"Sayang ... apakah kau tidak akan bangun? Ini sudah siang."
Suara ini, suara yang sangat dikenalnya.
"Bangunlah, Jiyaku. Aku cium, ya?"
Jiya membuka kedua matanya dengan perlahan, pandangannya buram. Namun dia masih bisa melihat, jika di depannya adalah Joshua Hong.
"Astaga!" seru Jiya yang langsung mundur.
"Ada apa, sayang?" Joshua mendekatkan wajahnya.
Wajah Jiya menjadi merah, dia malu, begitu melihat Joshua yang tiba-tiba saja ada di depannya. Apalagi jika melihat pria itu, tidak memakai kaosnya.
"J-Josh, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jiya dengan gugup.
Joshua menaikan sebelah alisnya, bingung dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh wanita di hadapannya. Bukankah sudah jelas, apa yang semalam sudah mereka lakukan? Apakah dia hilang ingatan, dalam satu malam?
"Sayang, apakah kau mabuk?"
Pertanyaan Joshua, membuat Jiya mengerutkan keningnya.
"Aku? Aku sudah sadar sepenuhnya. Yang aku pertanyakan, mengapa kau di sini? Di kamarku?"
"Maksudmu? Kamu tidak suka, bila aku tidur bersamamu?" tanya Joshua dengan raut bingung.
Jiya menghela nafas lelah, ia memejamkan kedua matanya. Memijat pangkal hidungnya. Lalu teringat sesuatu.
"A-APAKAH, SE-SEBENTAR--" Jiya mengambil nafas dalamnya. "--KITA TIDAK M-MELAKUKAN ITU, B-BUKAN?"
"Apakah kau tidak ingin melakukannya denganku?" tanya Joshua.
"B-bukan itu maksudku, Joshua." Jiya menjadi pusing sendiri, bukankah mereka sudah bercerai? "T-tapi, kita sudah bercerai. T-tidak seharusnya, kita tidur dalam satu ranjang."
Joshua tersenyum hangat. "Itu dia masalahnya," lalu menghela nafasnya. "Bisakah kita menikah kembali?"
Jiya mengerutkan dahinya. "Apa kau gila? Tidak bisa secepat itu."
"Apa kau tidak mau menikah denganku?" tanya Joshua.
"M-maksudku, apa kau ingat, kita sepakat untuk merahasiakan hubungan--?" ucap Jiya.
"Aa, aku mengerti." Joshua lalu mengelus puncak kepala wanitanya, memeluknya dengan erat. Seakan takut untuk kehilangan, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Minus 1 [END]
FanfictionSeorang gadis yang tidak menyangka akan bersanding dengan salah satu Idol ternama. pertemuan mereka yang tidak sengaja, membuat keduanya menjadi dekat dan akhirnya saling mengikat janji dalam sebuah pernikahan. meskipun mereka terhalang oleh tembok...