01

761 84 217
                                    

Di sebuah rumah, dengan gaya Eropa klasik namun modern. Terdapat anggota keluarga yang tengah menikmati santapan pagi mereka.

"Daddy ..."

Panggilan dengan suara lembut itu, membuat Joshua mengalihkan pandangannya. Di sana, Georgia selaku sang anak, tengah menatapnya dengan tatapan binar.

"Ada apa, sayang?" tanyanya.

"Dad! Kapan mengajakku untuk berlibur? Mommy selalu mengeluh, bahwa punggungnya sakit."

Joshua yang mendapat pertanyaan seperti itu, lantas mengalihkan tatapannya pada sang istri tercinta.

"Benarkah?" tanyanya.

Jiya namanya, gadis keturunan Indonesia-Korea. Yang berhasil merebut hati dari seorang idol ternama, asal Korea.

"Kapan Mommy berkata seperti itu, sayang?" tanya Jiya, pada sang anak.

Georgia mengembungkan kedua pipinya, pertanda bahwa ia tengah merajuk.

"Gia-ya! Bicara pada Daddy, kamu mau liburan kemana?" tanyanya dengan tatapan lembut.

Georgia membulatkan kedua matanya, sungguh ekspresi yang sangat menggemaskan.

"Indonesia?" pintanya.

"Baiklah," ucap Joshua.

"Dad! Jadwalmu sangat padat, tidak bisa sembarangan seperti itu. Kamu harus bicara terlebih dahulu pada Seungcheol," jelas Jiya.

Joshua tersenyum hangat, ia lalu mengelus punggung tangan sang istri dengan sayang dan mengecupnya berkali-kali.

"Tenanglah, aku bisa membicarakan ini dengan agensi."

"Biar bagaimana 'pun, aku tidak ingin berurusan dengan Seungcheol. Kamu tau sendiri, dia seperti apa. Aku malas menanggapi," ucap Jiya, ia menumpahkan kekesalannya terhadap leader dari Seventeen tersebut.

"Iya sayang, tenanglah."

"Awas saja!" Jiya mulai mengancam suaminya. "Meskipun aku dekat dengan istrinya, yang tak lain adalah sahabatku sendiri. Tapi aku tidak ingin repot-repot berdebat dengan mereka. Kamu tau 'kan, sifat Gitta dan Seungcheol seperti apa? Sama persis! Mereka akan terus mengomel, hingga bahan omelan mereka habis."

Joshua tertawa gemas, melihat tingkah laku yang dikeluarkan oleh sang istri.

Ya, dia sangat paham bagaimana kelakuan dari pasangan paling fenomenal, Choi Seungcheol dan Gitta. Sama-sama leo, dan aura tegas sangat terpancar dari keduanya.

"Aku bahkan tidak menyangka, jika anaknya, Gicheol menuruni sifat keduanya!" omel Jiya.

"Sudahlah sayang, kamu tidak perlu emosi seperti itu. Ini semua, biar aku yang atasi." Joshua tersenyum hangat. "Dan untungnya anak kita menuruni sifatku, jika dia memiliki sifatmu, aku tidak yakin rumah ini akan tentram."

Ucapan suaminya, membuat Jiya melotot tak percaya. Bagaimana bisa, suaminya berbicara seperti itu?

"Malam ini, kamu tidur di luar!"

Lalu pergi meninggalkan Joshua dan Georgia begitu saja.

2 Minus 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang