42. KEANDRA

245 13 4
                                    

Robin marah di depan keempat orang yang berada dalam jeruji besi. "Jadi, teman temannya Keandra yang nyelametin si Ily?!"

Keempatnya mengangguk. "Iya bos, kita gak tau kenapa mereka bisa tau dan tepat waktu padahal jelas arena balapan jauh sama rumah kosong itu."

Ada yang aneh. Robin berpikir sejenak. "Ya udah, lu semua jalanin aja nih penjara. Tentang orangtua, istri, bahkan anak anak lu biaya nya gue yang tanggung."

"Makasih bos!!"

Robin mengangguk dan pergi dari penjengukan ini. Ketika sudah jauh dari kantor polisi ia baru menelpon seseorang.

"Apaan?! Inget kita udah gak ada kaitan lagi!" Semprot orang di sebrang telepon.

"Kalem. Gue mau tanya sama lu karena ini ada yang aneh."

"Maksud lo?"

"Lu yakin cuma kita sama geng lu yang tau masalah penyekapan itu? Maksud gue yakin aman gak ada yang ember?"

Orang di sebrang telepon diam sejenak lalu berbicara. "Sejujurnya Ily nguping pembicaraan kita."

"Anj*ng! Kenapa lu gak bilang gue setan!"

"Mana kepikiran, lagian gue pikir Ily gak akan bilang siapa siapa."

"Tol*l, lu kan tau sedekat apa dia sama Keandra."

"Gue gak tau! Setau gue selama pacaran sama dia, Ily itu gak terlalu suka Keandra makanya gue pikir gak masalah dia tau. Sehabis putus gue udah gak perduli lagi apapun tentang dia."

"Dasar tol*l, perasaan itu bisa berubah! Pantes aja bocor! Harusnya lu kasih tau gue b*bi!"

"Udah lah, udah berlalu yang terpenting ingat janji lo, jangan pernah bawa bawa nama dan geng gue."

"Iya iya, tapi karena itu rencananya gagal dongo!"

"Tau ah pusing gue."

Tut

Robin mendengus. Memang tidak ada yang bisa merencanakan rencana sebagus dirinya.

☠️

Ily menghentikan langkahnya saat melihat punggung yang sangat ia kenal sedang bersama perempuan di toko perhiasan.

Ia tampak sangat bingung dengan hati yang berdebar takut. Lagi-lagi memperhatikan kedua orang itu dari kaca penghalang besar.

"Apa gue masuk aja, ya?" pikirnya. Setelah berpikir cukup lama ia memantapkan langkah untuk masuk ke dalam mall.

Dia hanya ingin lewat awalnya tapi melihat hal yang mengganggu hatinya tentu ia tidak bisa diam saja.

Perempuan dengan rambut di cepol asal itu memelankan langkah kakinya ketika sudah dekat dengan mereka.

Fokus melihat laki-laki berkemeja putih basic sedang bercengkrama dengan perempuan sebayanya, belum menyadari kehadiran nya.

"Keandra?" panggilnya pelan buat keduanya menoleh. Ily menatap tidak suka perempuan dengan rambut panjang lurus disamping Keandra.

Auranya sangat berkelas jauh dengan nya.

Keandra menegakkan tubuhnya yang sempat bertumpu dengan etalase. "Ly? Lo disini juga?"

Tidak menjawab Ily malah merapatkan bibirnya dengan mata yang berbicara seperti 'lo ngapain sama cewek lain di toko perhiasan?! Mau tunangan hah?!'

Walau Ily memang tidak memiliki hak untuk larang melarang, mengingat status mereka hanya hts-an.

Gini banget pejuang hts.

KEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang