Jauh sebelum Kekaisaran Eleino berdiri, keberadaan sihir suci sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Ketika ibu dari kedua pendiri pertama kekaisaran Eleino merupakan seorang saintess.
Saintess yang 'mengorbankan' tubuhnya untuk mengandung anak dari dewa matahari. Dan akhirnya melahirkan putra kembar, bernama Eleino dan Aquillio. Yang nantinya akan menjadi penemu, dan pendiri kekaisaran Eleino.(Re : I Am More Than Just A Princess ch. Prophecy)
Namun masih menjadi misteri, bagaimana dan siapa yang akan mendapat sihir suci. Meski dalam beberapa dekade terakhir, hanya keturunan Eleino yang mewarisi sihir tersebut. Dan hal ini berhasil menggiring banyak opini yang menyatakan bahwa sihir suci diwariskan dari garis keturunan.
Walau faktanya tidaklah begitu.
~~//~~
Sudah sekitar seminggu sejak Dion mulai bicara padaku.
"Dion, ayo kita bermain keluar, taman di belakang mansion ini sangat bagus tau. Dan ada banyak sekali buah yang bisa kita makan" ucapku mengajak Dion bermain keluar untuk pertama kalinya.
Sedang Dion, yang kini sudah berani beranjak dari tempat tidur dan berjalan di sekitar kamar pun menoleh, "Huh? Keluar?" ucapnya memiringkan kepala seraya menatapku polos.
Aku pun mengangguk antusias.
Seraya menggeleng cepat, Dion menjawab "Tidak! Bahaya" ucapnya seraya berlari ke kasur dan menutup tubuhnya dengan selimut.
Aku pun menghela nafasku kasar, hah siapa yang menyuruh bocah lima tahun untuk mengurus anak ini? Tidakkah ada yang bisa membantuku?
Ceklek
"Ariel~ aku datang"
'Oh wow, cepat juga' batinku kaget menatap Caesar yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar. Kenapa dia kesini? Tidakkah putra mahkota ini sibuk?
Kusadari Dion sudah menghilang, hah selalu saja begini. Setiap ada yang masuk secara tiba-tiba, maka Dion akan langsung mencari tempat untuk bersembunyi.
"Loh? Bukannya tadi ada anak kecil satu lagi? Kemana dia?" tanya Caesar kebingungan.
Aku menatap Caesar sedikit kesal, "Kak Caesar menakutinya!" ucapku langsung mencari-cari keberadaan Dion.
Di bawah kolong kasur, di balik pintu, di dalam lemari. "Dion, kau dimana? Tenang saja, orang ini tidak berbahaya. Dia baik!" seruku di dalam kamar.
Sreeeekkk
Aku menarik gorden yang menjuntai panjang di jendela kamar ini, "Dion, tidak perlu takut" ucapku berusaha menenangkan dan meyakinkan Dion.
"Halo, maaf jika aku membuatmu takut. Perkenalkan, namaku Caesar" ucap Caesar ramah. Ah jika melihat Caesar, yang ada di pikiranku adalah guru TK. Orang ini sangat mudah berbaur dengan anak kecil.
Dengan malu-malu dan sedikit takut Dion menjawab, "Ha-halo" ucapnya.
Aku tersenyum kecil, senang melihat Dion bisa membuka diri dengan orang lain selain aku.
"Dion mau permen?" ucap caesar seraya merogoh sesuatu dari saku jasnya dan mengeluarkan beberapa bungkus permen warna-warni.
Bukannya terlihat antusias, Dion malah menatap bingung permen-permen yang ada di tangan Caesar. Apa anak ini tidak pernah melihat permen?
"Itu... apa?" tanya Dion. Ah benar saja, anak ini tidak tahu apa itu permen. Sepertinya aku memiliki banyak tugas menumpuk untuk anak ini. Tolong jangan lupakan bahwa aku masih berusia lima tahun.
"Ini permen, rasanya manis dengan campuran rasa buah-buahan. Cobalah" ucap Caesar berjongkok seraya membuka bungkus salah satu permen itu dan menyodorkannya pada Dion. "Ini, cobalah" ucap Caesar.
![](https://img.wattpad.com/cover/353413560-288-k517724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wrote This Story
Fantasy[Spin off of I Was The Evil Witch] [HIATUS] Tidak mungkin! Aku bergegas keluar dari kamar mewah itu, kaki kecilku berlari tanpa arah dan tujuan, mencari jawaban dari spekulasi gilaku. Tidak mungkin, kau pasti berbohong. "Ah, Ariel? Putri kecilku sud...