Tok tok tok
"Semuanya harap tenang"
Hakim agung mengetuk palunya untuk memusatkan perhatian semua yang hadir di persidangan hari ini.
Ya, hari ini adalah hari dimana hukuman atas sang ratu, Regina, dijatuhkan.
"Regina del Ulstead, terdakwa bertanggung jawab atas kematian mendiang yang mulia raja dan ratu Hasgan. Apa kau memiliki pembelaan?"
Regina, dengan penampilan yang tidak selayaknya seorang ratu, gaun polos yang jauh dari kata mewah, jangankan perhiasan, menyisir rambutnya saja pun tidak. "Sa-saya tidak bersalah! Semua itu tuduhan palsu! Saya difitnah!" ucap Regina membela dirinya sendiri.
Tentu tak seorang pun yang membelanya, siapa yang kini berada di pihaknya? Putranya meninggal, wanita yang putranya hamili kini sudah berbalik memusuhinya, bahkan keluarganya pun tidak mau mengakuinya lagi.
"Hm, bagaimana pengakuan saksi?" lanjut sang hakim kini melirik ke arah Ivana yang sudah siap menjadi saksi di persidangan ini. "Bisa anda ceritakan bagaimana anda mengetahui semua itu?"
Ivana menelan ludahnya kasar, "W-waktu itu, saya tidak sengaja mendengar pembicaraan antara ratu dan pangeran Adrian. Mereka membicarakan tentang racun yang perlahan menggerogoti tubuh yang mulia raja terdahulu, begitupun racun yang membunuh yang mulia ratu" ucap Ivana lugas.
"Bohong! Kau menuduhku karena kau membenciku kan?! Ak-aku memang memperlakukanmu dengan buruk tapi tidakkah ini semua keterlaluan?! Apa kau tidak takut putramu berada dalam bahaya hah?!"
Semua hadirin yang berada disana langsung riuh tak percaya akan ancaman yang Regina layangkan. Kesan ratu lemah lembut itu luntur sudah dari wajahnya.
Sedang Adionel hanya duduk di kursinya dengan tenang, ah indahnya dunia melihat musuhmu menghancurkan dirinya sendiri.
Tok tok!
"Harap tenang!" seru sang hakim mengetuk palunya. "Regina del Ulstead, atas apa yang sudah kau perbuat, kau terbukti bersalah dan berdasarkan undang-undang kerajaan Hasgan, dengan ini kau dijatuhi hukuman mati digantung"
Tok tok tok
~~//~~
Dua minggu kemudian,
Chirp chirp
Keadaan istana kini begitu damai setelah semua badai yang berlalu. Riuh ramai kekacauan yang terjadi sebulan terakhir kini berganti dengan kesibukkan baru di istana menjelang persiapan pernikahan dan penobatan raja Hasgan yang baru.
Dan juga sedikit keributan karena hal tidak terduga di kediaman Vorxon.
"Apa?! Apa maksudnya ayah memiliki anak lain? Dan dia akan menikahi Adionel?! Aku hanya menghabiskan 4 tahun di akademi dan melewati semua ini?"
Azalea menghela nafasnya panjang mendengar mulut lebar adiknya, "Kenneth, duduk dan mari kita obrolkan baik-baik" ucap Azalea.
Ya, hari ini Kenneth kembali ke kediaman Vorxon setelah menempuh 4 tahun pendidikan di akademi. Dan hari ini pula Azalea memutuskan untuk memperkenalkan Ariel.
Kenneth duduk di kursi yang berhadapan dengan Ariel, ketiganya kini menghabiskan waktu minum teh di taman kediaman Vorxon.
Kenneth memperhatikan Ariel dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, "Hmmm kalau dilihat-lihat, dia memang agak mirip denganmu Alea" ucap Kenneth mengusap dagunya.
Plak
Azalea menepak kepala Kenneth dengan santainya sementara tangan yang lain mengangkat cangkir teh, "Panggil aku kakak, dan ya, gen Nevario Vorxon memang terlalu kuat. Lihat dirimu dan diriku, apakah kita sedikit saja terlihat seperti ibu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wrote This Story
Fantasy[Spin off of I Was The Evil Witch] [HIATUS] [Lanjut kalau mencapai 100k reads] Tidak mungkin! Aku bergegas keluar dari kamar mewah itu, kaki kecilku berlari tanpa arah dan tujuan, mencari jawaban dari spekulasi gilaku. Tidak mungkin, kau pasti berbo...