Ily yang sedang berjalan santai di trotoar sore ini tampak bingung melihat banyak laki-laki berlari bahkan sampai menyenggol bahunya.
"Woi pelan pelan dong!" teriaknya."Pada mau kemana si? Emang ada apaan dah?" herannya.
Matanya melotot saat menyadari beberapa dari laki-laki itu membawa senjata tajam, bahkan batu di tangannya.
Rupanya ingin berkelahi dengan sekelompok pemuda di depan sana.
"Gilaak! Ini tawura--eh!" Ily menatap nanar telur di plastik yang jatuh, pecah akibat senggolan seseorang.Dia tidak tau dari SMA mana kedua kubu ini. "Njirrr gue harus keluar dari sini," paniknya.
Ily berusaha mencari jalan keluar walau sepertinya tidak mudah karena terhimpit himpit, bebatuan yang hampir saja mengenai tubuh eloknya juga berusaha menghindari dari sambaran benda tajam.
Ricuh sekali.
Elang di tempat lain yang melihat kejadian tawuran dari kejauhan, menyibak rambutnya. "SMA mana si ini?" tanyanya pada Evan yang berada di sebelahnya.
"Kalau di liat liat si SMA Pertiwi vs SMA Budi pekerti," jawabnya.
"SMA mereka emang sering berantem kaya kita sama Bimasakti," jelas Al.
Elang mengambil pistol di dalam jaket khas nya. "Tembak ke atas sekarang?" tanyanya.
"Jangan, tunggu perintah Keandra dulu," jawab Al yang diangguki Elang.
Keandra di sisi lain juga melihat kericuhan yang terjadi bersama Liam dan Gesta. "Kalau kita masuk percuma juga kayaknya deh mereka banyak bgt," ujar Gesta.
"Lu udah telepon polisi, kan?" tanya Keandra.
"Udah," jawab Liam.
Masalahnya tawuran ini terjadi di dekat pemukiman warga tentu sangat mengganggu mereka. "Suruh Elang gerak sekarang," perintahnya.
Gesta mengangguk mengeluarkan benda persegi panjang di kantong celananya.
"Tunggu!" Gesta melihat Liam yang berbicara. "Itu Ily, kan?" tangannya menunjuk ke arah perempuan yang tampak panik dan kebingungan di tengah laki-laki yang sedang hajar menghajar.
"Anjir, tahan dulu," panik Keandra berlari masuk ke tengah mereka untuk melindungi pujaan hatinya.
"Dra! Bahaya woi!" teriak Liam. Gesta berdecak karena Keandra tidak menggubris nya.
"Terus gimana?" tanya Liam, Gesta berpikir sejenak.
Kalau dia menyuruh Elang untuk meluncurkan pistolnya pasti semua bakal berhamburan tidak teratur dan itu bisa membahayakan Keandra juga Ily disana.
Dia mengedikkan bahunya buat Liam mengeram tertahan.
Keandra terus berlari kencang menuju Ily walau banyak sekali penghambat nya. "Woi gue bukan musuh lu anjir!"
Bugh!
Terpaksa Keandra memberikan bogeman mentah pada seorang remaja laki-laki yang ingin memukul nya.
Suasana tampak semakin ricuh dengan teriakkan juga perkelahian yang terjadi.
"ILY!"
Gadis itu menoleh ke sumber suara di tengah kebingungannya. "Keandra," gumamnya.
Mata Keandra melebar saat satu laki-laki mengayunkan samurainya ke arah gadis itu. "AWAS!"
Ily menoleh ke sampingnya dan... "AAAAAKHHH." Ia spontan menyilangkan tangan di depan.
Srakakk
Whossshh
Deg
DegIly menurunkan tangan nya perlahan. "K-keandra..." lirihnya melihat cairan kental berwarna merah keluar membasahi kaos dalam Keandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANDRA
Teen FictionSequel 'Baby of a bad boy' { Bisa di baca secara terpisah } "Gak akan ada satu perempuan yang bisa buat gue bertekuk lutut!" Kata-kata bullshit dari sang ketua KAGELE THE DRAGON, nama geng motor terkenal di kota Jakarta. Jutaan perempuan mengejarn...