11

143 37 75
                                    

"Mau membuat Gia mini?" bisik Joshua, saat dirinya mulai berbaring di samping Jiya.

Jiya sontak melotot tak percaya, bagaimana bisa lelaki tersebut se-frontal itu? Dirinya malu, karena para readers pasti akan membaca.

"Tunggu apalagi?" tanya Joshua, ia mengecupi punggung mulus sang istri.

"Diamlah!" sentak Jiya. Oh ayolah, biarkan dirinya berdosa sekali saja. Tapi ini benar-benar di luar kendalinya, ada para readers serta author.

"Ayolah, sayang ..." rengek Joshua.

"Aku masih marah padamu!" sentak Jiya.

"T-tapi? Aku t--"

Jiya tersenyum mengejek, "Selamat pergi ke kamar mandi, sayang! Puas-puaslah di dalam sana."

Joshua tak menanggapi ucapan sang istri, ia dengan segera bergegas menuju kamar mandi. Hanya air dingin yang ia perlukan sekarang, untuk meredam segalanya.

Sedangkan Jiya? Ia hanya bisa terkikik geli, begitu melihat kepergian Joshua.

Setelah cukup lama menunggu, Jiya akhirnya bisa mendengar suara pintu kamar mandi yang dibuka. Ia dengan segera duduk, dan mendapati Joshua dengan hanya lilitan handuk setengah pinggang saja.

"Apa kau sudah puas?" tanya Jiya, dengan suara mengejek.

"Berhenti menggodaku, sayang. Ini karenamu, aku jadi mandi tengah malam begini."

Sedangkan Jiya, ia hanya bisa tertawa.

"Shua-ya! Aku sudah mengantuk." Ia menertawakan tingkah suaminya, yang menurutnya sangat lucu. Belum lagi, ekspresi yang diberikannya ketika keluar dari kamar mandi. Ah, sungguh menggemaskan.

Joshua menoleh sekilas, lalu kembali beringasut menuju istri tercintanya. Memeluknya dengan erat dan mengecup puncak kepalanya, sebelum mereka tertidur dengan pulas.

"Pakailah bajumu," ucap Jiya.

"Tidak, aku ingin seperti ini."

"Ya! Dan jika besok pagi, kau masuk angin, jangan salahkan aku!" geram Jiya.

"Iya sayang."

"Mengapa kau menjadi lelaki menyebalkan?!" gerutu Jiya.

Joshua hanya tersenyum. "Tidurlah."

Ia bersyukur, karena kehidupannya sangat sempurna. Diberikan seorang puteri yang cantik, serta seorang istri yang pengertian. Itu sungguh di luar kehendaknya, bisa menemukan seseorang yang bisa mengerti keadaannya. Terlebih, dirinya yang merupakan seorang idol terkenal.

"Teruntuk Jiya, istriku. Terima kasih, karena sudah merawatku dengan baik. Mungkin aku hanya orang asing bagimu, tapi kamu memperlakukanku dengan baik. Aku mencintaimu." - Josh.

2 Minus 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang