Mataku perlahan terbuka, namun silau cahaya membuatku kembali menyipitkannya.
"Putri? Anda tidak apa-apa?"
Suara Hannah adalah hal pertama yang memasukki pendengaranku. Sedang aku masih berusaha mengumpulkan kesadaran, apa yang baru saja terjadi?
"Gran duke dan Lord Ghandafar sedang dalam perjalanan pulang, dokter barusan sudah memeriksa keadaan anda" jelas Hannah.
"Ah astaga saya lupa mengabari dokter kalau anda sudah sadar, sebentar ya putri" ucap Hannah langsung berlari keluar dari kamar.
Aku hanya diam, mencoba mencerna memori Ariel yang satu per satu memasukki kepalaku. Dan dari memori itu, ada satu fakta mengejutkan yang baru saja aku dapat.
Ariel, adalah keturunan Ghandafar.
Tidak terlalu jelas darimana, karena perburuan suku Ghandafar sudah terjadi lama sekali, Raphael bahkan masih kecil waktu itu. Jadi, bagaimana bisa ada seorang anak yang memiliki darah Ghandafar berkeliaran? Sedangkan sukunya sudah punah sejak lama.
Ada satu kemungkinan, saat Ariel tidak sengaja mendengar percakapan antara Raphael dan Althea di hari dimana Raphael membawa Ariel ke mansion Aquillio.
Saat itu Raphael mengatakan bahwa mungkin saja bukan hanya dirinya yang selamat saat perburuan itu. Mungkin saja orang tua Ariel selamat, dan kabur kemudian memiliki anak dengan manusia biasa dan melahirkan Ariel.
Karena Raphael juga merasakan ada sedikit bau manusia pada Ariel. Jadi kemungkinan besar Ariel adalah anak campuran antara suku Ghandafar dan manusia. Sama seperti Leon.
Raphael memutuskan untuk membesarkan Ariel seperti anaknya sendiri, dan Althea pun tidak keberatan. Alasan utama adalah karena mereka tidak bisa memiliki anak lagi, dan Althea sangat menginginkan seorang putri. Alasan kedua adalah, Raphael berencana untuk memberikan wilayah Ghandafar pada Ariel.
Bagaimanapun juga, Raphael dan Althea akan berhenti dari semua hal melelahkan ini, dan siapa lagi orang yang bisa mereka percaya untuk meneruskan warisan mereka jika bukan keturunan mereka sendiri?
Karena anak mereka hanya Leon, mereka tidak mungkin membebankan kedua wilayah Aquillio dan Ghandafar pada Leon seorang. Bisa-bisa pemerintahannya nanti tidak akan maksimal karena terbagi-bagi.
Itu sebabnya Ariel disini, untuk menjadi penerus Ghandafar.
Tidak hanya itu, alasan ketiga adalah karena Ariel memiliki darah Ghandafar. Tidak ada yang tahu hal apa yang harus dilewati seorang Ghandafar menjelang pubertas atau kedewasaan, selain Raphael. Maka dari itu, ia berinisiatif untuk membersarkan Ariel untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Putri dokternya sudah datang" ucap Hannah berjalan masuk ke kamarku dengan seorang wanita berambut pendek sebahu, surai keunguan dan kacamata bulat itu menyempurnakan kecantikan dan dimiliki dokter ini. Tunggu, wajahnya familiar. Apa dia salah satu karakter di novel ini?
"Salam putri, saya dokter Claudia, izinkan saya memeriksa keadaan anda"
Bola mataku membelalak saat dokter itu memperkenalkan diri, 'Claudia? Claudia yang dulu mengejar-ngejar Raphael?' batinku terkejut. Bagi kalian yang lupa, Claudia adalah gadis di akademi yang tergila-gila pada Raphael dan menghalalkan segala cara untuk mencuri hati Raphael. Meski pada akhirnya Raphael tetap jatuh ke pelukan Althea. (Re : I Was The Evil Witch Chap. Certain)
"Hmm tidak ada yang aneh pada tubuhnya, apa anda merasakan sakit dimanapun putri?" tanya Claudia.
Aku sempat melamun sejenak karena masih tidak percaya bahwa wanita di hadapanku saat ini adalah Claudia, "Ah! Ti-tidak ada" jawabku tersadar dari lamunanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wrote This Story
Fantasy[Spin off of I Was The Evil Witch] [HIATUS] Tidak mungkin! Aku bergegas keluar dari kamar mewah itu, kaki kecilku berlari tanpa arah dan tujuan, mencari jawaban dari spekulasi gilaku. Tidak mungkin, kau pasti berbohong. "Ah, Ariel? Putri kecilku sud...