14. Midnight Sale

329 54 3
                                    

Sudah larut malam, jam segini mesin cuci biasanya sudah kosong, tidak lagi antri dengan penghuni lain. Yunho mengumpulkan pakaian kotornya di kamar.

"Ada yang mau dicuci tidak?"

Yunho menawarkan. Tidak hanya bahan makanan, tapi semua barang yang bisa digunakan bersama juga mereka beli menggunakan uang belanja agar lebih irit, seperti sabun cuci, jadi tidak masalah kalau pakaian kotor mereka bercampur.

"Ada-ada!" Jaejoong langsung bangkit berdiri.

"Ini."

BRUK!
Dengan senyum lebar Jaejoong memberikan setumpuk pakaian kotornya kepada Yunho.

"Terima kasih, hehe. Misscall aku kalau nanti butuh bantuan membawa cucian basah ke atas."

Yunho mengumpat karena kesulitan berjalan menuruni tangga, pandangannya tertutup tumpukan baju kotor. Dia yakin pasti perlu 2 kali mencuci untuk pakaian sebanyak ini.

Jaejoong tidak pandai memakai mesin cuci, jadi Yunho selalu menawarkan diri untuk mencucikan pakaiannya. Itu bermula ketika suatu hari Yunho melihat Jaejoong sedang mengucek satu per satu pakaian kotornya yang sudah direndam dalam bak mesin cuci. Hah...Jaejoong pikir mesin cuci hanyalah sebuah ember besar yang bertombol. Ketika sudah diajari dan mencoba mencuci sendiri dengan mesin, Jaejoong malah salah pencet tombol menjadi perendaman 3 jam, jadi selama 3 jam lebih Jaejoong mendekam di depan mesin cuci, memandangi dengan gelisah pakaiannya yang tidak kunjung teraduk.

Jaejoong mengeluarkan isi tasnya untuk mempersiapkan kuliah besok. Ah, ada selebaran yang tadi dia dapat ketika lewat di depan supermarket. Jaejoong membacanya sekilas sebelum dibuang. Seketika matanya membelalak. Dia segera menyaut jaket Yunho dan jaketnya sendiri lalu berlari turun ke bawah dengan langkah lebar.

"Bear! Ayo cepat!"
Teriaknya sambil melemparkan jaket kepada Yunho.

"Ada apa???"

"Keadaan darurat!"

"Hah???"
Yunho tidak mengerti, tapi dia tetap berlari mengikuti Jaejoong meninggalkan cuciannya. Sudah jam 11 malam, ada keadaan darurat apa??

Mereka terus berlari, hingga tiba di depan sebuah supermarket besar. Kecemasan Yunho langsung sirna ketika membaca runtext yang berjalan di layar.

"Jadi ini kondisi daruratmu?"



| MID NIGHT SALE | All Item 50% Off | Only at 10.00 pm - 12.00 am |


"Hehe, tinggal 1 jam lagi, Ayo cepat!"
Jaejoong menarik Yunho masuk ke dalam supermarket itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yunho! Ambil beras dan minyak goreng di sana!"
Jaejoong berteriak dari kejauhan, dia sedang tergencet orang-orang yang berdesakan mengambil sayuran.

Yunho menoleh. Lorong tempat beras tidak kalah ramai, para wanita saling mendorong untuk berebut barang. Bar-bar sekali~ Yunho menggelengkan kepala, tidak ingin masuk ke lorong itu.

"Tunggu apa lagi! Cepaat sebelum kehabisan!"
Jaejoong kembali meneriaki Yunho yang masih mematung. Dia sendiri sekarang sudah berpindah ke tempat bahan mentah, menyisipkan tangannya di antara deretan orang, berusaha mengambil daging.

Yunho menelan ludah, kemudian dengan terpaksa menuruti Jaejoong atau dia tidak akan mendapatkan jatah makan.

Yunho tidak tahu seberapa banyak yang Jaejoong butuhkan, jadi dia mengambil banyak daripada kurang. Sebelah tangannya menenteng 2 sak beras, sebelah lainnya menenteng 2 pouch minyak goreng. Beruntung dirinya tinggi, jadi meskipun tergancet, Yunho masih bisa mengambil barang di rak paling atas. Sesak sekali! Badannya terombang ambing ke sana sini. Keluar dari lorong tidak kalah sulitnya dengan saat masuk tadi. Yunho terengah-engah ketika akhirnya berhasil keluar dengan membawa 10 kg beras dan 4 liter minyak.

5 Years M-ContractTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang