4. KEANDRA

515 25 1
                                    

Laki-laki itu mengendap-endap seperti maling di perkarangan rumah orang. Ia mendongak melihat salah satu balkon, lampunya masih belum padam artinya dia belum tidur.

Entah punya keahlian monyet darimana dia bisa memanjat tanpa suara sedikit pun untuk sampai ke balkon tersebut.

Repot sekali karena kamar perempuan itu berada di lantai dua.

Hap

Dia memastikan tidak ada orang yang melihat aksinya barusan. Awalnya hanya ingin mengetuk pintu kaca berbalut hordeng di dalam.

Tapi melihat hordeng yang sedikit tersingkap membuat dia berinisiatif mengintip, sedang apa perempuan itu?

Ia membungkukkan badan jangkungnya seketika matanya membulat dengan mulut terbuka. Melihat pemandangan di depan membuat pipinya bersemu.

Astaga, ini dia tidak mimpi kan? Tolong tampar Keandra!

Ily hanya memakai pakaian dalam, mencari-cari baju di lemari pakaiannya. ini tidak sopan tapi matanya tidak bisa di alihkan seperti ada yang mengendalikan.

Dia meneguk ludahnya dan menutup mulutnya. Untuk memastikan ia menampar pipinya lalu meringis. "Anjir sakit." Keandra berucap pelan dengan mengusap pipinya.

Kemudian menutup wajahnya merasa malu dengan dirinya sendiri.

Krrtt

Ily sangat terkejut melihat seseorang yang sedang membungkuk di depannya. "AAH---"

Keandra membekap mulutnya. "Ssstt ini gue Keandra," bisiknya, Ily mengangguk dengan bekapan yang terlepas.

"Lu ngapain kesini malam-malam?" Ily bertanya dengan sangat bingung.

Keandra menggaruk rambut belakangnya, jadi lupa alasan dia kesini. "Gue.. cuma mau tau keadaan lo aja."

Dahi Ily berkerut. "Lah emang gue kenapa?" Keandra menggeleng, tidak tau.

"Aneh banget, gue gak kenapa kenapa kali," sambungnya.

Laki-laki itu tersenyum gugup, Ily berjalan ke pembatas balkon.

"Tadi lu manjat? Bisa?" tanya Ily menoleh ke Keandra yang berada di belakangnya.

"Iya."

Cewek itu manggut-manggut. "Eh tadi lu bungkuk bungkuk gak lagi ngintip kan? Lu gak mesum kan?!" curiganya.

Keandra menggeleng panik. "Enggak, gue gak liat apa-apa."

Mata Ily menyipit. "Bener?"

"Iya, beneran," ucapnya berusaha mengusir kegugupan.

Lagi-lagi perempuan itu manggut-manggut, menatap ke langit malam.

Keandra berdiri disampingnya setelah merasa cukup baik.

"Soalnya tadi gue abis ganti baju mau tidur," katanya buat Keandra mengingat kejadian beberapa menit lalu.

"Hm."

Ily melihatnya bingung. "Kok lu jadi kalem gini si?"

"Yah emang gak boleh kalem apa?"

"Boleh si, tapi aneh aja."

Keandra melihat Ily yang rambutnya di cepol asal, bahkan beberapa anak rambut berjatuhan di leher jenjangnya.

Tangannya gemas terulur merapikan, Ily yang merasakan hanya meliriknya. "Gue jadi bayangin malam pertama sama lo," gumamnya.

Ily melihatnya. "Hah? Maksud lo?"

Keandra menatapnya. "Hah? Emang gue ngomong apaan?"

"Malam pertama sama gue? Oh lu beneran lagi mesum, ya?!" tudingnya.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang