangkat ke sana 6 bulan setelah pernikahan. Dan untuk 2-3 tahun ke depan, mereka akan tinggal di sana sampai hari kelulusan.

Apakah Junsu benar-benar sudah berubah hingga punya pemikiran yang sangat dewasa dan matang seperti itu?


Tentu saja tidak!


Itu semua hanya akal-akalannya agar bisa lepas dari pengawasan dan kabur dari beban tanggung jawab memimpin KCG. Andai ada yang berani mencibir Jiyoung, Junsu lebih suka menghajar orang itu langsung dengan tangannya. Tapi yah, lagi-lagi, Junsu selalu punya ide untuk menguntungkan semua pihak.

Jangan terlalu berburuk sangka, di Perancis Junsu benar-benar bersekolah. Dia tetap harus membawa pulang ijazah S2nya bukan? Tetap ada waktu dan pikiran yang Junsu curahkan untuk melakukan hal serius di sana. 10% untuk sekolah, 90% sisanya untuk bermain, wisata, jalan-jalan, travelling, makan, dan bercinta. Junsu tetaplah Junsu, sampai tua tak berdaya pun, dia akan tetap seperti itu.

Tapi tidak dengan Jiyoung. Nyonya muda itu sangat serius menjalani pendidikannya. Dia tidak ingin mengecewakan orang tua, mertua, maupun suaminya. Dulu karena keterbatasan biaya, dia hanya mampu menuntut ilmu sampai SMA, jadi bersekolah di luar negeri seperti ini adalah kesempatan emas baginya. Beruntung dia wanita yang sangat sabar dan pandai mengelola waktu, sehingga mendampingi suami seperti Junsu tidak mengganggu kegiatan akademisnya.

Dan untuk Daewon, dia berpikir jauh ke depan, membayangkan ketika besok mereka harus berangkat ke Perancis untuk menghadiri wisuda Jiyoung dan Junsu. Ada besan, saudara-saudara Jiyoung, Jaejoong Yunho dan kedua anak mereka, dia sendiri, istrinya, Dosang, Bibi Na, beberapa bodyguard, dan pelayan, bukankah itu jumlah orang yang banyak? Maka, jauh-jauh hari sebelum hari itu datang, di suatu makan malam yang romantis, Daewon meminta ijin kepada istrinya untuk membeli sebuah kendaraan baru.

Pesawat jet.

Dengan segala bujuk rayu Daewon, Junghwa akhirnya mengijinkan. Meskipun dengan menghela napas. Dia tahu kalau itu hanya akal-akalan suaminya yang menggunakan kesempatan untuk menambah koleksi kendaraan pribadinya. Anak dan ayah, sama saja. Semakin tua mainannya hanya berubah menjadi semakin besar.

Pesawat jet dipesan. Pesawat jet datang. Dan disinilah mereka sekarang, terbang dengan gembira menuju Perancis menggunakan pesawa jet pribadi, menghadiri acara wisuda Junsu dan Jiyoung.

Dan tentu saja Junsu pun ikut gembira dijemput pulang dengan pesawat pribadi ayahnya. Setelah ini dia pasti boleh pinjam kan?
.
.
.
.
.
.
.
.
2 tahun setelah pulang dari Perancis.

Jaejoong berjalan menuju ruang CEO.
"Bora, Junsu ada?"

"Ada Tuan, sedang membaca koran."

5 Years M-ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang