38. KEANDRA

151 11 2
                                    

"Dra, tunggu sayang! Jangan berangkat dulu."

Keandra yang sudah di depan pintu dengan kunci motor yang sedikit dia lempar lempar berhenti menoleh mendengar ucapan sang bunda. "Kenapa, Bun?"

Swastamita yang berada di belakang Keandra tampak kebingungan juga tapi dia lekas keluar karena ayahnya sudah menunggu di mobil.

Ayyara muncul dengan terburu-buru. "Maaf ganggu perjalanan kamu. Ini bunda titip brownies pandan buat Ily."

Keandra menggaruk rambut belakangnya sebelum menerima paperbag.

"Ajak main lagi dong, bilang bunda kangen," katanya dengan semangat.

"Nanti Keandra sampaiin deh," balasnya. Padahal hari ini dia niatnya langsung ke sekolah makanya jalan agak siang.

"Harus dong. Ya udah kamu hati-hati sekolahnya. Oh iya!" Ayyara yang mau pergi berbalik lagi. "Jangan macem macem sama Ily! Jangan sentuh anak orang sembarangan!" peringatnya.

Keandra menatap arah lain sekilas. "Gak janji," cicitnya.

"Keandra..." tegur Ayyara halus

"Keandra pegangan tangan doang Bun suer deh, masa gak boleh si?"

Ayyara menghela nafas dan berkata. "Ihh maksud bunda bukan pegang sembarangan begitu tau!"

Keandra nyengir. "Iya-iya aku paham. Kalau gitu Keandra berangkat dulu, ya?"

Ayyara mengangguk membiarkan anaknya mencium punggung tangan dan pipinya sebelum pergi.

"Dah bunda," ujar Keandra.

"Iya, hati-hati kamu! Ingat pesan bunda!"

Ayyara menghela nafas setelah Keandra benar-benar pergi. Ia tidak bosan bosan setiap hari memperingati Keandra, tentu dia tidak ingin anaknya bernasib sama dengan nya.

Cukup dirinya, keturunan nya jangan.

Walau dia terbilang ibu yang penuh kasih sayang, pengertian, dan mendidik anaknya dengan lembut tapi Ayyara juga sedikit ibu yang ketat dalam hal hal negatif.

Sejauh ini memang hanya Keandra dan Rembulan yang keras kepala. Selalu bersembunyi dengan kenakalannya tanpa ketauan dirinya juga Aaron.

Memang adanya Aaron dengan sikap tegas dan galaknya sangat membantu Ayyara. Mereka memang di takdir kan bersama untuk saling melengkapi.

☠️

Keandra membuka helmnya terkejut menyaksikan ketiga perempuan bertengkar di depan gerbang SMA Bima Sakti.

Buru-buru ia turun dan memisahkan mereka yang saling dorong mendorong. Kebetulan Ily salah satunya, ia menarik pergelangan tangan gadis itu agar berdiri di belakang tubuhnya.

"Ada apaan si?" tanyanya karena hampir saja keributan seperti di koridor waktu itu terjadi.

Vira bersedekap sebal. "Dia tuh dra, masa gue di katain gatel! Gak terimalah gue."

"Emang lu gatel gak mau di katain gatel!" semprot Ily.

Dia sedikit terpancing emosi saat Vira menyindir dirinya di bantu oleh Sinta. Sebetulnya ia sudah tidak perduli hanya kekesalannya kembali meluap mengingat kejadian di mall.

"Heh! Gue sama Kenzo itu sama sama mau! Ngaca makanya kenapa Kenzo gak kepincut sama lu."

"Dih? Mana perduli! Gue cuma kesal ya di mainin sama dia! Dan kebetulan lu mancing gue pagi ini! Lu kan emang sampah tapi gak mau dikatain sampah cih."

"Heh! Berhenti bilang gitu! Lu bisa cemarin nama baik gue!"

"Lu yang cemarin nama baik sendiri! Makanya jadi manusia kalau bertingkah itu di pikir pikir dulu!"

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang