47

61 10 0
                                    

Kau brengsek, Joshua.

Aku sangat membencimu!

Tolong ceraikan saja aku. Agar aku bisa lepas dari jerat pria brengsek sepertimu!

Maka pilihlah, aku atau Jisoo?!

Suara itu terngiang-ngiang di telinga Joshua. Suara yang sangat ia kenali, namun dia tidak bisa melihat pemilik suaranya.

Di sini terlalu gelap.

Tak ada seorangpun, di sini.

Hello! Everybody, here? teriak Joshua.

Namun tak ada jawaban sama sekali.

Joshua ... bangunlah!! Jangan tinggalkan aku sendiri, aku ketakutan ...

Suara itu terdengar lagi, namun dengan nada yang terlampau lembut. Joshua semakin bingung dengan sikap yang dimiliki wanita itu, sikapnya selalu berubah-ubah.

Jiya milikku, Joshua! Kau yang merebutnya!

Terdengar suara laki-laki yang berteriak kepadanya, dengan wajah penuh emosi.

Daddy! Aku sangat merindukanmu, bangunlah. Dan kita akan bermain bersama. Aku takut, Daddy ... Mommy seperti orang yang tidak aku kenali, Dad.

Dad! Kumohon bangunlah ...

Daddy! Aku sangat merindukanmu.

Joshua, kau bodoh!

Berbagai macam suara, menerjangnya hingga saat ini. Sebagian besar, menyebutnya sebagai lelaki brengsek. Dia frustasi mendengarnya, perasaan sedih menghinggapinya, apa yang harus dia lakukan saat ini?

Lalu, secercah cahaya terlihat begitu menyilaukan kedua matanya.

Apakah ini akhir dari dari hidupnya?

Bahkan, dirinya belum bisa berpamitan secara langsung, kepada orang-orang yang sangat ia sayangi.

Maka, jika memang benar ini adalah akhir dari hidupnya, akhir dari segalanya dan akhir dari kisah hidup seorang Joshua Hong. Ia berharap agar semua orang yang menyayanginya, merelakan kepergiannya, tanpa ada tangisan yang membawanya hingga liang lahat. Dan untuk orang yang pernah ia sakiti, ia berharap untuk orang tersebut memaafkan semua perbuatan yang dia perbuat selama hidupnya.

Selamat tinggal, semua ...

2 Minus 1 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang