⚠️Ini khusus area Flashback. Jangan keliru dengan alurnya.⚠️
"Kau suka jjangmyeon yang kubuat tadi?" tanya Jiya, seraya mengusap kening Joshua yang tengah berbaring pada salah satu pahanya.
Makan siang tadi, cukup sederhana. Terlebih Jiya, yang baru pertama kali bertemu dengan ibu Joshua. Mereka sepakat untuk menemui orang tua masing-masing, sebelum melangsungkan acara pernikahan.
Suasana mendadak tegang, ketika ibu Joshua beberapa kali bertanya mengenai hubungannya dengan sang anak. Layaknya wawancara pekerjaan untuk karyawan. Terlebih yang membuat dirinya kembali menegang adalah, lelaki tersebut tidak ikut makan siang dalam satu meja. Joshua lebih memilih makan siang, di ruangan terpisah.
"Tentu saja, semua makanan yang kau buat. Aku menyukainya." Joshua menjawab dengan kedua mata tertutup, menikmati sentuhan Jiya pada keningnya.
"Dan ternyata Ibumu menyukai kimbab yang kubuat."
Joshua tersenyum. "Hey! Karena kau membuatnya dengan cinta. Kau memang calon istri idaman."
"Apa kau sedang mencoba merayuku? Katakan padaku, darimana kau belajar rayuan itu? Apakah member seventeen yang mengajarkanmu, di dorm?" tanya Jiya, namun tak ayal hal itu membuatnya tersenyum.
"Aku serius." Joshua membuka kedua matanya, lalu duduk tepat di hadapan gadisnya. "Mungkin lelaki manapun akan setuju, jika kau adalah calon istri yang sempurna."
"Wah! Kalimatmu manis sekali, Joshua."
"Berhenti menggodaku, Jiya. Aku berkata tulus."
"O-oke, lalu?" Jiya berusaha bersikap normal, meskipun degupan jantungnya sudah meluap daritadi. "Apa kau akan melamarku, hm?"
Joshua menatap Jiya dengan tatapan serius, lalu ia tersenyum. "Ah! Sayangnya aku tidak memiliki cincin yang bagus untuk mengikatmu, sekarang. Bagaimana ini?"
Tingkah Joshua, membuat Jiya tersenyum dalam diam. Sungguh, sangat menggemaskan.
Melihat ikatan rambut Jiya, membuat Joshua memiliki ide. Lalu dengan segera melepasnya dalam sekali tarikan.
Hal itu, membuat Jiya melotot sempurna. "H-hey! Apa yang k--"
"Maukah kau menjadi Nyonya Hong?" tanya Joshua, lalu mengikatkan ikatan itu pada jari manis Jiya.
"Hey! Apa yang kau lakukan?" tanya Jiya.
"Aku sedang melamarmu, lagi."
Jiya sontak mencubit kedua pipi sang kekasih, hal itu membuat Joshua mendengus kesal.
"Aish! Berhentilah," Joshua melipat kedua tangan di depan dada.
"Aigoo! Lihatlah, wajah kekasihku jika sedang marah, sangatlah lucu sekali. Aku jadi gemas!" pekik Jiya.
"Geumanhae! Jebal!" ucapnya, lalu berlari untuk menghindari cubitan dari gadis yang sangat ia sayangi.
"Jangan lari, Joshua Hong! Kemarilah, akan kucubit pipimu, lagi!"
⚠️Flashback off!⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Minus 1 [END]
FanfictionSeorang gadis yang tidak menyangka akan bersanding dengan salah satu Idol ternama. pertemuan mereka yang tidak sengaja, membuat keduanya menjadi dekat dan akhirnya saling mengikat janji dalam sebuah pernikahan. meskipun mereka terhalang oleh tembok...