Para tamu yang hadir seketika berdiri dan memberi hormat seraya seorang wanita, dengan surai seputih salju dan iris amethyst, berjalan dengan anggunnya ke kursi yang sudah disediakan. Dan jangan lupakan seorang anak kecil berusia tiga tahun yang berjalan beriringan dengannya.
Mata Ariel berbinar melihat anak kecil lucu dengan pipi gembil kemerahan, surai putih mirip sang ibu yang disisir rapih, iris keemasan yang menatap mereka dengan polosnya, oh astaga rasanya Ariel ingin menculik anak itu.
"Terima kasih sudah menghadiri pesta sederhana ini, silahkan duduk kembali" ucap permaisuri memberi izin untuk para tamu kembali duduk.
Pesta pun berlanjut, para tamu bergantian mengapa permaisuri dan memberi hadiah kepada pangeran. Sampai tiba giliran Ariel dan Alice untuk menyapa dan memberi hadiah.
"Salam kepada rembulan Eleino, dan juga pangeran pertama. Saya Ariel de Aquillio dan ini keponakan saya, Alice de Aquillio. Sebuah kehormatan bisa bertemu dengan yang mulia" ucap Ariel memperkenalkan diri seraya melebarkan kedua sisi gaunnya, Alice pun dengan sama anggunnya melakukan hal yang sama.
"Salam, lady Aquillio. Silahkan angkat kepala anda. Senang bisa bertemu dengan anda, bagaimana kabar gran duke? Saya dengar gran duchess tengah mengandung" balas permaisuri dengan lembut nan ramah.
"Ah kabar mereka baik, dan benar yang mulia, Alice sebentar lagi akan memiliki adik" ucap Ariel.
"Syukurlah, saya turut senang mendengarnya, saya dengar nona kecil ini langsung meminta adik kepada gran duke setelah mendengar kabar kelahiran putra saya"
"Oh ya ampun hahaha" Ariel sontak tertawa kecil seraya menutup mulutnya, "Benar sekali yang mulia, Alice langsung meminta adik saat mendengar kabar bahwa kelahiran yang mulia pangeran" ucapnya.
"Ah perkenalkan, putra saya" ucap permaisuri merangkul sang piutra. "Ares, ayo sapa lady cantik" ucapnya.
Ares, terlepas dari tubuhnya yang masih kecil dan wajah polos itu, dengan elegannya meletakkan tangan kanannya di dada kiri dan tersenyum, "Salam, saya Estevan Ares Danishar de Eleino. Senang bertemu dengan anda lady" ucapnya begitu sempurna.
Ariel menjerit di dalam hati, 'TIDAK BISA! AKU TIDAK BISA MENAHANNYA! DIA TERLALU LUCU!!!' batinnya menggila.
"Salam yang mulia, senang bisa bertemu dengan anda. Kami membawa hadiah sederhana untuk ulang tahun anda dan kami harap anda akan menyukainya" ucap Ariel menoleh ke arah Alice, "Alice ayo berikan hadiahnya"
Setelah mengangguk sejenak, dengan anggunnya Alice pun mendekati Ares dan mengeluarkan sebuah kotak berwarna putih dengan pita emas berukuran kecil.
"Semoga anda menyukainya yang mulia" ucap Alice tersenyum lembut memberikan kotak itu pada Ares.
Dengan semburat merah merona di pipinya, Ares mengulurkan tangan menerima kotak kecil itu. "Terima kasih" ucap Ares pelan.
"Kalau begitu kami izin untuk kembali ke tempat duduk kami yang mulia, tamu yang lain juga sudah menunggu untuk menyapa anda dan pangeran" ucap Ariel hendak undur diri.
"Oh anda benar, terima kasih untuk hadiahnya, nikmati pestanya lady Aquillio" tukas permaisuri.
Ariel dan Alice pun membungkuk hormat sebelum berbalik hendak kembali ke tempat duduk mereka.
"Ah, lady Aquillio"
Ariel kembali berbalik saat namanya lagi-lagi dipanggil. "Ya, yang mulia?" tanyanya.
"Gaun yang cantik" puji permaisuri terhadap gaun yang Ariel kenakan.
Senyum Ariel pun seketika merekah, "Terima kasih yang mulia" ucapnya menunduk sekali lagi sebelum berbalik dan berjalan kembali ke tempat duduknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/353413560-288-k517724.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wrote This Story
Fantasy[Spin off of I Was The Evil Witch] [HIATUS] Tidak mungkin! Aku bergegas keluar dari kamar mewah itu, kaki kecilku berlari tanpa arah dan tujuan, mencari jawaban dari spekulasi gilaku. Tidak mungkin, kau pasti berbohong. "Ah, Ariel? Putri kecilku sud...