Hampir seminggu di Namhae, Yunho sudah menjadi bagian dari geng anak-anak keluarga Kim. Berjalan bergerombol kesana kemari untuk bermain. Ntah siapa yang lebih bahagia, apakah Yunho yang setiap hari merasakan pengalaman baru, ataukah Jaejoong dan adik-adiknya yang setiap hari terpingkal melihat Yunho jatuh ke dalam keusilan mereka.
Hari ini Jaechul merengek untuk bermain layangan, jadi Jaejoong mengajak mereka turun ke desa untuk membeli beberapa layangan dan kembang api untuk merayakan tahun baru nanti malam.
Jaechul mendapat bonus permen loli dari Yunho ketika membeli layangan di toko kelontong Paman Tae. Mereka sekarang menuju bukit lapang untuk mencari angin kencang.
Jaechul sedang berjalan di gang perkampungan sambil mengulum nikmat permennya, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti. Seakan lupa dengan permen di mulutnya, Jaechul menatap tegang ke depan, lalu perlahan bergeser merapatkan badan ke dinding pagar sebuah rumah. Melihat Jaechul berhenti dan menepi, kakak-kakaknya mengikuti. Mereka sekarang berdiri berjajar seakan memberi jalan pada sesuatu. Hanya Yunho yang masih berdiri agak ke tengah.
"Kak Yunho, minggir." Tegur Jechul.
"Hah? Kenapa?"
Jaejoong langsung menggeret Yunho menepi.
"Jangan pernah bertanya jika Jaechul menyuruhmu minggir. Turuti saja."Dengan kebingungan Yunho melihat ke kiri dan kanan jalan. Tidak ada kendaraan atau apapun yang lewat. Jalanan sepi. Lalu apa yang mereka tunggu?
Setelah beberapa saat, Jaechul kembali berjalan dan menjilati permennya lagi. Yang lain pun mengikuti.
"Jae, kenapa tadi kita berhenti?"
Tanya Yunho memuaskan rasa penasarannya."E...itu, hanya Jaechul yang tahu, hehe.."
Melihat Yunho dipenuhi tanda tanya, akhirnya Jaejoong pun menjelaskan lagi.
"Tidak hanya kita yang tinggal di dunia ini Yun, mereka juga kadang menggunakan jalan, masuk ke dalam rumah, atau berpapasan dengan kita di manapun.""Mereka? Siapa?"
"Sesuatu yang Jaechul bisa lihat tapi kita tidak, hehe.."
Mencerna sesaat. Yunho terperanjat.
"Jaechul bisa melihat hantu????""Yah, semacam. Kami tidak menyebut mereka hantu, karena kata Jaechul bentuknya bisa bermacam-macam, tidak hanya berwujud seperti manusia."
"Adikmu punya kemampuan seperti itu?? Woah.."
"Turunan dari nenekku."
"Apa dia tidak takut?"
"Terkadang dia takut, makanya selalu menempel padaku kalau di rumah. Jaechul bilang aku yang paling jarang didekati oleh mereka, hahahaha!"
"Eeeeh apa yang kau lakukan??"
Jaejoong bertanya risih."Mengamankan diriku."
Bulu kuduknya masih berdiri setelah mendengar cerita tentang Jaechul, jadi Yunho berjalan merapatkan diri ke Jaejoong. Kira-kira apa yang terjadi kalau tadi dia tidak minggir???? Mengerikan~
.
.
.
.
.
Mereka tiba di sebuah lapangan di atas bukit. Lokasi yang tinggi membuat hawa terasa lebih dingin."Memangnya bisa bermain layangan di musim dingin seperti ini?" Yunho bertanya sambil menggosok telapak tangannya.
"Tentu saja bisa. Layangan kan hanya butuh angin. Lihat." Jaejoong membuka kedua tangannya sambil memejamkan mata, menikmati hembusan angin yang mengacak-acak rambutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years M-Contract
FanficKim Jaejoong dan Jung Yunho, 2 orang mahasiswa yang sama-sama miskin, berbagi rumah demi berjuang dalam kesulitan hidup mereka.