03

278 48 97
                                    

"Ini dia, sang bintang kita!!" teriak Seungcheol begitu Joshua tiba di studio music milik Woozi.

"Apa?" tanya Joshua.

"Bagaimana? Apakah perang dunia itu, berakhir dengan bahagia?" tanya Seungcheol.

"Berhenti menggodaku! Seperti kau tidak pernah beradu mulut bersama istrimu saja!" ketus Joshua.

"Oh jelas tidak pernah, rumah tangga ka--"

"Rumah tangga Seungcheol Hyung, sudah pasti akan seperti apa, bukan? Gitta Noona dan dia, begitu cocok jika dipertemukan pada ring tinju," timpal Seungkwan.

"Hey! Jangan bahas istriku!" peringat Seungcheol.

"Apa kabar, Gicheol?" tanya Joshua.

"Gicheol baik-baik saja, dia tumbuh dengan sehat," ucap Seungcheol.

"Apa kau begitu mencintai istrimu?" tanya Joshua pada Seungcheol.

"Apa yang kau maksud? Tentu aku mencintainya!" sewotnya. "Sekarang aku yang bertanya. Apakah kau mencintai istrimu, Jiya? Yang aku tau, tahap kalian saling mengenal juga amat singkat, bukan?"

Joshua nampak diam sejenak, ia menuduk. Lalu detik selanjutnya, kekehan panjang ia lontarkan.

"Tentu aku mencintainya! Pertanyaan macam apa, itu? Jika aku tidak mencintainya, tidak akan mungkin ada Georgia," jelas Joshua.

"Yang mau aku tanyakan, Hyung. Bagaimana bisa, kau menamai anakmu dengan nama Georgia?" tanya Seokmin.

Joshua diam, ia seperti menerawang jauh. Ingatannya kembali memutar, bak kaset film. Lalu tersenyum, "Ini semua berkat Woozi-Nim. Apa kau ingat, konten kita beberapa tahun lalu? Going Seventeen? Woozi menyarankan nama Georgia, dan dia memperagakan adegan dimana Gia memanggil aku selaku sang Ayah," Seokmin menganggukan kepalanya, ia ingat betul konten tersebut. "Nah, aku mulai berpikir. Sepertinya jika aku menamai anakku dengan nama Georgia, akan sangat menggemaskan, bukan?"

"Ya, kau betul. Itu sangat menggemaskan, dan bagaimana denganmu Seungcheol, Hyung?" tanya Dino, dengan senyuman khasnya.

"Aku? Mengapa aku juga ditanyai?!" sewotnya.

"Ya! Kita hanya penasaran saja, lagipula ... hanya kalian yang sudah menikah," ucap Wonwoo.

"Maka dari itu, lamarlah kekasihmu!" tegas Seungcheol.

"Apa kau tidak ingin menikah?" tanya Joshua pada Wonwoo.

"Semua orang, pasti menginginkan adanya pernikahan." Wonwoo menatap keduanya. "Tapi ... Pia sangat susah sekali untukku ajak ke jenjang yang lebih serius, dia ketakutan akan hatters yang nantinya akan menghujatnya."

"Kasihan sekali dia, baiklah!" Seokmin mengambil alih, "Biar aku yang ajak Pia untuk menikah."

Kalimat itu, sukses membuat Wonwoo menegang. Apa maksudnya?

"Jaga ucapanmu!" tegas Wonwoo.

"Ampun, Hyung ..." cicit Seokmin.

"Jadi, bagaimana dengan Gicheol?" tanya Joshua penasaran.

"Gicheol itu singkatan dari namaku dan Gitta," jawab Seungcheol.

"Gitta Seungcheol?" beo Woozi.

"Ya! Kau benar," ucap Seungcheol.

"Gabungan nama? Mengapa bisa terpikirkan?" tanya The8. "Tapi jujur, itu nama yang bagus. Aku tidak menyangka, bahwa nama anakmu adalah gabungan nama kedua orang tuanya."

"Sudahlah, mari kita latihan ..." ucap Woozi.

Pembicaraan mereka ditutup dengan latihan yang amat sangat ekstra. Apalagi mereka akan mengadakan konser.

2 Minus 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang